Husna Rahmayunita
Piala Dunia U-17 Peru 2023. (YouTube/Sport7ID)

Bolatimes.com - FIFA mengungkap alasan berbeda di balik pencoretan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 dan pembatalan Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20 2023.

Pada Senin (3/4/2023), FIFA resmi mencabut status tuan rumah Peru yang semula terpilih untuk menggelar Piala Dunia U-17 2023.

Alasan pencoretan ini, lantaran Peru dianggap tak mampu menyediakan infrastruktur untuk menggelar kejuaraan yang dijadwalkan berlangsung pada 10 November sampai 2 Desember mendatang.

Baca Juga:
FIFA Resmi Coret Peru sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

"Langkah ini dilakukan mengingat ketidakmampuan negara tuan rumah memenuhi komitmennya untuk melengkapi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen,"

"Meskipun hubungan kerja yang sangat positif antara FIFA dan FPF, telah ditentukan Peru cukup waktu untuk mengamankan investasi yang diminta dan menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan dengan pemerintah Peru sebelum tanggal dimulainya turnamen," bunyi pernyataan FIFA.

Hal ini tentu berbeda ketika FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3/2023).

Baca Juga:
Terkuak! Ini Alasan Indra Sjafri Tak Panggil Bagus Kahfi ke Timnas Indonesia U-22

Dalam keterangannya, FIFA tak menjabarkan secara detail terkait penyebab pembatalaan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan itu. FIFA hanya menuliskan, berdasarkan 'situasi terkini'.

Sempat muncul spekulasi, pencabutan status tuan rumah ini karena imbas Tragedi Kanjuruhan. Adapula yang menyebut lantaran penolakan terhadap Timnas Israel jelang drawing yang disuarakan sejumlah pihak, termasuk petinggi daerah.

"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023," keterangan resmi FIFA.

Baca Juga:
Didatangi Dubes Belgia Andri Hadi, Marselino Ferdinan Sambut dengan Senyum sambil Bersalaman

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menerangkan bila FIFA mencoret Indonesia karena menilai adanya intervensi. Hal itu disampaikannya usai bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.

"FIFA ini otoritas tertinggi sepakbola di dunia. Tentu dengan segala keberatan-keberatan (dari berbagai pihak-red) yang sudah disampaikan itu, tentu FIFA melihatnya sebagai sebuah intervensi. Banyak sekali FIFA menghukum kalau ada intervensi government," tegasnya di Istana Negara, Jumat (31/3).

Baca Juga:
Pinta Thomas Doll untuk Pemain Persija Jakarta jelang Duel vs Persebaya Surabaya: Ubah Catatan Buruk jadi Motivasi

Load More