Irwan Febri Rialdi
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, juara Indonesia Open 2018. Di final, Owi/Butet—sapaan akrab mereka—mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), 21-17 dan 21-8, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7). [Humas PBSI]

Bolatimes.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, buka suara mengenai status magang yang diemban oleh Tontowi Ahmad sebelum memutuskan pensiun. Ia merasa pihaknya tidak salah mengenai hal itu.

Saat mengabarkan keputusan pensiun, Senin (18/5/2020), Tontowi lewat video conference via Zoom mengungkapkan kepada wartawan terkait kekecewaannya terhadap PBSI.

Eks partner Liliyana Natsir itu mengaku kaget setelah statusnya di Pelatnas PBSi berubah menjadi atlet magang pada Desember 2019.

Baca Juga:
Biasanya Plontos, Begini Penampilan N'Golo Kante ketika Punya Rambut

Padahal, lanjut Tontowi, dirinya masih punya motivasi untuk bermain di level tertinggi. Sementara status magang dinilainya lebih pantas diemban pemain junior yang baru bergabung ke Pelatnas.

Ekspresi Tontowi Ahmad usai memastikan diri bersama partnernya di ganda campuran, Liliyana Natsir, meraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016). [AFP/Ben Stansall]

"Sebenarnya ini bukan alasan saya pensiun, tapi dari PBSI kemarin saya sempat kaget juga SK (Surat Keputusan) saya tertulis magang," kata Tontowi.

"Saya saat itu tak menanyakan keputusan PBSI (mengubah SK saya menjadi magang). Tapi PBSI itu adalah organisasi yang mengayomi, dan (harusnya) bisa menghargai anak buahnya."

Baca Juga:
Pamer Foto Jemur Celanda Dalam, Pacar Matthijs de Ligt Bikin Netizen Salfok

"Saya tahun lalu (2018), masih di peringkat satu dunia, saya baru dicoba satu pasangan walaupun hasilnya kurang baik. Maksudnya saya tak sejelek itu yang harus langsung dibuang," tambahnya.

Menanggapi pernyataan Tontowi, PBSI akhirnya buka suara. Susy Susanti menjelaskan bahwa perubahan status Tontowi menjadi atlet magang dikarenakan kondisi yang ada.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (22/1/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]

PBSI disebut Susy telah memberi Tontowi kesempatan usai ditinggal Liliyana, dan mendapat pasangan baru yakni Winny Oktavina Kandow.

Baca Juga:
Viral Lelang Keperawanan, Ini Olahraga Kegemaran Selebgram Sarah Keihl

Saat pertama kali berpasangan, SK yang diberikan kepada Owi--sapaan akrab Tontowi--sama dengan atlet utama, yakni prioritas menuju Olimpiade 2020 Tokyo.

Namun, seiring berjalannya waktu, performa Tontowi/Winny dinilai tidak memuaskan. Winny pun kembali dipasangkan dengan Akbar Bintang Cahyono, di mana Owi kembali tanpa pasangan.

"Otomatis kan kalau kembali berpasangan dengan Akbar, berarti Winny tidak berpasangan lagi sama Tontowi dan situasi ini membuat Tontowi sementara itu belum ada pasangan main," kata Susy dalam rilis yang diterima Suara.com, Selasa (19/5/2020).

Baca Juga:
Kontraknya Diperpanjang, Manuel Neuer di Bayern Munich hingga 2023

"Namun di situasi seperti itu, PBSI tetap memberikan kesempatan kepada Tontowi, tetapi dengan status SK (Surat Keputusan) Magang, karena belum punya pasangan tetap."

Kala itu, kata Susy, Tontowi memang sudah ada rencana untuk berpasangan dengan Apriyani Rahayu. Namun, belum ada kepastian lantaran status Apriyani yang juga merupakan partner Greysia Polii di ganda putri.

Greysia/Apriyani merupakan tulang punggung sektor ganda putri Indonesia. Mereka jadi satu-satunya wakil yang mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Olimpiade 2020.

Di tengah kondisi yang menentu, SK magang dipilih PBSI agar Tontowi tetap bisa mengikuti turnamen kendati harus memiliki target yang jelas pula.

SK Magang disebut PBSI membuat Tontowi memiliki kesempatan empat kali try out. Apabila hasilnya memuaskan, maka akan ada tambahan try out yang bisa diikuti.

Tontowi pada akhirnya hanya memainkan satu turnamen, yakni Indonesia Masters 2020 bersama partner barunya, Apriyani Rahayu.

Selepas itu, Tontowi vakum mengikuti turnamen internasional hingga pada Senin (18/5/2020), peraih medali emas Olimpiade 2016 itu mengumumkan gantung raket alias pensiun sebagai atlet.

Penulis: Arief Apriadi

Load More