Bolatimes.com - Broadcaster Liga 1 2022/2023, yakni Emtek Grup, akhirnya buka suara mengenai jam kick-off 20.30 WIB yang dianggap terlalu malam.
Seperti diketahui, pertandingan yang berlangsung pada malam hari masih menjadi perbincangan hangat pecinta sepakbola Tanah Air.
Banyak yang tidak setuju jika Liga 1 bermain pada 20.30 WIB. Ada beberapa hal menjadi pertimbangan seperti recovery pemain yang berkurang dan keselamatan penonton di stadion.
Melihat jadwal Liga 1 yang telah dirilis PT Liga Indonesia Baru (LIB), laga pada malam hari akan terus berlangsung sampai akhir musim.
Persija Jakarta menjadi tim paling banyak tampil di atas jam 20.00 WIB dengan total 27 kali main. Setelah itu disusul Persib Bandung dengan 25 pertandingan.
Direktur Programming Surya Citra Media (SCM) Harsiwi Achmad yang menaungi Emtek Grup mengaku kick-off 20.30 masih dalam tahap wajar. Pihaknya juga tak mengambil keputusan sendiri, melainkan bersama stakeholder lainnya.
"Kalau menurut saya dalam menayangkan sepakbola ada namanya diskusi bersama antara broadcaster dengan penyelenggara yaitu LIB atau PSSI. Apa yang kami lakukan tak menyalahi apapun dan makanya dalam hal ini PSSI dan LIB juga tak mempermasalahkan," kata Harsiwi kepada awak media.
"Karena memang harus diskusi. Karena industri sepakbola harus maju bersama, saling menyesuaikan. Kami di TV juga harus menyesuaikan dengan aturan yang ada, LIB dan PSSI harus bersama-sama."
"Saya ambil contoh World Cup (2022) kapan? (harusnya) Juni kan? Kenapa Sekarang jadi Desember? karena di Qatar itu Juni panas makanya Desember. Seluruh sistem sepakbola dunia harus melakukan perombakan."
"Karena Piala Dunia ini dibiayai oleh Qatar, negara penyelenggara. Jadi negara penyelenggara harus dapat benefit," ia menjelaskan.
Harsiwi menerangkan supaya sepakbola Indonesia maju harus ada penyesuaian yang dilakukan. Baginya, kick-off pada 20.30 WIB tidak masalah, karena masih dalam tahap wajar dari kesehatan.
"Itu tak menyalahi apa-apa, masih oke, masih boleh secara kesehatan. Jadi apa yang dilakukan PSSI dan LIB tak apa-apa."
"Kecuali puasa main setelah buka puasa. Nanti bisa sakit perut, itu gak boleh. Maka tentu hal ini sudah terjadi diskusi antara pihak broadcaster yang membeli right untuk itu ke PSSI dan LIB," jelasnya.
Selain kick-off, kualitas gambar tayangan Liga 1 juga masih terus dikritik oleh banyak pecinta sepakbola Tanah Air. Ia menjelaskan untuk lebih teliti dalam menonton, jangan termakan provokasi di sosial media.
"Hal yang kurang kami perbaiki dan tingkatkan, baik itu terhadap diri sendiri, PSSI, LIB, dan yang produksi tayangan sepakbola. Bahkan, penerimaan gambar kami jadikan evaluasi terus agar kelihatan keren," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Geliat PSIM di Bursa Transfer: Boyong Eks Dewa United dan Persita
-
Semua Pemain Persib Bandung Divaksin Jelang Musim Baru
-
Wacana 11 Pemain di Liga 1, Legenda Timnas Indonesia: Kalau Mau Bersaing Harus Gitu
-
PSS Sleman Fokus Tingkatkan Kebugaran dan Performa Penggawa
-
Imran Nahumarury Berharap Adaptasi Pemain Asing Baru Malut United Lancar
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Resmi! Liga 1 Musim 2024/2025 Tetap Pakai Wasit Asing
-
Doa Legenda untuk Persib Bandung di Championship Series
-
Di Balik Keputusan LIB Gulirkan Kembali Liga 1
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk