Bolatimes.com - Mengenal Derby Corsica, sebuah rivalitas panas di Liga Prancis Prancis antara dua klub asal Pulau Corsica, yakni SC Bastia dan AC Ajaccio.
Berbicara sepak bola Prancis, semua orang akan sepakat bahwa rivalitas atau derby paling panas adalah saat Paris Saint-Germain bertemu Olympique Marseille.
Derby antara kedua tim ini bahkan dijuluki sebagai Le Classique atau laga klasik yang hampir mirip dengan El Clasico di Spanyol ataupun Argentina.
Duel kedua tim ini pun sempat mengundang perhatian karena suporter kedua tim kerap berkonfrontasi satu sama lain.
Tak hanya ke sesama suporter, bahkan ada pula duel antar suporter dan pemain atau bahkan pemain dengan pemain. Hal semacam ini menggambarkan rivalitas kedua tim.
Tak hanya Le Classique, ada pula Derby lainnya yakni Derby Rhone-Alpes antara Olympique Lyonnais dan Saint-Etienne.
Baca Juga:
Hasil Liga 1 2021: Tundukkan Bhayangkara FC, Persipura
Berbeda dengan Le Classique, Derby Rhone-Alpes ini merupakan Derby antar dua klub sekota yang berada di wilayah Auvergne Rhone Alpes.
Derby Rhone Alpes ini pun tak kalah menarik dan sempat melahirkan perseteruan antar suporter dan juga antar pemain.
Dari sekian banyak Derby di Prancis, mungkin Derby para tim papan atas itu masih kalah menarik dari Derby Corsica yang melibatkan tim-tim kasta bawa. Dua tim yang terlibat dalam Derby Corsica itu adalah SC Bastia dan AC Ajaccio.
Baca Juga:
Skenario Persib Bandung Juara Liga 1 2021, Berharap Keajaiban
Lantas, bagaimana kisah Derby Corsica itu sendiri? Mengapa Derby ini disebut derby paling mencekam di Liga Prancis?
Derby Corsica yang Memisahkan Pulau
Sesuai namanya, Derby Corsica sendiri hadir di Pulau Corsica yang berisikan dua tim dengan rekam jejak menawan, yakni SC Bastia dan AC Ajaccio.
Baca Juga:
Skenario Bali United Juara Liga 1 2021, Tak Boleh Terpeleset di Tiga Laga Sisa
Karena punya rekam jejak menawan dan berasal dari satu wilayah yang sama, rivalitas antara SC Bastia dan AC Ajaccio.
Derby ini kembali menjadi perbincangan karena baik Bastia dan Ajaccio kini berada dalam satu kasta yang sama, yakni Ligue 2 atau kasta kedua.
Delapan tahun sebelumnya atau pada 2014 silam, Bastia sempat tampil di Ligue 1 bersama Ajaccio dan menjalani Derby terakhirnya.
Uniknya di Derby terakhirnya pada 2014 lalu, Bastia mampu mengalahkan Ajaccio 2-1 sehingga rivalnya turun kasta ke Ligue 2.
Setelahnya giliran Bastia yang turun kasta hingga ke divisi lima pada 2017 karena masalah keuangan yang membuat mereka kehilangan status profesional.
Setelah delapan tahun terpisah, kini Bastia dan Ajaccio bersatu kembali di kasta kedua. Hal ini pun menarik atensi banyak pihak mengingat rivalitas kedua tim dalam balutan Derby Corsica.
Dilansir dari BBC Sports, Derby Corsica ini bahkan memisahkan Pulau Corsica dalam dua wilayah besar di pulau tersebut.
Ajaccio berada di Corse du Sud Department di bagian Barat Daya Corsica, sedangkan Bastia di wilayah Bastia Haute Corse di Timur Laut.
“Derby melawan Bastia sangat penting bagi suporter karena ini persoalan kekuasaan wilayah,” ujar salah satu pendukung Ajaccio bernama Anthony Tognetti.
“Di luar sepak bola, Ajaccio dan Bastia selalu menjadi rival. Ada pertentangan di antara dua kota ini,” lanjutnya.
Bahkan karena rivalitas ini, otoritas sepak bola di Prancis melarang kedua pendukung kesebelasan hadir saat laga Derby Corsica.
“Atmosfer di antara dua ultras bisa memanas, terutama saat pertandingan. Banyak insiden di masa lampau dan sejak sekarang suporter dilarang datang ke laga Derby,” ujar Tognetti.
Pertemuan antara Bastia dan Ajaccio pun jauh dari kata sepak bola. Kedua suporter hanya berhadapan dan bertemu karena semuanya adalah soal pertengkaran.
“Bagi para pendukung normal (bukan ultras), ini (Derby Corsica) semuanya tentang pertengkaran dan Macagna (sebuah lelucon) dalam pertandingan,” pungkas Tognetti.
Karena berasal dari pulau yang sama, mana di antara Bastia dan Ajaccio yang memiliki jumlah pendukung terbanyak?
Usut punya usut, Bastia unggul atas rival sekotanya itu soal jumlah pendukung. Hal ini tak lepas dari sejarah Bastia sendiri sebagai klub.
Bastia pernah menjuarai Piala Prancis pada 1981. Bahkan, mereka hampir menjadi juara Eropa andai tak kalah dua leg di final Piala UEFA 1978 kala berhadapan dengan PSV Eindhoven.
“Bastia adalah klub bersejarah. Banyak tim yang menyangka bahwa Bastia adalah klub yang menggambarkan orang Corsica,” ujar Didier Rey, Profesor Universitas Corsica.
“Bastia memiliki suporter lebih banyak daripada Ajaccio dan Anda akan menemukannya di seluruh tempat di Corsica, termasuk Ajaccio,” lanjutnya.
Meski punya basis suporter lebih besar, Bastia nampaknya harus mengalah terlebih dulu di musim ini dari Ajaccio. Hal ini jika dilihat dari posisi keduanya di klasemen Ligue 2 musim ini.
Bastia harus terseok-seok di papan bawah dan menduduki peringkat ke-12 dalam 29 pertandingan yang telah dijalani.
Sedangkan Ajaccio duduk di tempat keempat dan berhasrat bisa promosi ke Ligue 1 setelah sempat gagal di babak Play Off dalam beberapa tahun terakhir.
(Kontributor: Vikal Pamungkas)
Berita Terkait
-
Segera Gabung Al Hilal, Neymar Dapat Gaji Rp6,9 miliar per Jam
-
Kylian Mbappe Dikabarkan Tolak Al Hilal, Haram Main di Liga Arab Saudi
-
Rincian Gaji Kylian Mbappe jika Gabung Al Hilal, Kantongi Rp973miliar per Bulan
-
PSG Setuju Tawaran Al Hilal, Kylian Mbappe akan Jadi Pemain Termahal di Dunia
-
Fantastis, Al Hilal Siapkan Rp5 Triliun demi Boyong Kylian Mbappe
-
Deretan Pemain yang Hijrah dari Real Madrid ke PSG, Terbaru Marco Asensio
-
3 Bintang Korea Selatan yang Kini Bermain di Klub Top Eropa, Nomor 1 Setim dengan Neymar dan Kylian Mbappe
-
Faktor Finansial, Berikut 3 Klub yang Berpeluang Besar Datangkan Kylian Mbappe
-
Lee Kang-in, Wonderkid Korea Selatan Rekrutan Baru PSG
-
Resmi, Sandy Walsh Tampil di Liga yang Lebih Baik Ketimbang Kylian Mbappe hingga Neymar
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter