Warisan skuat Fergie yang usang
Problem utama Setan Merah usai Fergie pensiun sebenarnya adalah skuat. Pelatih asal Skotlandia itu mewarisi skuat yang usang saat meninggalkan klub.
Para pemain seperti Wayne Rooney, Carrick, Van Persie, Evra, Ferdinand sudah tidak lagi dalam puncak performa. Apalagi Giggs dan Scholes yang sudah dimakan usia.
Sedangkan pemain lain, seperti Anderson, Rafael, Fletcher bukanlah pemain kelas satu.
Dengan warisan pemain semacam itu, butuh perombakan besar-besaran yang harus dilakukan oleh penerus Fergie. Moyes, yang saat itu bisa mengawal transisi United justru gagal total.
Sementara kedatangan Louis Van Gaal tidak banyak memberikan dampak siginfikan bagi United. Sampai pada akhirnya Mourinho datang.
Kehadirannya yang diharapkan mampu mengangkat performa Setan Merah, tapi sampai saat ini nyatanya United tak kunjung membaik. Meskipun di awal-awal kedatangnya sempat memberi angin segar.
Tuah Fergie
Kesuksesan Setan Merah bukan semata-mata karena tangan dingin Fergie dalam meracik taktik. Tapi, ada hal-hal lain di luar urusan taktik yang membuat United menjadi tim mengesankan di tangan Fergie.
Salah satu yang terkenal adalah kemampuan Fergie dalam memotivasi para pemainnya. Cara ia memotivasi pemain inilah yang membuat Setan Merah bisa tampil luar biasa.
Kekuatan motivasi Fergie terbukti pada final Liga Champions 1999 saat United bersua Bayern Munchen. Dalam posisi tertinggal 1-0, Setan Merah mampu membalikkan kedudukan dalam tempo tiga menit di penghujung laga.
Pertandingan ini, pada akhirnya menjadi pertandingan yang selalu dikenang fan United maupun penggemar sepakbola.
Selain di final Liga Champions, di partai-partai domestik, United sering memperlihatkan aksi sama hebatnya.
Selama menukangi United, Fergie mampu membangun mental petarung sekaligus mental juara para pemainnya. Inilah, yang membuat United menjadi tim yang menakutkan.
Bukan sekedar mampu memotivasi, Fergie yang terkenal garang itu mampu melakukan intimidasi kepada para pengadil lapangan setiap United bertanding.
Sehingga, terkadang disadari atau tidak Setan Merah kerap mendapat keuntungan saat bertanding. Seperti tendangan bebas, penalti, hingga tambahan masa injuri time yang cukup panjang saat United dalam keadaan tertinggal.
Tuah Fergie inilah, yang tidak dimiliki para suksesornya. Mourinho, terkenal sebagai pelatih yang kerap memainkan perang urat syaraf di dalam maupun luar lapangan. Akan tetapi kemampuannya masih kalah jauh dari Fergie.
Tag
Berita Terkait
-
Grimsby Town Tantang Manchester United, Mimpi atau Bencana?
-
AS Roma Resmi Tawar Jadon Sancho, Manchester United Mulai Goyah?
-
Marcus Rashford Bongkar Kekacauan MU: Tidak Ada Rencana Jangka Panjang
-
Manchester United Bersiap Lepas Sancho, Besiktas Jadi Tujuan Baru?
-
Harry Maguire Blak-blakan: Semua Benci Manchester United!
-
Alejandro Garnacho Ancam Manchester United: Lepas ke Chelsea atau Saya Magabut
-
United Punya Banyak Bintang Baru, Tapi Amad Diallo Bisa Jadi Yang Paling Terang
-
Statistik Menggila! Inilah Alasan Benjamin Sesko Layak Jadi Mesin Gol Setan Merah
-
Gila-Gilaan! MU Mau Datangkan Duo Bintang Premier League dan PSG Sekaligus
-
Geger di Old Trafford! Suporter Man United Batalkan Demo Besar, Ada Apa?
Terkini
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Mario Lemos Kirim Pesan Perang untuk Persib: Kami Tak Akan Mundur!
-
Antonio Conte Sindir PSG Soal Belanja Gila-Gilaan: Kami Pilih Jalan Berbeda
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Kamu Akan Dirindukan! Surat Cinta Mohamed Salah untuk Darwin Nunez