Bolatimes.com - PSS Sleman sedang ramai diperbincangkan, khususnya di media sosial. Sederet permasalahan non-teknis sedang melanda tim berjuluk 'Super Elang Jawa' tersebut.
Permasalahan dimulai ketika ratusan suporter PSS menyambangi Omah PSS di Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Kamis (30/9) sore hingga malam.
Dalam aksi ini, para suporter melakukan protes dan mendesak manajemen klub agar memecat Dejan Antonic dari kursi kepelatihan.
Adalah performa buruk Irfan Jaya dan kolega di atas lapangan yang jadi faktor utama desakan suporter menyerukan tagar #DejanOut.
Dari lima pertandingan yang sudah dijalani di Liga 1 2021, PSS cuma mampu meraih satu kemenangan, satu kali imbang, dan menelan tiga kekalahan.
Rentetan hasil negatif ini bikin PSS menghuni posisi 15 atau satu setrip di atas zona degradasi. Mereka mengoleksi poin sama dengan Persik Kediri dan Barito Putera, namun unggul selisih gol.
Dalam aksi protes itu, suporter PSS juga menempelkan spanduk serta poster bernada protes, seperti 'Dejan Minim Taktik', 'Metuo opo tak seret!', 'Jarang menang waktunya hengkang!'.
Selain Dejan, para suporter juga menyoroti Arthur Irawan yang tak bermain bagus tetapi selalu dimainkan. Narasi-narasi lain terkait Arthur pun muncul, seperti pemain 'titipan' di PSS.
Bukan menyelesaikan masalah, manajemen PSS justru semakin memperkeruh suasana dengan pernyataan yang mereka berikan ketika berdiskusi dengan perwakilan suporter di dalam kantor.
Salah satu perwakilan suporter menyampaikan jika Dejan keluar, maka PSS akan dipindah atau sederhananya homebase PSS tidak akan lagi di Sleman, Yogyakarta.
Pernyataan tersebut diklaim keluar dari mulut Dirut PT PSS, Marco Gracia Paulo saat dihubungi perwakilan manajemen dan suporter. Sontak 'ancaman' itu membuat suporter PSS semakin berang.
Pernyataan kontroversial manajemen PSS itu sampai direspons oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang memastikan bahwa homebase PSS tetap di Sleman.
Menyadari pernyataan mereka telah membuat kondisi makin runyam. Manajemen PSS meluruskan statement yang menyatakan bahwa Marco meminta maaf atas pernyataannya terkait pindah homebase.
“Kepada seluruh masyarakat Sleman dan tentunya Sleman Fans, saya menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan tersebut. Situasi selama dua hari yang melelahkan membuat saya pribadi merasa kecewa dengan perkembangan yang ada,” jelas Marco.
“Ditambah dengan adanya tekanan untuk langsung melakukan pergantian pelatih kepala pada malam itu, akhirnya secara spontan terucap kalimat tersebut. Tak ada maksud untuk menyakiti siapapun dengan kalimat itu. Saya ingin sampaikan, PSS adalah milik Sleman dan akan tetap ada di Sleman,” imbuh dia.
Dari pernyataan terbaru yang juga telah dirilis oleh PSS, manajemen mengisyaratkan masih akan mempertahankan Dejan di kursi kepelatihan.
Meski begitu, manajemen PSS Sleman mengklaim sudah memberikan peringatan kepada tim pelatih supaya mereka bisa meraih hasil pada laga berikutnya.
Berita Terkait
-
PSS Sleman Fokus Tingkatkan Kebugaran dan Performa Penggawa
-
Terlibat Match Fixing, PSS Sleman dan Madura United Terancam Degradasi, Begini Komentar Erick Thohir
-
Persik Permalukan Persib, Gading Martin dan Arthur Irawan Bilang Begini
-
Coach Justin Sebut Seto Nurdiantoro Cocok Latih Timnas Indonesia U-19, Setuju?
-
Eks Pemain Real Betis Jadi Pelatih Baru PSS Sleman, Asistennya Mantan Pemain Asing Persib
-
Dua Klub yang Dirugikan Wasit di Pekan ke-16 Liga 1 2023/2024, Ada Persija Jakarta
-
Hokky Caraka Tanggapi Rumor Hijrah ke PSIS Semarang
-
Laga Debut, Hokky Caraka Merasa Wajar Tak Cetak Gol Lawan Brunei Darussalam
-
Bertrand Crasson Jadi Pelatih Baru PSS Sleman, Marian Mihail Ke Mana?
-
Pelatih PSS Sleman Bangga Hokky Caraka Dapat Panggilan Timnas Indonesia
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk