Irwan Febri Rialdi | Gagah Radhitya Widiaseno
Bintang Timnas Thailand, Chanathip Songkrasin. (Dok. Changsuek)

Bolatimes.com - Bintang Timnas Thailand, Chanathip Songkrasin mengritik keras para pengurus sepak bola Thailand. Dia menganggap, segala penyelewengan yang terjadi saat ini bisa membawa sepak bola Negeri Gajah Putih menuju kehancuran.

Kekhawatiran Chanathip Songkrasin muncul setelah melihat perpecahan yang terjadi dalam semua sektor pengurus sepak bola Thailand. Dia merasa masa depan sepak bola di negaranya bakal suram andai masalah tak segera diselesaikan.

Salah satu yang jadi sorotan gelandang milik BG Pathum United itu adalah kurangnya rasa hormat pemerintah maupun stakeholders terkait terhadap Timnas Thailand.

Baca Juga:
Ikut Seleksi Timnas Indonesia U-17, Tingkah Pemain Liga Australia Curi Perhatian

Dia menerangkan bhawa tim senior Gajah Perang sudah lima tahun tidak bermain di Stadion Rajamangala, salah satu venue terbaik yang dimiliki Thailand saat ini.

Di saat Timnas tak pernah menginjakkan kaki di sana, stadion itu disebut Chanatip justru bersolek untuk acara lain seperti konser musik dan tempat menjamu klub-klub besar seperti Manchester United.

Thailand berhadapan dengan Indonesia di leg kedua babak final Piala AFF di Stadion Rajamangala yang dimenangkan oleh tuan rumah dengan skor 2-0 [Antara]

“Dalam 5 tahun terakhir, timnas tak pernah bermain di Stadion Rajamangala. Ayahku bilang, hanya timnas yang main di stadion ini," kata Chanathip Songkrasin dikutip dari Matichon Online.

Baca Juga:
Sukses Bikin Dua Assist, Thomas Doll 'Contohkan' Shin Tae-yong Cara Maksimalkan Witan Sulaeman

“Sekarang, aku tak pernah lagi main di sana. Namun, orang menggelar konser di sana. Mereka memperbaiki rumput untuk Manchester United, tapi timnas tak bisa main di sana. Itu sangat mendasar dan bukan sebuah kemajuan.”

Selain soal rendahnya rasa hormat terhadap tim nasional, Chanathip juga menyoroti pertikaian dalam tubuh pengurus sepak bola Thailand, yang dinilai akan berimbas pada level akar rumput.

Perpecahan terjadi salah satunya terkait krisis penjualan hak siar, yang dinilai bakal berdampak buruk pada klub-klub kecil yang sejatinya punya peran besar dalam memunculkan talenta-talenta terbaik untuk Timnas Thailand.

Baca Juga:
Rekap Pemain Abroad Indonesia: Asnawi dan Shayne Pattynama Sukses Raih Kemenangan

“Kupikir hanya klub-klub besar yang akan bertahan karena mereka punya uang. Namun, bagaimana klub-klub kecil di akar rumput yang gaji pemainnya hanya 10 ribu baht? Klub tak punya uang lagi untuk membayar mereka,” tegas Chanathip.

“Lihatlah anak-anak yang ada di akar rumput. Mereka tak punya kesempatan lagi. Dengan kondisi seperti itu, bagaimana bisa mereka menembus klub besar?” tambahnya.

Baca Juga:
Media Vietnam Sewot Timnas Indonesia U-17 Bakal Tantang Barcelona

Load More