Galih Priatmojo | Andiarsa Nata
Mantan Pemain PSIM Yogyakarta, Johan Arga (Bolatimes.com/Andiarsa Nata)

Awal Mula Terbentuknya Ide Makaroni Huh_Hah

Ya, pembekuan PSSI itu benar-benar membuat Johan Arga berpikir keras untuk mencari cara lain untuk mencari uang. Sampai pada saat itu pun ia memutuskan untuk pergi ke Timor Leste untuk menerima pinangan dari klub tetangga tersebut.

Namun dalam prosesnya, Johan pun tanpa sengaja menemukan ide bisnis yang dijalaninya saat ini, yakni Makaroni Huh_Hah dari seorang temannya.

"Ketemunya (ide bisnis) itu ketika waktu saya main ke rumah teman yang aslinya Jawa Barat. Ternyata dia itu buat makaroni, menunya benar-benar makaroni. Dia itu kebetulan mudik dan ngomong "ada orderan, mau ngerjain gak?," mau dong, saya kerjain aja sambil telfonan diajarin caranya gini-gini," cerita Johan.

"Dari situ awalnya, dari temen yang mudik ada orderan suruh ngerjain terus nular, alhamdulillah, tidak sengaja," samungnya.

Pengalaman Tak Terlupakan Johan Arga Sebagai Pebisnis

Ada dua momen tak terlupakan Johan Arga menjadi seorang pebisnis. Pertama adalah ketika Johan mendapatkan uang dari hasil bisnisnya yang lebih besar dari nilai kontraknya disebuah klub. Itu didapatnya ketika masih di awal-awal menjalani bisnisnya.

Pengalaman kedua adalah terjadi ketika Johan pergi keluar kota untuk mengajari orang yang membeli resep makaroninya. Hal itu sangat berkesan bagi Johan Arga karena ia keluar kota bukan untuk bermain sebagai pesepak bola, melainkan seorang pebisnis.

"Jadi saya pernah dapat nilai kontrak dari tim sepak bola itu paling mahal katakanlah sekian, tapi dalam waktu kurang lebih 40 hari saya pernah dapat lebih dari itu. Cukup lah buat beli Honda Jazz. Dan itu sangat berkesan karena di awal-awal (bisnis)," ungkap Johan.

"Dulu saya keluar kota karena sepak bola, tapi saya pernah dua kali pergi ke Medan dan Makassar ke sana karena ngajarin masak. Karena saya jual resep makaroni. Itu tahun 2018 kemarin, dan itu yang franchise salah satu pemain Timnas Pro yang ikut tim Vamos Mataram," tandasnya.

Respons Rekan-rekan Sepak Bola

Johan Arga dan PSIM Yogyakarta (Bolatimes.com/Andiarsa Nata)

 

Usai menjalani bisnis usai pensiun, Johan mengatakan mendapatkan respons yang baik dari rekan-rekan sepak bolanya. Bahkan di musim terakhirnya bermain, Johan diperkanankan oleh PSIM Yogyakarta untuk mempromosikan bisnisnya di papan iklan yang dipasang dipinggir lapangan selama satu musim penuh.

"Alhamdulillah sih responnya bagus karena bisnisnya kan juga bagus, tidak dilarang. "Alhamdulillah, sukses sekarang,". Cuman saya kalau dibilang seperti itu ya biasa aja. Sama seperti suporter melihat kita, ya sebenarnya kita biasa aja," tuturnya.

"Cuma saya berterima kasih kepada PSIM di musim terakhir saya bermain, saya diperkenankan memasang papan iklan di pinggir lapangan itu selama satu musim full kan, itu waktu ISC," katanya menambahkan.

Mempunyai Banyak Cabang dan Merambah Bisnis Lain

Johan Arga mengatakan hasil yang ia petik saat ini tidak lah mudah dalam prosesnya. Banyak kegagalan-kegagalan yang tidak diketahui oleh banyak orang. Ia bahkan mengaku sampai menggoreng makaroni sendirian ketika masih menjadi seorang pesepak bola.

"Prosesnya kan mereka tidak tahu, ketika saya harus membagi waktu goreng makaroni sendiri dan latihan, itu benar-benar saya lakukan sendiri tahun 2015," jelas Johan.

Namun, kini usahan Johan tersebut tidak sia-sia. Bisnisnya sudah memiliki beberapa cabang dan sudah menambah bisnis baru selain Makaranoni.

"Totalnya dari semua itu, Saya kan ada bisnis Makaroni Huh-hah, Seblak, Thai Tea, Furniture Custom. Ada 7 cabang yang Makroni, 1 Thai Tea, sekitar 12-13 lah semuanya," katanya.

 

Tulisan ini merupakan liputan khusus reporter Bolatimes.com, Andiarsa Nata.

Load More