Bolatimes.com - Klub Jerman, Hamburg SV akhirnya harus terdegradasi dari Bundesliga untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kemenangan 2-1 atas Borussia Moenchengladbach membuat mereka tetap tenggelam di zona degradasi, karena pesaing terdekat mereka, Wolfsburg, mengalahkan Cologne 4-1.
Hamburg sudah bertahan di Bundesliga selama 55 musim. Namun, semuanya berakhir pada musim 2017/2018.
Hamburg adalah raksasa purbakala
Sebutan tersebut sangat layak disematkan untuk klub yang bernama asli Hamburger SV itu. Mereka telah terbentuk sejak 1888, dan menjadi penguasa pada eranya.
Nama-nama familiar seperti Wender Bremen, Dortmund, dan Schalke 04 bukanlah apa-apa. Bahkan raksasa saat ini, Bayern Munchen baru meramaikan persaingan Jerman pada 1963, edisi perdana Bundesliga.
Sejak 1919, Hamburg merupakan penantang utama FC Nurnberg, klub yang saat itu menjadi penguasa Liga Jerman. Mereka berhasil meruntuhkan dominasi Nurnberg dengan berhasil memenangi piala Viktoria pada 1923 dan 1928.
Sebenarnya, Humberg bisa memenangi Piala Viktoria pada 1922 saat bersua FC Nurnberg di partai final, akan tetapi pertandingan berlangsung aneh.
Kedua tim bermain sama kuat 2-2 hingga 90 menit. Namun, laga terus dilanjutkan dan dihentikan ketika gelap. Lalu apa yang aneh? laga itu berlangsung selama tiga jam sepuluh menit sebelum akhirnya dihentikan karena gelap.
Akhirnya pertandingan tersebut diulang, skor kembali berakhir imbang dan dilanjutkan dengan babak tambahan. Pertandingan yang berlangsung keras membuat dua pemain Nurnberg diusir dari lapangan. Pertama yakni Willi Böss, diusir dari lapangan karena menendang perut lawan. Lalu ada Kugler yang cedera, tetapi ia tetap bermain karena pergantian pemain belum berlaku saat itu.
Jumlah pemain Nurgberg yang dianggap tidak memenuhi aturan membuat pertandingan dihentikan, DFB memberikan kemenangan kepada Hamburg. Namun atas nama sportivitas, pada akhirnya DFB memutuskan tidak ada pemenang piala Viktoria di tahun 1922 tersebut.
Era Bundesliga Jerman
Sejak dihelat pada 1963, Hamburg menjadi satu dari 16 tim yang mendapat undangan untuk turut serta. Pada musim itu, Hamburg hanya mampu finis di posisi keempat. Namun, di waktu yang bersamaan Hamburg berhasil memenangkan DFB-Pokal pertama klub usai mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 3-0 di Niedersachsenstadion, kandang Hanover.
Hamburg baru bisa merasakan jawara Bundesliga pada era akhir 1970-an hingga dekade 1980. Mereka berhasil menyabet gelar Bundesliga sebanyak tiga kali. Masing-masing didapatkan pada 1979, 1982 dan 1983.
Saat itu, Hamburg menciptakan rekor 36 laga tak terkalahkan di Bundesliga pada Januari 1982-Januari 1983. Sebuah rekor yang baru bisa dipecahkan oleh Bayern Munchen pada 2014.
Total, selama 55 tahun bertarung, Hamburg telah memenangkan enam kali juara Bundesliga.
Prestasi Hamburg di Eropa
Hamburger SV sempat merambah kesuksesan di benua Eropa. Mereka menjadi juara Champions Cup (Liga Champions) pada tahun 1983 usai menang tipis 1-0 dari Juventus lewat gol Felix Magath.
Jauh sebelumnya, mereka juga sempat menjuarai Winners Cup usai menundukkan dengan Anderlecht dengan skor 2-0.
Sebenarnya Hamburg beberapa kali mencapai final kompetisi Eropa seperti final Piala Eropa 1979, final Winners Cup 1967-68, dan Piala UEFA 1981. Sayangnya tak berhasil menjadi juara.
Pada era keemasannya, ada beberapa pemain hebat di belakang kesuksesan tim pada masa itu seperti Georg Volkert, Felix Magath, Horst Hrubesch dan Kevin Keegan. Pelatih tersukses adalah Ernst Happel, pria kebangsaan Austria.
Era keruntuhan Hamburg
Pada awal 1990-an, Hamburg memiliki masalah keuangan dan terpaksa harus menjual bintang mereka, Thomas Doll ke Lazio untuk keberlangsungan tim. Saat itu, prestasi tim terus mengalami penurunan. Usai finish di tempat kelima pada 1990-1991, Hamburg berada di papan bawah Bundesliga dalam empat musim berturut-turut.
Dari fase itu hingga sekarang, Hamburg tak lagi perkasa di Bundesliga Jerman. Bahkan mereka sudah sempat terdegradasi pada 2014 dann juga musim lalu. Beruntung, pada musim 2016/2017 Hamburg berhasil mengalahkan Wolfsburg di laga play-off degradasi.
Pada musim ini, Hamburg akhirnya harus benar-benar memasuki era paling kelam. Mereka terdegradasi setelah menjadi raksasa purbakala satu-satunya yang bisa bertahan di Busdesliga sejak era kuno.
Hamburg menyusul rekan seangkatan Eintracht Frankfurt dan FC Kaiserslautern yang terdegradasi pada 1996. Selain itu juga ada FC Köln yang terdegradasi pada 1998. Secara keseluruhan, 49 tim lainnya telah datang dan pergi sejak awal liga.
Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi
Berita Terkait
-
Petaka Barcelona! Hansi Flick Dilarang Dampingi Blaugrana di Liga Champions, Kok Bisa?
-
Transfer Rp379 M Guncang Bundesliga! Mimpi Buruk Timnas Indonesia Gabung ke Eintracht Frankfurt
-
Liverpool Siap Tebus Striker 24 Tahun Ini dengan Mahar Rp1,4 Triliun, Sejago Apa Dia?
-
Insiden Kocak di Kualifikasi Liga Champions: Nomor Jersey Ditulis Pakai Pulpen
-
Petuah Luis Enrique untuk Sepak Bola Italia Agar Tak Membosankan
-
Mengenal Pelatih Keturunan Indonesia yang Berkarier di Bundesliga hingga Premier League
-
Jarang Terekspos! Pahlawan Liga Champions 1995 Ini Ternyata Punya Darah Indonesia
-
Kylian Mbappe Akhirnya Buka Suara usai PSG Juara Liga Champions Tanpa Dirinya
-
2 Suporter Jadi 'Tumbal' PSG Juara Liga Champions: 192 Jadi Korban
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
Terkini
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Mario Lemos Kirim Pesan Perang untuk Persib: Kami Tak Akan Mundur!
-
Antonio Conte Sindir PSG Soal Belanja Gila-Gilaan: Kami Pilih Jalan Berbeda
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Kamu Akan Dirindukan! Surat Cinta Mohamed Salah untuk Darwin Nunez