Irwan Febri Rialdi
Frank Ribery berselebrasi usai menjebol gawang AC Milan. (Tiziana Fabi/AFP).

Bolatimes.com - Kehidupan pesepak bola di luar lapangan tak hanya identik dengan fesyen, hiburan, dan kemewahan. Keyakinan para pelaku lapangan hijau pun menarik untuk dikulik.

Sebagai manusia biasa, para pesepak bola tak bisa lepas dari keyakinan untuk memenuhi kebutuhan rohaninya. Para pemain pun tak jarang menunjukkan sisi rohaninya dengan menjalankan ibadah sesuai keyakinan atau agama yang  dianut.

Untuk Indonesia, mayoritas pemain beragama Islam. Hal ini mengacu pada fakta bahwa Tanah Air merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk mayoritas muslim terbanyak di dunia.

Baca Juga:
Kisah Cinta Dennis Muhammad, Pesepak Bola Mualaf yang Nikahi Putri Sultan

Lain halnya dengan negara-negara Eropa. Di benua biru, mayoritas penduduknya beragama Katolik dan Kristen. Maka tidak mengherankan jika banyak pesepak bola top dunia dari Eropa menganut ajaran agama tersebut.

Namun, beberapa pesepak bola yang menganut dua keyakinan tersebut pernah memilih berhijrah ke agama Islam yang dianggap minoritas di Eropa.

Berikut deretan pesepak bola top dunia yang menjadi mualaf dan menganut agama Islam.

Baca Juga:
Sah, Juan Mata Putuskan Bertahan di Manchester United

1. Franck Ribery (Prancis)

Penyerang Fiorentina, Franck Ribery. [MIGUEL MEDINA / AFP]

Pecinta sepak bola siapa yang tak kenal Franck Ribery? Pemain berkebangsaan Prancis ini dikenal akan sepak terjangnya saat berseragam Bayern Munchen.

Pemain yang musim lalu membela Fiorentina ini ternyata seorang Muslim. Namun, ia baru menjadi Muslim pada tahun 2002 lalu saat Ribery masih remaja.

Baca Juga:
5 Kiper Terbaik di Euro 2020, Ada yang Belum Kebobolan

Ribery menyebut keputusannya menjadi Mualaf tak lepas karena sosok sang istri yang bernama Wahiba. Karena menjadi Mualaf, ia pun mengubah nama menjadi Bilal.

2. Eric Abidal (Barcelona)

Mantan pemain Barcelona, Eric Abidal. (Lluis Gene/AFP)

Masih dari Prancis, ada nama Eric Abidal yang juga memilih berpindah keyakinan dari Kristen menjadi Islam.

Baca Juga:
5 Artis Cantik Pole Dance, Gayanya Lentur Bikin Terpana

Keputusan Mualaf-nya Abidal hampir sama seperti Franck Ribery yakni karena pernikahan. Ia menikah dengan wanita berdarah Aljazair, Hayet Kebir dan juga mengambil nama Bilal pasca Mualaf.

Di lapangan, Abidal merupakan salah satu bek kiri terbaik di dunia. Namun, karirnya tak berjalan lama karena mengidap Tumor Hati.

3. Nicolas Anelka (Prancis)

Nicolas Anelka ketika berseragam Real Madrid. (Patrick Hertzog/AFP).

Nicolas Anelka dikenal sebagai penyerang tajam di akhir 1990 an dan awal 2000 an. Ketajamannya ia tunjukkan bersama Paris Saint-Germain, Real Madrid, dan Arsenal.

Bahkan ia turut ambil bagian dalam keberhasilan Real Madrid meraih Liga Champions pada 2001/02. Selanjutnya, ia pun banyak berpindah-pindah klub baik tim gurem maupun tim besar.

Pada 2004, pemain yang dikenal kontroversial ini memutuskan memeluk agama Islam di Uni Emirat Arab. Baginya, Islam adalah agama yang harus ia pilih kala itu.

4. Danny Blum (Jerman)

Danny Blum ketika berseragam Eintracht Frankfur. (Patrik Stollarz/AFP)

Dibanding tiga nama di atas, Danny Blum mungkin masih nama asing bagi pecinta sepak bola. Namun tidak untuk pecinta Bundesliga Jerman.

Karir Danny Blum hingga kini menginjak usia 30 tahun tak begitu mentereng. Ia hanya membela tim-tim papan tengah Bundesliga seperti Eintracht Frankfurt dan VfL Bochum.

Nama Danny Blum melejit saat dirinya memutuskan menanggalkan Kristen dan memeluk Islam pada 2014. Keputusannya itu pun ia jalani dengan baik.

Danny Blum bahkan mengaku Salat lima waktu dan juga memakan makanan halal sesuai perintah keyakinan yang ia anut saat ini.

5. Emmanuel Adebayor (Togo)

Pemain asal Togo Emmanuel Adebayor [AFP]

Penyerang yang dibenci pendukung Arsenal karena selebrasi provokatifnya juga menjadi salah satu pemain yang hijrah dan menjadi Mualaf.

Emmanuel Adebayor memutuskan memeluk Islam pada 2015 lalu saat ia mengalami masalah internal di keluarganya.

Usai memutuskan memeluk Islam, Adebayor mengaku hidupnya menjadi tenang dan kemudian melanjutkan karirnya ke Liga Turki yang dihuni mayoritas penduduk Muslim.

Load More