Bolatimes.com - Mengenal Crimean Premier League, sebuah liga yang lahir di tanah Crimea akibat konflik Ukraina-Rusia yang telah berlangsung lama.
Konflik Ukraina-Rusia belakangan ini menjadi santapan di media massa. Kedua negara terlibat dalam sebuah konflik yang disinyalir bagian dari fenomena geopolitik.
Nyatanya, konflik Ukraina-Rusia ini telah berlangsung lama, mengingat kedua negara ini merupakan negara pecahan dari Uni Soviet.
Uni Soviet yang pecah pada tahun 1991 membuat beberapa wilayah memerdekakan diri dan membentuk negara-negara sendiri.
Pembentukan negara-negara ini pun terkadang menghasilkan perebutan wilayah, salah satunya adalah daerah Crimea yang menjadi salah satu daerah yang diperebutkan Ukraina dan Rusia sehingga berkonflik.
Perebutan wilayah ini terjadi pada 2014 silam, di mana Crimea dicaplok oleh Rusia sebagai bagian wilayahnya. Hal ini membuat Ukraina tak terima mengingat wilayah tersebut adalah bagian dari administrasinya.
Tak disangka, pencaplokan ini berimbas ke berbagai sektor, salah satunya adalah sepak bola. Karena perebutan wilayah ini, Crimea pun bahkan harus membentuk liga sendiri yang dinamai Crimean Premier League.
Lantas, bagaimana kisah berdirinya Crimean Premier League?
Lahir karena Campur Tangan FIFA dan UEFA
Semula, pencaplokan yang dilakukan Rusia pada 2014 membuat Crimea pun meminta kepada federasi sepak bola Rusia agar tim-timnya bergabung ke liga negeri Beruang Merah tersebut.
Sebanyak tiga tim yakni Crimea TSK Simferopol, SKCF Sevastopol dan Zhemchuzhina Yalta meminta bergabung ke kasta ketiga liga Rusia.
Permintaan ini disetujui oleh otoritas Rusia. Hanya saja, Federasi Ukraina menentang permintaan itu dan meminta tiga tim asal Crimea ini kembali.
Penentangan Ukraina ini dibarengi dengan dorongan dari pihak Rusia yang ingin ketiga tim itu masuk dalam kasta sepak bola negeri Beruang Merah.
Perebutan mengenai tim-tim di Crimea ini lantas membuat UEFA selaku induk yang menaungi federasi sepak bola Rusia dan Ukraina serta FIFA sebagai induk sepak bola dunia pun turun tangan.
UEFA memutuskan Crimea menjadi teritori khusus yang berkaitan dengan sepak bola. Hal senada juga diucapkan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino pada 2014 silam.
Setahun berselang, UEFA pun akhirnya mengambil jalan tengah dengan membangun Crimean Premier League atau liga sepak bola di teritori Crimea pada tahun 2015.
Crimean Premier League sendiri sejak dibentuk berisikan 20 tim dan kemudian mengerucut menjadi delapan tim saja dan hanya memiliki satu divisi saja tanpa adanya degradasi.
Malangnya, Crimean Premier League yang dibentuk UEFA ini tak mendapat pengakuan dari FIFA sama sekali. Alhasil gelarannya pun bak turnamen antar kampung saja.
Apalagi hal tersebut diperparah dengan kondisi setiap tim di mana tak semua tim memiliki stadion dan bahkan harus bertanding di sebuah lapangan untuk latihan.
Bahkan, penontonnya pun terbilang minim, hanya berkisar 300 hingga 1000 orang saja. Benar-benar bak turnamen antar kampung.
Perhelatan Crimean Premier League pun terus berlangsung dari 2015 hingga tahun 2021. Di tahun 2022 ini, kompetisi ini dihentikan akibat konflik Ukraina-Rusia.
(Kontributor: Vikal Pamungkas)
Berita Terkait
-
10 Fakta Pekan Pembuka BRI Super League 2025: Ancaman Sanksi FIFA hingga Klub Ngutang Gaji
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Viral Donald Trump Kegep Ambil Medali Juara Piala Dunia Antarklub 2025
-
Amarah Fans Memuncak! Suporter Crystal Palace: UEFA Mafia
-
Malaysia Klaim Bisa Tembus 100 Besar FIFA, Eh Level ASEAN Keok dari Filipina
-
Ranking FIFA: Malaysia Naik Enam Peringkat, Indonesia Masih Unggul Jauh
-
Piala Dunia Antarklub 2025 Kacau: Bukti FIFA Tak Bisa Berkutik dengan AS
-
FIFA Investigasi Dugaan Serangan Rasial kepada Antonio Rudiger
-
Biadab! Israel Tewaskan 200 Pemain Palestina, Terbaru 2 Orang Jadi Korban
-
Here We Go! Akui Peran Penting Indonesia, FIFA Bangun Kantor di Jakarta
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa