Bolatimes.com - Baru-baru ini telah muncul bintang baru di Timnas U-16 Indonesia. Ya, dia adalah Mochammad Supriadi, pemain yang mendapat kehormatan mengenakan jersey Garuda Muda dengan nomor punggung 11.
Mungkin namanya belum setenar Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri yang telah mencetak enam gol, tetapi perannya di atas lapangan sangatlah penting.
Saat ini, Supriadi telah mencetak dua gol di Piala AFF U-16 2018. Satu gol diciptakan ke gawang Filipina, sementara satu lainnya ia lesatkan ke gawang Vietnam pada Rabu (2/8/2018).
Kala itu, Supriadi berhasil mencetak gol saat Indonesia tertinggal 0-1 dari Vietnam. Gol Supriadi membangkitkan semangat rekan-rekannya hingga akhirnya Garuda Muda menang 4-2 atas Vietnam.
Berkat aksinya pada laga itu, nama Muhammad Supriadi pun mulai dikenal oleh khalayak umum.
Kendati demikian, siapa sangka Supriadi memiliki masa lalu yang memprihatinkan. Ia melalui berbagai kisah terjal untuk bisa berdiri dengan jersey Garuda di dada.
Tak mendapat dukungan dari sang ayah
Supriadi merupakan pemuda 16 tahun yang lahir di Surabaya. Ia terlahir dari keluarga yang tidak mampu alias ekonominya rendah. Hal itu membuat dirinya tak mendapat restu dari sang ayah.
Namun, tekat kuat Supriadi dalam menata karier sepak bola mendapat dukungan dari Ibu Kalsum, ibunda kandung Supriadi.
Meski Ibu Kalsum hanya bekerja sebagai pedagang nasi di lapangan Rungkut FC, ia rela menggunakan segala cara demi sang anak berkembang di dunia sepak bola. Walaupun Ibu Kalsum harus mencari hutangan uang demi sang anak bisa mengikuti berbagai kejuaraan.
Setelah melihat keberhasilannya Supriadi saat ini, mungkin kini Ibu Kalsum telah tersenyum lebar. Perjuangan panjang yang dilakukan keluarga Supriadi untuk menjadikan anaknya pemain ternama akhirnya terwujud.
Setiap hari menabung Rp 2 ribu demi beli sepatu
Sebagai anak dari keluarga yang tidak memiliki uang lebih, Supriadi harus mandiri demi berkarier di dunia sepak bola. Tentu kisah ini tercipta saat ia belum menjadi pemain Timnas U-16 Indonesia.
Untuk beli sepatu saja, pemain yang kerap mengikuti tarkam bersama Rungkut FC ini harus menyisihkan uang saku sekolah sebanyak Rp 2 ribu setiap harinya.
Setelah 15 hari, Supriadi akan membuka celengannya dan membeli sepatu bola yang harganya Rp 30 ribu. Meski sepatu dengan harga demikian cepat rusak, Supriadi terpaksa membeli karena ketidakmampuan membeli sepatu mahal nan bagus.
Supriadi calon pemain mahal
Supriadi merupakan salah satu pemain potensial yang ada di Timnas U-16 Indonesia. Pemain asal Surabaya itu bisa bermain untuk empat posisi berbeda, yakni bek kiri, bek kanan, sayap kiri dan sayap kanan.
Untuk posisi sayap, peran itu baru diberikan oleh pelatih Timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini kepada Supriadi. Keputusan itu pun terbilang tepat, pemain kelahiran 23 Mei 2002 itu telah menyumbang dua gol di Piala AFF 2018.
Kehebatan Supriadi pun menuai pujian manis dari Fakhri Husaini. Pelatih 65 tahun itu menilai jika Supriadi akan menjadi bintang sepak bola nasional dan mahal pada masa yang akan datang.
"Jadi kalau dikontrak klub dia (Supriadi) akan menjadi pemain mahal," kata Fakhri, dikutip Goal.
Well, selamat berjuang Mochammad Supriadi!
Berita Terkait
-
Beda dari Fakhri Husaini, Bima Sakti Berjanji Tak akan Kritik Pelatih Timnas Indonesia: Saya Tahu Prosesnya Berat!
-
Eks Exco PSSI 'Skakmat' Fakhri Husaini, Beri Penjelasan soal Pemain Keturunan di Timnas Indonesia
-
Bung Towel Rekomendasikan Fakhri Husaini dan Park Hang-seo sebagai Pelatih Timnas Indonesia
-
Gara-gara Bicara soal Pemain Naturalisasi, Kisah Fakhri Husaini Kabur dari TC Timnas Indonesia Kembali Viral
-
Tantangan ke Bima Sakti, Haram Parkir Bus jika Timnas Indonesia Ingin Lolos 16 Besar Piala Dunia
-
Fakhri Husaini Kritik Cara PSSI Seleksi Pemain untuk Piala Dunia U-17, Mirip untuk Kompetisi Kecamatan
-
Shin Tae-yong Fokus Timnas U-23 dan Senior, 3 Pelatih Ini Cocok untuk Tangani Timnas Indonesia U-20
-
Deretan Pelatih yang Pernah Kritik Shin Tae-yong Selama Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Terkini Thomas Doll
-
Dua Pelatih Lokal yang Lebih Hebat dari Shin Tae-yong, Dibuktikan dengan Trofi
-
PSSI Minta Timnas Indonesia Dilatih Maksimal, Dua Pelatih Lokal Ini Bisa jadi Opsi jika Shin Tae-yong Ditendang
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk