Bolatimes.com - Band punk rock wanita yang bernama Pussy Riot menjadi pihak yang bertanggung jawab atas insiden terganggunya pertandingan final Piala Dunia 2018 antara Kroasia dan Prancis. Setelah beberapa jam pertandingan itu berakhir, tersebar video alasan di balik insiden yang dilakukan mereka.
Laga final Piala Dunia 2018 yang berlasung di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7/2018) itu berhasil dimenangkan oleh Prancis dengan skor 4-2 atas Kroasia.
Namun sebelum pertandingan itu berakhir, terdapat insiden dimana pertandingan harus dihentikan lantaran sekolompok orang mengganggu pertandingan dengan memasuki lapangan.
Baca Juga:
Kemenangan Prancis, Kemenangan untuk Para Imigran
Kejadian itu terjadi pada menit ke-53, saat Kroasia tengah tertinggal 1-2 dari Prancis. Saat itu anak asuh Zlatko Dalic tengah melakukan serangan balik. Namun tiba-tiba sekelompok orang yang diketahui berasal dari band punk rock wanita yang bernama Pussy Riot memasuki lapangan.
Anggota band Pussy Riot itu mengenakan celana panjang hitam dengan kemeja putih dan memakai dasi hitam. Empat anggota band tersebut tiba-tiba muncul dari belakang gawang kiper Prancis, Hugo Lloris.
Setelah insiden itu terjadi, Pussy Riot mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang mengganggu pertandingan final Piala Dunia 2018.
Baca Juga:
Dejan Lovren Nilai Prancis Tidak Bermain Sepak Bola di Final
Berdasarkan The Guardian, Band ini terkenal lantaran diketahui karena aksinya yang menuntut Presiden Rusia, Vladimir Putin terkait:
1. Membebaskan semua tahanan politik
2. Tidak memenjarakan orang karena media sosial
3. Hentikan penangkapan ilegal di rapat-rapat politik
4. Izinkan persaingan politik di Rusia
5. Jangan membuat tuduhan kasus kriminal dan menahan orang tanpa alasan
Namun baru-baru ini tersebar video pertanggung jawaban dari Pussy Riot terkait aksinya mengganggu pertandingan final Piala Dunia 2018. Dalam video tersebut mereke mengungkapkan alasan di balik aksinya tersebut.
Baca Juga:
Menara Eiffel Rayakan Prancis Juara Piala Dunia 2018
"Sahabatku, mungkin Anda tahu bahwa tidak ada aturan hukum di Rusia dan polisi mana pun dapat dengan mudah masuk ke dalam hidup Anda tanpa alasan. Piala Dunia FIFA menunjukkan dengan sangat baik bagaimana polisi Rusia yang baik dapat berprilaku. tapi apa yang akan terjadi setelah itu berakhir? kesimpulan dan solusinya adalah satu satu: Anda harus berjuang untuk mencegah pemalsuan tuduhan kriminal dan menangkap orang tanpa alasan," ungkap anggota Pussy Riot.
"Agar ini terjadi, Anda memerlukan satu hal yang disebut kompetisi politik. kemungkinan untuk berpartisipasi dalam kehidupan negara Anda sendiri dan terpilih. untuk semua orang. Semua ini adalah hal yang sangat sederhana. tetapi Anda harus memutuskan sendiri apa yang dapat Anda lakukan secara pribadi sehingga Rusia Anda akan menjadi jauh lebih indah," tutupnya.
Baca Juga:
Griezmann Kibarkan Bendera Uruguay Saat Perayaan Juara Prancis
Berita Terkait
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Jawaban Didier Deschamps saat Ditanya Ibu Negara Kenapa Tidak Panggil Junya Ito ke Timnas Prancis
-
Bojan Hodak Borong Jersey Persib untuk Tim Futsal di Kroasia
-
Kalah Dari Spanyol 4-0 Pada 2012, Presiden FIGC Gravina Sesumbar Tidak Ada Tim Yang Tidak Bisa Dikalahkan Italia
-
Terjebak di Group Neraka, Spanyol Bakal Keluarkan Seluruh Amunisi Sejak Laga Pertama Euro 2024
-
SENGIT! Ini Hasil Undian Euro 2024: Prancis dan Belanda akan Saling Sikut, Spanyol dan Italia Gabung Grup B
-
Jadwal Pertandingan Final Piala Dunia U-17 Indonesia: Prancis vs Jerman
-
Jalan Terjal Prancis hingga Tantang Jerman di Partai Pucak Piala Dunia U-17, Ambisi Juara Berturut-turut
-
Duel Klasik: Yunani vs Prancis, Sejarah Bertemu Tanpa Gol dan Tren Performa Terkini!
-
SEDANG BERLANGSUNG Timnas Prancis vs Yunani, Nonton Melalui Link Live Streaming di Sini
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter