Galih Priatmojo | Irwan Febri Rialdi
Barcelona musim 2017/2018. (sumber: twitter/@fcbarcelola).

Bolatimes.com - Pertandingan antara Barcelona kontra Celta Vigo dalam lanjutan Liga Spanyol pada Rabu (18/4/2018) dini hari WIB terbilang tak lazim.

Ketidaklaziman tersebut bukan dari hasil pertandingan, melainkan susunan starting line up Barcelona pada laga tersebut.

Ya, untuk pertama kalinya sejak 16 tahun, tak ada satu pun pemain lulusan akademi La Masia dalam starting XI Barca. Selama ini, La Masia memang dikenal menjadi gudang yang kerap menyuplai pemain ke tim utama Barcelona.

Baca Juga:
Netizen Minta Martial Jangan Tinggalkan Old Trafford

Pemain seperti Lionel Messi dan Sergi Roberto hanya diturunkan di babak kedua.

Kondisi seperti ini terjadi pada 2002, ketika Barcelona melawan Athletic Bilbao di mana pemain non-La Masia seperti Rivaldo, Luis Enrique, Marc Overmars, Javier Saviola menghuni starting XI.

Baca Juga:
Alvaro Morata Ungkapkan Permintaan Maaf

Laga kontra Celta Vigo itu sendiri berakhir imbang 2-2. Meski hanya bermain seri, hasil ini terbilang lumayan. Pasalnya, Barcelona mengakhiri catatan tiga kali kekalahan beruntun di Balaidos, serta mempertahankan status tak terkalahkan di La Liga musim ini.

Namun yang menjadi pertanyaan, ada apa dengan La Masia?

Seperti yang diketahui, Barcelona kini tak lagi dikenal dengan La Masia-nya. Saat ini, total hanya tersisa ada enam, mereka adalah Andres Iniesta, Lionel Messi, Gerard Pique, Sergi Roberto, Sergio Busquets, dan Jordi Alba.

Baca Juga:
Kericuhan Laga Fenerbache Vs Besiktas di Semifinal Piala Turki

Belum lagi, Iniesta yang dikabarkan bakal hengkang pada akhir musim 2017/2018. Otomatis, hanya tertinggal lima lulusan La Masia. Fakta ini bisa jadi pertanda macetnya generasi La Masia untuk melanjutkan tonggak estasfet.

Sebagai contoh, Gerard Deulefu yang sebelumnya sempat mendapat sematan sebagai pewaris kerajaan Messi akhirnya tertendang ke Everton. Ia sempat kembali ke Barcelona pada awal musim ini, akan tetapi nyatanya kini ia kembali terbuang di Watford.

Baca Juga:
Simpang Siur Penggunaan VAR dalam Piala Dunia 2018

Selain itu ada Bojan Krkic yang memecahkan debut termuda yang semula dipegang Messi tak bisa apa-apa di Katalonia. Pria yang kini berusia 24 tahun itu pun berpetualang bersama AS Roma, AC Milan, Ajax amsterdam, Stoke City, dan kini akhirnya membela Deportivo Alaves.

 

Kemudian juga ada Thiago AlcĂ ntara gelandang bertalenta yang memilih hengkang ke Bayern Munchen dibandingkan bertahan bersama Barcelona.

Nasib para pemain tersebut pun jadi antiklimaks bagi akademi La Masia yang sempat dipuja-puja pada 2010 sebagai akademi terbaik di dunia karena mampu mencetak bakat-bakat hebat sepak bola dunia.

di tahun yang sama pula La Masia menjadi akademi sepak bola satu-satunya yang berhasil menghadirkan jebolannya sebagai finalis pemain terbaik dunia, Ballon d'Or.

Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Lionel Messi menjadi tiga besar Ballon d'Or 2010. Akhirnya Messi lah yang kemudian didaulat sebagai peraih Ballon d'Or 2010 tersebut.

Terlalu hebatnya pemain seperti Messi adalah sebab

Macetnya regenerasi La Masia ke skuat utama Barcelona sudah disadari oleh Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu pada 31 Juli 2017. Ia mengatakan jika akan sulit menembus skuat utama Barcelona jika masih ada pemain seperti Lionel Messi.

 

"Problem yang ada di Barcelona tentang regenerasi adalah Xavi, Iniesta, Messi, dan para pemain lainnya. Sangat sulit bagi seorang pemain untuk bisa menembus skuat inti bila di depan mereka ada Messi, kemudian Neymar, Xavi, Iniesta, Busquets, atau Pique. Jelas sulit bagi mereka untuk ada di sini," ujar Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dalam wawancara dengan New York Times.

Sejumlah pemain-pemain akademi Barcelona saat ini sudah mulai hijrah ke klub-klub lainnya. Menanggapi itu, Bartomeu  merasa pesimis bisa melahirkan 'Messi Baru' dalam waktu dekat.

"Siapa yang akan jadi Messi baru? Mungkin saja ada pemain akademi yang bisa seperti Messi, namun mereka harus meninggalkan Barcelona karena mustahil bisa melakukannya di sini saat ini," kata Bartomeu.

Pendapat berubah setahun kemudian

Harga transfer yang tak masuk akal membuat Batomeu berubah pikiran beberapa bulan kemudian. Tepatnya kisaran 22 Februari 2018 ini.

Bartomeu mengaku menginginkan Barcelona kembali memberikan kesempatan untuk lulusan akademi La Masia. Selain itu, Bartomeu juga ingin para pemandu bakat mampu mendeteksi calon pemain bintang untuk diajak gabung Barcelona sejak usia dini.

"Saya ingin mengatakan kalau bursa transfer akan kembali stabil, namun saya tidak terlalu yakin dengan hal tersebut. Saat ini, sangat sulit untuk masuk dalam bursa transfer dan mendatangkan pemain dengan status pemain bintang," ujar Bartomeu, dilansir dari Mirror.

"Kami akan mengubah kebijakan transfer. Kami akan mendatangkan pemain muda, mengajarkan mereka mengenai filosofi Barcelona dan memberikan kesempatan bermain bersama tim utama," tuturnya menambahkan.

Kini, La Masia bakal kembali mendapat kesempatan. Cukup dinantikan lahirnya para pemain seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andreas Iniesta yang baru.

Beberapa pemain La Masia yang kini berada di Barcelona B seperti Sergi Palencia, Marlon Santos, Marc Cardona, Alex Carbonell, dan Marc Cucurella diprediksi menjadi penerus Barceolan di masa depan.

Sumber: Fourfourtwo, Mirror, Marca, 

 

Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi

Load More