Stephanus Aranditio
Mesut Ozil dan Uli Hoeness (Sumber: Sportbild)

Bolatimes.com - Presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness menyambut gembira keputusan mengejutkan dari Mesut Ozil yang masih berusia 29 tahun memutuskan untuk pensiun dari tim nasional Jerman.

Menurut Uli Hoeness, Ozil justru seharusnya memutuskan pensiun dari timnas lebih cepat karena empat tahun terakhir atau setelah Piala Dunia 2014 ia bermain di bawah top performanya.

"Saya senang mendengar kabar ini (Ozil pensiun). Dia sudah bermain buruk sangat lama," kata Uli Hoeness.

Baca Juga:
PSSI Akui Bus Baru Timnas Indonesia Bekas Bus Pariwisata

"Terakhir kali Ozil bisa merebut bola dari lawan adalah tahun 2014. Sekarang dia menyembunyikan penampilan buruknya di balik sebuah foto," jelas Uli.

Uli Hoeness

Uli menambahkan, Ozil hanya mengandalkan permainan umpan yang selama ini juga sering dibanggakan oleh penggemar pemain keturunan Turki tersebut.

"Pendukung Ozil hanya melihat umpan silang yang dibuat. Anda harus kembali ke olahraga secara umum. Dari sudut pandang olahraga, Ozil seharusnya tidak punya tempat selama bertahun-tahun," ucap Uli.

Baca Juga:
Tak Disangka, 5 Pemain Biasa Saja Ini Bersinar di Piala Dunia

Sebelumnya, Mesut Ozil sudah dengan matang menyatakan dirinya pensiun dari Tim Nasional Jerman. Pengumuman mundurnya itu Ozil utarakan berkaitan dengan sikap diskriminasi yang ia dapatkan dan merasa sudah tidak dihormati lagi.

Mundurnya pemain berusia 29 tahun itu berkaitan dengan pertemuannya dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sebelum gelaran Piala Dunia 2018. Pertemuannya dengan Erdogan itu dianggap sebagai  pemicu Ozil memutuskan untuk pensiun.

Mesut Ozil

Pertemuan Ozil dengan Endorgan juga ditemani oleh rekan setimnya di skuat Jerman yang juga berdarah Turki, yakni Ilkay Gundogan. Kedua pemain ini pun mendapatkan kritik pedas atas pertemuan tersebut.

Baca Juga:
5 Pemain Bola Paling Ganteng Saat Ini, Nomor Empat dari Indonesia

Setelah Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2018, Mesut Ozil kembali mendapatkan kritikan karena gagalnya Die Mannschaft di ajang empat tahunan tersebut. Menurut Ozil, ia dijadikan kambing hitam atas kegagalan Jerman tersebut.

Gelandang Arsenal ini pun melayangkan kritik keras kepada Presiden DFB (Perhimpunan Sepak Bola Jerman), Reinhard Grindel atas perlakuannya kepada Ozil.

"Di mata Grindel dan para pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya seorang imigran ketika kami kalah. Saya tidak akan lagi menjadi kambing hitam karena ketidakcapakan dan ketidakmampuannya untuk melakukan pekerjaannya dengan benar," tulis Ozil dalam pernyataan resminya yang dilansir The Guardian.

Baca Juga:
Kiper Timnas Swedia Segera Gantikan Alisson di AS Roma

"Saya kecewa tetapi tidak terkejut dengan tindakan (Grindel). Tapi ketika pejabat tinggi DFB tidak menghormati darah Turki saya dan secara egois mengubah saya menjadi propaganda politik, maka cukup sudah cukup," lanjutnya.

Mesut Ozil. (Sumber: Instagram/@m10_official).

Atas sejumlah perlakukan yang Ozil dapatkan itu lah ia memutuskan untuk tidak lagi memperkuat Timnas Jerman. Perlakuan rasis dan tidak dihormati sudah membuatnya dengan matang memutuskan untuk tidak lagi membela Timnas Jerman.

“Ini dengan berat hati dan setelah banyak pertimbangan bahwa karena peristiwa baru-baru ini saya tidak lagi bermain untuk Jerman di tingkat internasional sementara saya memiliki perasaan rasisme dan tidak hormati," terang Ozil

"Saya dulu memakai baju Jerman dengan kebanggaan dan kegembiraan, tapi sekarang tidak. Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir bahwa apa yang telah saya capai sejak debut internasional saya di tahun 2009 telah dilupakan,” tutupnya.

Mesut Ozil mundur dari Timnas Jerman dengan mencatatkan 92 caps dengan torehan 23 gol dan 33 assist. Ozil juga berperan ketika Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.

Load More