Rauhanda Riyantama | Arif Budi Setyanto
Lionel Messi (kiri) memperlihatkan gesture kebingunan yang ditujukan kepada pelatih PSG Mauricio Pochettino pasca diganti di tengah laga PSG vs Lyon dalam lanjutan Ligue 1 Prancis di Parc des Princes, Paris, Senin (20/9/2021) dini hari WIB. (FRANCK FIFE / AFP)

Bolatimes.com - Lionel Messi merupakan salah satu pemain terbaik dunia saat ini, tapi menangani La Pulga sebagai pemain susah susah gampang. Ada deretan nama pelatih yang sempat terlibat pertengkaran dengan Messi.

Belum lama ini, Messi memperlihatkan tabiat buruknya ketika diganti saat laga Paris Saint-Germain melawan Olympique Lyon.

Messi memang bermain sejak menit pertama, tapi dia kemudian diganti oleh Achraf Hakimi pada menit ke-76. Messi pun ngamuk kepada Mauricio Pochettino saat ditarik keluar.

Baca Juga:
Usai Disanksi, Bruno Silva Kembali Berlatih bersama PSIS Semarang

Nah, ternyata ini bukan pertama kalinya Messi marah dan terlibat pertengkaran dengan pelatih klubnya sendiri. Berikut rangkuman insiden pertengkaran Messi dengan pelatih klubnya sendiri:

1. Mauricio Pochettino

Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino tak kuasa menangis usai timnya melenggang ke partai final Liga Champions usai menang agregat atas Ajax Amsterdam di laga leg kedua semifinal, Kamis (9/5/2019) dini hari tadi. [ADRIAN DENNIS / AFP]

Mauricio Pochettino menarik Messi keluar digantikan dengan Hakimi. Namun, gegara hal itu raut wajah Messi menuai sorotan.

Baca Juga:
Reaksi Pelatih Malaysia usai Segrup dengan Timnas Indonesia di Piala AFF

Pemain berpaspor Argentina itu tak senang ketika ditarik keluar. Bahkan ketika menuju bangku cadangan, Messi nyaris tidak menyentuh tangan sang pelatih sebelum berbalik untuk melihat ke arah Pochettino dengan ekspresi bingung.

Usai pertandingan, Pochettino buka suara mengapa dirinya mengganti Lionel Messi dalam laga PSG vs Lyon. Dia mengaku keputusannuya itu karena ingin menjaga Lionel Messi dari potensi cedera.

"Saya mengambil keputusan untuk mencopot Leo Messi untuk melindunginya dari kemungkinan cedera. Kami memiliki pertandingan penting yang akan datang dan kami ingin melindunginya," kata Pochettino dikutip dari Daily Star.

Baca Juga:
Tanggapan Shin Tae-yong usai Indonesia Segrup dengan Malaysia di Piala AFF

2. Quique Setien

Quique Setien saat mendampingi Barcelona melawan Napoli di Liga Champions. (CARLO HERMANN / AFP)

Mantan pelatih Barcelona, Quique Setien sempat bersitegang dengan Lionel Messi. Insiden ini terjadi ketika Barcelona bermain imbang 2-2 melawan Celta Vigo pada Juni 2020 lalu.

Dinukil dari laporan eurosport, Messi disebut tidak mematuhi instruksi Setien. Ujungnya, Lionel Messi sempat diusir oleh pelatih asal Spanyol itu.

Baca Juga:
Menilik Statistik Pertemuan Timnas Indonesia Lawan Malaysia di Piala AFF

"Jika Anda tidak menyukai apa yang saya katakan, Anda tahu di mana pintunya," tegas Setien kepada Messi.

3. Eder Sarabia

Asisten pelatih Barcelona, Eder Sarabia, saat diacuhkan Lionel Messi. (Twitter/@mjohar83).

Asisten Barcelona, Eder Sarabia juga pernah merasakan cekcok dengan Messi. Momen ini terjadi saat Messi juga ribut dengan Setian.

Dalam laga Barcelona melawan Celta Vigo, Sarabia mencoba untuk memanggil skuat Barcelona untuk memberikan instruksi. Akan tetapi, ucapan Sarabia cuma diabaikan oleh Messi

Alhasil cuplikan video tersebut sempat viral di media sosial. Insiden itu juga menunjukkan tak ada kepercayaan para pemain Barcelona kepada Setien dengan jajaran staf pelatihnya.

4. Luis Enrique

Ekspresi pelatih Spanyol, Luis Enrique usai Spanyol menang atas Norwegia di laga Grup F Kualifikasi Piala Eropa 2020, Minggu (24/3/2019). Di laga itu Spanyol menang 2-1. [JOSE JORDAN / AFP]

Melansir dari situs media Spanyol, Sport, hubungan Messi dengan Luis Enrique telah rusak. Bahkan keduanya perang dingin karena tak saling berbicara.

Hal itu disampaikan oleh Jeremy Mathieu. Dia mengungkapkan cekcok antara Messi dan Enrique terjadi setelah kekalahan dari Real Sociedad pada Januari 2015 silam.

"Semuanya terjadi begitu kami kembali dari masa libur. Tiba-tiba Leo (Messi) hilang kesabaran ketika ada pelanggaran terhadapnya yang tidak dianggap. Situasi tegang dan ada beberapa kata kasar terlontar," ungkap Mathieu seperti dilansir Marca.

"Hal seperti ini terjadi di tim mana pun. Tapi, karena ini terjadi pada kami (Barcelona), semuanya jadi dilebih-lebihkan," pungkasnya.

Load More