Galih Priatmojo
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho (AFP)

Liga Primer yang telah berubah

Sepakbola terus berkembang, khususnya di Liga Primer sendiri. Apalagi sejak Chelsea dan City menjadi kekuatan baru yang membuat perebutan kampium Liga Primer jadi tak mudah.

Ditambah munculnya tim macam Tottenham Hotspur yang mampu bertansformasi dari tim medioker menjadi penantang juara serta Liverpool yang terus menggeliat.

Di lain sisi, perubahan tidak hanya terjadi di klub-klub besar saja. Tim-tim kecil juga ikut berkembang dengan pembenahan yang secara terus menerus dilakukan.

Pemain Manchester United Fred saat menjalani debut melawan Leicester City (twitter/fred08oficial)

 

Tingginya nilai hak siar Liga Primer Inggris turut menjadikan keuangan peserta Liga Inggris sehat. Hal ini memungkinkan setiap tim sanggup jor-joran melakukan pembenahan dengan mendatangkan para pemain berkelas.

Lihat saja, klub sekelas Everton dan West Ham United saja mampu menyediakan kocek besar untuk membeli pemain.

Perubahan di Liga Primer ini pada akhirnya, membuat persaingan sangat ketat dan membuat gelar juara tidak bisa didominasi oleh satu kekuatan saja.

Bayangkan dalam tiga tahun terakhir, juara liga selalu berganti-ganti. Dari mulai Liecester City yang mengejutkan di 2016, kemudian Chelsea di 2017 dan Manchester City di 2018.

Oleh karena itu, tidak ada jalan lain bagi United selain melakukan perombakan besar. Setan Merah harus mampu beradaptasi dengan era baru sepakbola Inggris. Jika tidak, maka cerita tentang Setan Merah hanya akan jadi hikayat semata.

Artikel ini ditulis oleh Ivan Faizal Affandi, Penikmat Sepakbola dan Kopi Nusantara

*Artikel ini merupakan tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Bolatimes.com.

Load More