Kisah Susy Susanti Bikin Pebulu Tangkis Korsel Ditampar Pelatihnya di Piala Sudirman 1989

Bolatimes.com - Jelang Piala Sudirman 2023, kenang kembali aksi Susy Susanti yang membuat pebulu tangkis Korea Selatan ditampar pelatihnya sendiri pada gelaran 1989.

Piala Surdiman 1989 bisa jadi merupakan momen yang tak akan pernah dilupakan Susy Susanti dan pebulu tangkis Korea Selatan, Lee Young Suk.

Susy Susanti merupakan andalan Indonesia saat kali pertama Piala Sudirman dipertandingkan, tepatnya di Jakarta pada 1989.

Sekaligus menjadi momen terakhir kali Indonesia mengangkat trofi dari kejuaraan ini, selama 17 edisi berlangsung belum lagi bisa juara.

China menjadi tim tersukses di Piala Sudirman dengan torehan 12 gelar, catatan yang sangat sulit untuk bisa dikejar Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

Terlepas dari itu terdapat momen menarik di Piala Sudirman 1989 yang melibatkan Susy Susanti dan Lee Yong Suk.

Pebulu tangkis Korea Selatan itu gena gampar pelatihnya sendiri usai gagal meraih kemenangan di partai final melawan Susy.

Momen ini terjadi di Istora Senayan pada 28 Mei 1989, baik Susy maupun Lee Young Suk sama-sama tak mau menyerah.

Keduanya memiliki skor sama 2-2, Young Suk bahkan sempat mendominasi gim kedua dengan keunggulan 10-2.

Hanya butuh satu angka untuk memastikan gelar juara, namun kenyataan berkehendak lain dan Dewi Fortuna pun mendatangi Susy.

Aksi pantang menyerah Susy berbalas hasil manis, ia melahap poin demi poin dan memenangkan gim  kedua dengan skor 12-10.

Gelar juara Young Suk yang sudah di depan mata pun sirna, gim ketiga sekaligus gim penentuan menjadi panggung Susy.

Wakil Korea Selatan tumbang bahkan tanpa bisa meraih satu poin pun, skor telak 11-0 menutup gim ketiga sekaligus memastikan juara untuk Susy.

Hasil pertandingan yang membuat Young Suk mendapat perlakuan tidak mengenakan dari ofisial timnya, salah satunya sang pelatih yang menampar pipinya.

Kejadian yang tentu diharapkan tidak kembali terulang di Piala Sudirman 2023 yang digelar pada 14 hingga 21 Mei 2023 di China.