Rauhanda Riyantama
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi saling bersalaman saat malam penghargaan The Best FIFA Men's Player di London Palladium, Inggris, Senin (23/10/2017). [AFP/Ben Stansall]

Bolatimes.com - Mengenal asal usul kata ‘GOAT’ yang kerap digunakan untuk menggambarkan pesepak bola hebat di dunia.

Bagi penikmat sepak bola yang kerap berseliweran di dunia maya, pasti tak asing dengan kata ‘GOAT’ yang kerap terlihat di jagat media sosial.

Kata ‘GOAT’ kerap dipakai oleh para penikmat sepak bola dan umumnya para penikmat olahraga, untuk menggambarkan atlet terbaik versinya.

Baca Juga:
Tertinggal 12 Poin dari Real Madrid, Begini Skenario Barcelona Bisa Juara Liga Spanyol Musim Ini

Sebagai contoh ada Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Berkali-kali para penikmat sepak bola menggunakan kata ‘GOAT’ untuk menggambarkan sosok keduanya.

Maklum saja, keduanya merupakan dua pesepak bola terbaik di sepak bola modern saat ini, atau bahkan juga merupakan dua pemain terbaik sepanjang masa.

Lionel Messi foto bareng keluarganya di acara Ballon d'Or 2021. (Anne-Christine POUJOULAT / AFP)

Berbicara soal kata ‘GOAT’, tentu tak banyak yang mengetahui apa maksud sesungguhnya dari kata tersebut. Terlebih, jika ditafsirkan kata itu memiliki arti sebagai kambing.

Baca Juga:
Profil Muhammad Albagir, Kiper Timnas Futsal Indonesia yang Tepis Tendangan Malaysia Pakai Kepala

Namun di dunia olahraga saat ini, kata GOAT memiliki arti ‘Greateast of All Time’ atau terbaik sepanjang masa, yang menggambarkan kualitas pesepak bola atau atlet tertentu.

Pertanyaan pun mengemuka, kira-kira siapa yang pertama kali menggunakan kata ‘GOAT’ tersebut? Dan siapa pelaku olahraga yang menerima julukan itu pertama kali?

Istilah ‘GOAT’ untuk Muhammad Ali

Baca Juga:
Dirumorkan Hengkang, Agen Pastikan Marko Simic Masih Terikat Kontrak di Persija Jakarta

Kata atau istilah ‘GOAT’ pertama kali muncul pada tahun 1992 silam. Adalah Lonnie Ali, istri dari petinju legendaris Muhammad Ali yang menggunakannya.

Dilansir dari USA Today, Lonnie Ali menggunakan istilah itu pada September 1992, saat mendirikan Perusahaan Greatest of All Time (G.O.A.T Inc) untuk mengkonsolidasikan dan melisensikan kekayaan intelektual Muhammad Ali guna tujuan komersial.

Namun sebelum istilah ‘GOAT’ itu muncul, kata tersebut memiliki konotasi buruk yang kerap dipakai jurnalis Amerika Serikat untuk memberi label ke atlet yang gagal.

Hingga akhirnya, kini kata ‘GOAT’ kerap dipakai oleh banyak penikmat olahraga, terutama sepak bola, untuk menggambarkan kehebatan seseorang, sama seperti Lonnie Ali menggambarkan sosok Muhammad Ali.

Penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo merayakan gol ke gawang Spanyol (Sumber: Twitter)

Namun, istilah ‘GOAT’ tak bisa diberikan begitu saja kepada seorang pemain atau atlet. Pasalnya, ada beberapa kualifikasi yang dipakai agar pemain tersebut mendapat titel itu.

Sebagai contoh Diego Maradona yang disematkan label itu karena kemampuannya menyihir mata penonton lewat skill olah bolanya.

Lalu ada Lionel Messi yang mendapat julukan itu karena permainannya yang menawan dan catatan apiknya di level klub dan tim nasional.

Pun sama dengan Cristiano Ronaldo yang mendapat label ‘GOAT’ karena kemampuannya memecahkan rekor demi rekor.

Tak hanya di sepak bola, kata ‘GOAT’ juga merambah ke olahraga lain, seperti Tom Brady untuk NFL, LeBron James untuk basket dan Rafael Nadal untuk Tennis.

(Kontributor: Vikal Pamungkas)

Load More