Bolatimes.com - Bek Crystal Palace, Mamadou Sakho menceritakan kisah pilu masa lalunya sebelum menjadi pesepak bola terkenal seperti saat ini. Sakho mengaku dulunya pernah menjadi gelandangan dan hidup mengemis di jalanan.
Mamadou Sakho harus melewati jalan terjal untuk menggapi kesuksesannya saat ini. Untuk hidup saja, pemain berusia 28 tahun itu dulunya ketika masih kanak-kanak harus mengemis di jalanan Paris.
Namun, berkat kerja keras dan usahanya. Hidup Sakho saat ini telah beruabah. Ia menjadi pesepak bola terkenal yang bermain di Liga Primer dan membantu Prancis menjuarai Piala Dunia 2018.
Berkaca dari kehidupan masa lalunya, Mamadou Sakho pun terdorong hatinya untuk membantu klubnya dalam kampanye membantu para tunawisama di London Selatan.
"Saya pikir sangat bagus bahwa pusat ini merawat orang-orang dengan memberi mereka tempat untuk mandi, dan tempat yang memberi mereka harapan," ucap Mamadou Sakho dikutip dari Mirror.
"Orang-orang di sini pantas mendapatkan hari seperti ini, dan kami ingin memberi mereka senyum, memberi mereka kekuatan dan menunjukkan kepada mereka bahwa dunia ini membutuhkan mereka," lanjutnya menambahkan.
Sebuah kota di Inggris, Croydon, terdapat puluhan orang tidur di jalanan. Dan ketika musim dingin, Crystal Palace membuka ruang tunggu bagi para tunawisma dan Selhurst Park Sainsbury menyumbangkan makanan untuk membantu mereka.
Pihak klub juga mendukung pusat Crisis Skylight di Croydon, dan telah mengundang Timnas Inggris ke tempat latihan mereka.
Selain memberikan sumbangan yang besar, Mamadou Sakho juga diketahui mendirikan yayasannya sendiri dan membangun sebuah panti asuhan di Afrika
"Pemain sepakbola menghasilkan uang yang baik, apa yang Anda lakukan dengan uang itu adalah hal yang paling penting," terang Sakho.
"Jika Anda dapat mengubah hidup orang hanya dengan lima atau 10 persen, itu merupakan tambahan besar bagi mereka. Saya ingat betapa bersyukurnya saya hari ini dan betapa sulitnya bagi orang lain," tutupnya.
Berita Terkait
-
Liverpool Siap Rekrut Marc Guehi: Crystal Palace Terpojok di Bursa Transfer
-
Dari Austria ke London, Perjalanan Oliver Glasner Menuju Singgasana Wembley
-
Amarah Fans Memuncak! Suporter Crystal Palace: UEFA Mafia
-
Hasil Liga Inggris 2023/2024: Arsenal Menang Tipis atas Crystal Palace
-
Sepak Terjang Kenzo Riedewald, Pemain Keturunan Indonesia yang Cocok Bela Timnas Indonesia U-17
-
Profil Bromley, Klub Gurem Inggris asal London yang Ejek Cristiano Ronaldo
-
Profil Sheffield United, Klub Pertama Harry Maguire yang Promosi ke Liga Primer Inggris Musim Depan
-
Mengenal Liga Palestina yang Terbagi Jadi Dua, Liga Premier Tepi Barat dan Liga Premier Jalur Gaza
-
Hasil Liga Inggris Semalam: Hajar Crystal Palace 1-4, Arsenal Kian Kokoh di Puncak Klasemen
-
Sesal Eks Pemain Liga Inggris yang Alih Profesi Jadi Bintang Film Porno
Terkini
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Mario Lemos Kirim Pesan Perang untuk Persib: Kami Tak Akan Mundur!
-
Antonio Conte Sindir PSG Soal Belanja Gila-Gilaan: Kami Pilih Jalan Berbeda
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Kamu Akan Dirindukan! Surat Cinta Mohamed Salah untuk Darwin Nunez