Dinar Surya Oktarini | Irwan Febri Rialdi
Mattia Caldara. (Juvefc.com).

Bolatimes.com - AC Milan akhirnya harus melepas bek sekaligus kapten mereka, Leonardo Bonucci. Bek 31 tahun itu dipulangkan kembali oleh Juventus. Padahal, I Rossoneri membelinya dengan mahal pada musim lalu, yakni 42 juta euro atau Rp 791,7 miliar. Walaupun, AC milan membelinya dengan cara mencicil.

Dalam proses pemulangan Leonardo Bonucci, Juventus sebagai gantinya memberikan secara gratis Mattia Caldara dan meminjamkan penyerang Gonzalo Higuain.

Untuk Higuain, tentu para pecinta sepak bola sudah tidak asing. Ia telah melalui karier yang hebat bersama klub top Eropa layaknya Juventus dan Real Madrid.

Baca Juga:
Inilah 4 Pemain yang Pernah Ditikung Barcelona

Sementara untuk Mattia Caldara, ia hanya pemuda 24 tahun yang belum kaya pengalaman. Namun, apakah ia hanya menjadi pelengkap transfer saja?

Tentu jawabannya tidak. Caldara memiliki kelebihan-kelebihan yang diprediksi akan menjadi keuntungan jangka panjang bagi AC Milan untuk beberapa musim ke depan.

1. Mattia Caldara jauh lebih muda

Baca Juga:
Vidal ke Barca, Impian Alexis Sanchez 5 Tahun Silam Terkabul

AC Milan boleh saja kehilangan bek setangguh Leonardo Bonucci, tetapi perlu diingat bek itu telah berusia 31 tahun. Di mana usia tersebut sudah tak lagi produktif untuk seorang pesepakbola.

Jika Bonucci terus bertahan, bukan tak mungkin kehebatan hanya bertahan tiga sampai lima tahun lagi.

Sedangkan Caldara, ia merupakan pemuda 24 tahun yang masih bisa terus berkembang secara kemampuan dan karier sepak bola. Apalagi, pemain asli Italia ini memiliki tubuh jangkung 190 cm yang sangat menunjang permainannya di lini pertahanan.

Baca Juga:
Ini 5 Alasan Barcelona Berani Telikung Inter Boyong Arturo Vidal

2. Caldara bek muda matang dan ketangguhannya juga sudah teruji

Mattia Caldara mungkin belum seterkenal seniornya di Italia layaknya Bonucci dan Giorgio Chiellini, tetapi untuk urusan kemampuan tak perlu diragukan lagi.

Caldara sangat mungkin menjadi pemain utama di AC Milan dan menggantikan peran Bonucci di jantung pertahanan.

Baca Juga:
Tiga Pemain Ini Rela Dipotong Gajinya Demi Balik ke Klub Tercinta

Sebagai bukti kualitas, Caldara sudah menunjukan saat berseragam klub Serie A lainnya, Atalanta. Dua musim bersama skuat ‎La Dea, Caldara selalu menjadi pilihan utama. Total 63 penampilan ia catatkan di segala ajang.

Twitter/@IndianRegista

Pada Serie A musim 2016/2017, Caldara berhasil mengantarkan Atalanta finis di posisi empat dan musim lalu, Atalanta finis di posisi tujuh.

Dua musim itu bisa dibilang musim terbaik Atalanta. Pasalnya, pada musim lalu untuk pertama kalinya mereka tampil di ajang Liga Europa setelah terakhir kali tampil pada 1990/1991.

Perlu diketahui pula sebelum meraih dua musim kesuksesan ini, Atalanta selalu finis di posisi belasan sejak kembali ke Serie A pada 2011/2012.

3. Caldara jadi opsi baru untuk AC Milan

Caldara melalui musim bersama Atalanta dengan hebat. Ia yang masih 24 tahun sukses menjadi penghancur bala serangan yang datang ke jantung pertahanan.

Twitter/@stereoSerieA

Ketika di Atalanta, Caldara bermain dengan skema tiga bek. Ia di tengah lalu diapit Rafael Toloi dan Andrea Maseillo, kombinasi tiga bek ini mencatatkan Atalanta hanya kebobolan 41 gol pada musim 2016/2017, tersedikit nomor empat di Serie A. Satu musim kemudian, konsistensi Caldara semakin terlihat dengan lebih sedikit kebobolan, yakni 39 gol, tersedikit kelima.

Ketika di AC Milan, pelatih Genarro Gattuso memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang sama. Caldara bisa saja diduetkan dengan para defender tangguh I Rossoneri saat ini, Alessio Romagnoli dan Mateo Musacchio.

Load More