Galih Priatmojo
Nacho Fernandez memberikan semacam gestur kepada Julen Lopetegui ketika berhadapan dengan Atletico Madrid (Oscar Del Pozo/AFP)

Bolatimes.com - Kekalahan atas Levante akhir pekan lalu memperpanjang rekor Real Madrid tak pernah menang dalam empat laga terakhir. Rumor untuk melengserkan Julen Lopetegui pun makin mengemuka. Dosa Lopetegui dianggap jadi biang Los Blancos terseok-seok di musim ini.

Memang, Lopetegui tak sepenuhnya bersalah jika bicara soal Real Madrid secara keseluruhan. Tetapi, sebagai kreator di lapangan, mantan pelatih Porto itu punya tanggung jawab besar terhadap nasib Sergio Ramos dkk mengarungi musim ini.

Ekspektasi tinggi yang disematkan kepadanya sebagai suksesor Zinedine Zidane tampaknya urung menemui hasil. Di bawah racikannya, Real Madrid menjelma jadi macan ompong di awal musim ini.

Baca Juga:
MU vs Juventus: Laga Sulit Penuh Kenangan Bagi Ronaldo

Ketiadaan Cristiano Ronaldo bisa jadi faktor lain. Tetapi, El Real juga masih memiliki deretan pemain bintang lainnya yang juga punya skill mumpuni. Lantas apa dosa yang dibikin Lopetegui hingga Real Madrid kini merana di awal musim?

Julen Lopetegui. (Sumber: Instagram/@julenlopetegui)

Beberapa waktu lalu, jurnalis Spanyol, Eduardo Inda menemukan, salah satu akar masalah yang membuat Real Madrid tampak gagap menyambut musim ini yakni soal teknis taktik yang diterapkan eks juru taktik Spanyol itu. Taktik nan prematur ala Lopetegui konon memercik perselisihan dengan para penggawa Los Blancos.

Menurut si jurnalis seperti dikutip dari Express, Lopetegui gagal meyakinkan para pemain soal taktik yang diinginkannya.

Baca Juga:
Vietnam U-19 Tersingkir dari Piala Asia U-19 2018

''Para pemain Real Madrid kesal dengan strategi Lopetegui. Mereka merasa bermain seperti Barcelona. Para pemain berpendapat kalau Real Madrid tak seharusnya memainkan tiki-taka,'' ungkapnya.

Ia menyebut, Julen Lopetegui mengimitasi permainan Barcelona dan itu yang jadi musabab para pemain kesal hingga tak mau mendukung taktik yang diinginkan sang juru taktik.

'' Para pemain lebih memilih bermain dengan cara transisi yang cepat. Bukan seperti Barcelona,'' tambahnya.

Baca Juga:
5 Fakta Jelang PSIS Semarang vs Sriwijaya FC, Duel Papan Tengah

Memang, jika berkaca dari era sebelumnya, Zinedine Zidane cenderung menerapkan permainan yang lebih sederhana yakni mengandalkan transisi dengan cepat, terutama mengandalkan pergerakan dari sisi lapangan.

Ini setidaknya seperti yang dilakukannya ketika masih berseragam Real Madrid. Di mana saat itu ia seringkali mendapat suplai manja dari sayap El Real terutama dari David Beckham yang senantiasa memberikan umpan terukur kepadanya.

Soal taktik nan prematur ini makin dibuat runyam dengan tiadanya pengganti yang sebanding setelah ditinggal para pemain pilar. Mendatangkan Vinicius Junior dan memaksimalkan peran Karim Benzema serta Gareth Bale nyatanya urung mampu menggantikan peran sentral yang dimiliki Ronaldo selama berseragam Real Madrid.

Baca Juga:
Liga Indonesia Masuk Top 3 Liga Berkembang Terbaik di Asia

Ekspresi Pemain Real Madrid, Karim Benzema dan Gareth Bale usai dikalahkan Levante (AFP)

Karim Benzema yang jadi eksperimen Lopetegui untuk mengatasi lini serang yang tumpul toh belum menunjukkan hasil. Seperti dikutip dari Totalfootballanalysis.com, Lopetegui yang berhasrat membangun Real Madrid seperti skuat Spanyol masih menemui jalan buntu untuk mengatasi mesin golnya yang mampet.

Di Spanyol, Lopetegui bisa sedikit lega lantaran memiliki Diego Costa. Selain haus gol, Costa juga penyerang yang rajin turun dan membuka celah. Ia juga mendapat sokongan dari Iago Aspas serta Ridrigo Moreno.

Sementara di Real Madrid, Lopetegui tampaknya kesulitan menemukan resep itu. Benzema yang mendapat tugas melakoni posisi false 9 masih belum maksimal memberikan kontribusinya terhadap rekan-rekannya terutama Gareth Bale yang diandalkan sebagai alternatif pemecah kebuntuan.

Lantaran dosa Lopetegui tersebut, Real Madrid kini harus terseok-seok di klasemen sementara La Liga. Mereka gagal merangkak naik dari posisi lima dengan 14 poin dan justru melorot hingga posisi ketujuh disalip oleh Real Valladolid dan ditempel ketat Levante dengan raihan 13 poin.

Load More