Galih Priatmojo | Andiarsa Nata
joao felix/instagram

Bolatimes.com - Joao Felix lahir di Viseu, Portugal, 10 November 1999. Saat ini Felix berusia 18 tahun. Di usianya yang begitu muda, Felix sudah memperlihatkan kemahirannya dalam mengolah si kulit bundar. Berkat kemampuannya ia pun masuk sebagai pemain Timnas Portugal U-21.

Kemampuannya yang mengkilap menarik beberapa klub besar Eropa, diantaranya Manchester United, Arsenal, Paris Saint-Germain, dan AC Milan. Benfica sadar saat ini harus berjuang untuk mempertahankan anak tersebut. Felix terikat kontrak hingga 2022, dan baru-baru ini Felix menunjuk Jorge Mendes sebagai agennya, yang berarti bisa saja Benfica akan kehilangan lebih cepat pemain mudanya tersebut.

Benfica akan melepas Joao Felix dengan harga 52 juta poundsterling jika klub Eropa itu menginginkannya.

Bakat sepak bolanya tumbuh ketika Felix berumur 4 tahun. Dari saat itu ia tumbuh hingga menjadi pemain termuda yang memulai debutnya untuk tim Benfica B. kemampuannya bermain bola menurun dari sang ayah. Ia mengaku sering melihat ayahnya bermain kala itu untuk tim lokal.

Joao Felix bergabung dengan akademi Porto pada usia 8 tahun dan tinggal di sana selama tujuh tahun, sampai ia dilepas pada tahun 2014 karena memiliki tubuh yang kurus. Setahun kemudian, Joao Felix mengalami perkembangan secara drastis, ayahnya Carlos Sequeira menjelaskan pada media O Jogo saat itu.

"Anda dapat melihat perbedaan besar hanya dalam satu tahun, Ia telah berkembang secara signifikan," ungkap Sequeira.

Pada tahun 2016, Joao Felix menjalani debut pertamanya untuk tim Benfica B. Hingga kini berada di musim kedua ia telah  mencetak tujuh gol, termasuk hattrick dalam kemenangan 5-0 atas Famalicao FC Januari lalu.

Terlepas dari itu semua, Felix menegaskan masih akan berada di Portugal untuk waktu yang lama. Apalagi ia masih memiliki tugas bersama skuat Portugal U-21.

Bersama skuat Portuga U-21, Felix sudah empat kali tampil. Ia berhasil membawa kemenangan bagi skuat Seleccao das Quinas muda dengan mencetak dua gol kala melawan Lichtenstein dan Swiss.

"Sangat bagus untuk belajar dari rekan yang lebih berpengalaman, mereka selalu memahami permainan lebih baik dari kami. Kami masih butuh jam terbang dan di sini kami terus mengasah itu," ucapnya seperti dilansir dari The Sun.

Bolatimes.com/Andiarsa Nata

Load More