Rauhanda Riyantama
Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri, Brigjen Krishna Murti saat menjenguk Krisna Adi di kediamannya, di Sleman, Yogyakarta. (Instagram/krishnamurti_bd91)

Bolatimes.com - Karier sebagai pemain sepak bola memanglah singkat. Bahkan, singkatnya karier seorang pemain bisa terjadi akibat banyak faktor, salah satunya adalah hukuman.

Biasanya, habisnya karier seorang pesepak bola dikarenakan cedera panjang atau usia. Namun, tak jarang karier seorang pemain habis akibat hukuman yang didapatkan dari sikapnya.

Sebagai contoh seperti kasus yang didapatkan 2 pemain timnas Laos yakni Khampheng Sayavutthi dan Lembo Saysana. Keduanya harus gantung sepatu lebih cepat karena mendapat hukuman larangan bermain seumur hidup.

Baca Juga:
Egy Maulana Disiapkan Jadi Eksekutor Bola Mati Jelang Trencin Vs FK Senica

Hukuman itu dijatuhkan oleh induk sepak bola Asia, AFC, setelah keduanya kedapatan terlibat dalam skandal pengaturan skor medio 2017 silam melawan Hong Kong.

Akibat skandal tersebut, AFC pun melayangkan surat ke Federasi Sepak Bola Laos (LFF) tentang hukuman larangan bermain seumur hidup untuk Sayavutthi dan Saysana.

Tak hanya d sepak bola internasional saja, di sepak bola Tanah Air pun hukuman larangan bermain seumur hidup pernah dijatuhkan ke beberapa pemain.

Baca Juga:
Mengenal Eldor Shomurodov, Andalan AS Roma yang Dulu Pernah Lawan Indonesia

Banyak kasus yang membuat beberapa pemain ini harus gantung sepatu lebih cepat dan tak bisa berpartisipasi di dunia sepak bola kembali.

Lantas, siapa saja pemain sepak bola asal Indonesia yang sempat dilarang bermain seumur hidup? Berikut ulasan selengkapnya.

1. Pieter Rumaropen (Persiwa Wamena)

Baca Juga:
10 Kartu Merah Tercepat Sepanjang Sejarah, Ada yang Baru Main 2 Detik

Pecinta sepak bola Tanah Air tentu tak asing dengan nama Pieter Rumaropen. Pemain yang akrab karena sepak terjangnya bersama Persiwa Wamena di era Indonesia Super League (ISL) ini menjadi salah satu pemain yang pernah mendapat hukuman larangan bermain seumur hidup.

Hukuman ini didapatkan Rumaropen karena dirinya tertangkap melakukan pemukulan kepada wasit, Muhaimin, yang memimpin laga ISL 2013 antara Pelita Bandung Raya vs Persiwa.

Akibat bogem mentah yang dilepaskan Rumaropen, wasit harus mendapat beberapa jahitan. Berkat tindakan tersebut, pria yang kini berusia 37 tahun ini mendapat sanksi larangan bermain seumur hidup dan denda 100 juta rupiah.

Baca Juga:
Maksud Hati Menyapa Fan, Joao Felix Justru Diminta 'Hajar' Antoine Griezman

2. Stanley Mamuaya (PSIR Rembang)

Lagi-lagi insiden pemukulan wasit menjadi salah satu penyebab seorang pemain mendapat hukuman larangan bermain seumur hidup. Hal ini turut menimpa Stanley Mamuaya.

Saat itu, para pemain PSIR Rembang tak terima dengan keputusan wasit dan melakukan pengeroyokan ke pengadil lapangan di laga PSIR melawan Persibom Bolaang Mongondow.

Akibat kejadian itu, PSSI turun tangan dan memberikan seluruh sanksi kepada pemain PSIR. Hukuman paling berat diterima Stanley Mamuaya yakni larangan berkecimpung di sepak bola seumur hidup.

3. Aldo Claudio (Persiwa Wamena)

Tak hanya Pieter Rumaropen saja pemain Persiwa Wamena yang pernah mendapat sanksi larangan bermain seumur hidup. Masih ada nama Aldo Claudio yang mendapat hukuman serupa .

Aldo mendapat hukuman tersebut karena terbukti melakukan tindakan kekerasan terhadap wasit yang bertugas di laga Persiwa melawan Persegres Gresik United pada 2018 silam.

Pada 2020, Aldo pun mengajukan banding ke PSSI atas hukuman ini. Akhirnya, ia pun memenangkan banding dan hukuman ini dicabut.

4. Krisna Adi Darma (PS Mojokerto Putra)

Berbeda dengan tiga pemain sebelumnya, Krisna Adi Darma harus mendapat larangan bermain seumur hidup karena diduga terlibat pengaturan skor.

Kasus yang menimpa Krisna Adi ini sempat menjadi menggegerkan sepak bola nasional. Pasalnya, ia dan klubnya terlibat pengaturan skor di Liga 2 pada 2018 lalu.

Krisna Adi dinilai sengaja tak mencetak gol usai mendapat tendangan penalti saat PS Mojokerto Putra berhadapan dengan Aceh United.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Load More