Rauhanda Riyantama
Paul Vaessen, wonderkid Arsenal di era 70-an. (Twitter/@HIGHBURY_DAYS)

Bolatimes.com - Arsenal terkenal rutin mengorbitkan pemain muda. Pada akhir 1970-an ada sosok pemain belia yang digadang-gadang akan jadi pemain berbakat. Sialnya, si pemain ini malah terjerat dengan narkoba.

Adalah Paul Vaessen. Namanya mungkin tak terlalu akrab di telinga. Namun pada dekade 70-an dan awal 80-an, Vaessen adalah bintang muda Arsenal.

Vaessen terlahir dan tumbuh dari keluarga yang besar karena sepak bola. Ayahnya, Leon, pernah bermain untuk Millwal.

Baca Juga:
Jadwal Liga Europa Malam Ini, Ada Duel Sengit Leicester City Vs Napoli

Vaessen lahir pada 1961. Dia memulai perjalan sepak bolanya di akademi Arsenal sebagai pemain magang pada 1977.

Dia kemudian masuk ke tim senior dan menjalani pertandingan perdananya pada 1978. Ketika itu, Arsenal tengah bermain menghadapi Lokomotive Leipzig di Piala UEFA.

Namun, Vaessen baru menjalani musim perdanya sebagai pemain profesional pada 1979. Dia, yang berposisi sebagai penyerang, sukses mencetak 5 gol dari 13 pertandingan. Itu jelas pencapaian seorang pemain yang baru berusia 18 tahun.

Baca Juga:
Beda dari Pogba, Bruno Fernandes Buka Peluang Perpanjang Kontrak dengan MU

Paul Vaessen Jadi Pahlawan Arsenal

Vaessen menjalani hari-hari yang menyenangkan di Arsenal. Satu yang paling diingat adalah saat dirinya menjadi pahlawan Arsenal di semifinal Piala Winner 1980.

Ketika itu, Arsenal berjumpa dengan Juventus di leg kedua. Di laga ini, Arsenal wajib menang untuk bisa lolos ke final.

Baca Juga:
Mario Gomez Mundur Mendadak dari Pelatih Borneo FC, Netizen Kaget

Yang jadi soal, leg pertama di markas Arsenal, berakhir imbang. Tak ada pilihan lain selain menang dan itu jadi harga mati.

Vaessen masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-75. Nah, memasuki menit ke-88, dirinya sukses mencetak gol dan menyudahi laga dengan skor 1-0 dan mengkonfirmasi kelolosan Arsenal secara agregat.

Namun, masa-masa indah Vaessen dengan Arsenal harus berakhir tanpa diduga-duga. Memasuki musim 1982, dirinya mengalami cedera ligamen lutut dan membuatnya naik meja operasi.

Baca Juga:
Tegang, Momen Riyad Mahrez dan Gabriel Jesus Berkelahi di Sesi Latihan

Vaessen akhirnya memilih pensiun. Tak ada yang menyangka pemuda 21 tahun itu akan pensiun dini.

Tak lagi berkiprah sebagai pesepak bola, Vaessen kemudian mencoba peruntungan dengan menjadi pekerja konstruksi. Namun, karena adanya cedera kambuhan, membuatnya terpaksa berhenti.

Vaessen juga pernah bekerja serabutan. Mengantar surat dan pekerjaan lainnya pernah dijalani untuk sekadar menyambung hidup.

Menjalani kehidupan di jalanan membuat Vaessen gelap mata. Ia kemudian menjadi kecanduan zat adiktif macam heroin.

Dan dampak dari apa yang dikonsumsinya membuatnya gemar mencuri dari gudang, dan melakukan kejahatan di jalanan demi memenuhi kebutuhannya.

Candu terhadap heroin pula yang membikinnya meninggal. Pada 2002 silam, Vaessen ditemukan meninggal di bak kamar mandi kediamannya.

Polisi yang ketika itu mengidentifikasi mayatnya menyatakan bahwa Paul Vaessen tewas karena heroin. Ironi memang mengingat 20 tahun sebelumnya, dia adalah pemain muda yang digadang-gadang akan bersinar bersama Arsenal.

Kontributor: Kusuma Alan
Load More