Bolatimes.com - Kemenangan 4-2 Prancis atas Kroasia di final Piala Dunia 2018 mewakili kemenangan untuk Afrika dan imigran di mana saja.
Menurut kolumnis CNN, Peniel Joseph, kemenangan Prancis tersebut sangat penting menyusul adanya sentimen antiimigran, terutama etnis Afrika, yang mengguncang masyarakat di sana selama dua dekade terakhir.
Pada 2015, misalnya. Kerusuhan rasial dan kaum urban meledak di perumahan pinggiran luar Paris menyusul kematian dua remaja yang tersengat listrik ketika dikejar polisi.
Sebulan lalu, kerusuhan meletus di Kota Nanetes, Prancis. Seorang pemuda imigran asal Guinea tewas ditembak oleh polisi.
Bentrokan karena kebrutalan polisi, rasisme dan peluang ekonomi memicu debat di sepanjang Eropa dan Amerika Serikat, terkait siapa yang berhak untuk menjadi warga negara.
Imigran dengan ras Afrika berkembang memenuhi populasi masyarakat Prancis, terutama daerah-daerah miskin dan berbahaya.
Banyak dari imigran--dan warga negara tentunya--terkoneksi dengan Prancis dan masa lalu kolonial Uni Eropa yang lebih besar.
Nah, kemenangan Prancis di Piala Dunia 2018 tak dipungkiri merupakan andil dari 15 lebih pemain mereka yang adalah etnis Afrika.
Sebut saja, striker muda bersinar Tim Ayam Jantan, Kylian Mbappe, yang berusia 19 tahun. Dia lahir dari ayah berkebangsaan Aljazair dan ibu berkebangsaan Kamerun.
Para pemain dengan akar Afrika inilah yang 'melawan' keberingasan slogan rasisme yang kerap dilontarkan oleh sejumlah fan sepak bola Eropa kepada pemain kulit hitam.
Mereka mengingatkan kembali esensi sepak bola sebagai olah raga paling populer di bumi dan arti menjadi seorang warganegara.
Keberagaman etnis dan ras dalam tim Prancis yang berlaga di Piala Dunia 2018 menawarkan hal lain yang lebih optimistis terkait pelajaran tentang imigrasi, globalisasi dan kewarganegaraan.
Ketika anggota tim lain akan dielu-elukan sebagai pahlawan di Prancis, mereka dengan darah Afrika akan menghadapi diskriminasi berdasarkan warna kulit mereka.
Tak terhitung jumlahnya imigran Afrika yang menghadapi sambutan menakutkan ketika mereka dan keluarga masuk ke Prancis.
Sambutan hangat warga Prancis yang berdarah Afrika tentunya mesti diperluas ke sejumlah besar imigran dari seluruh diaspora Afrika dan Karibia yang mencari suaka melawan bencana di negara mereka masing-masing.
"Dan kita bisa melihat dukungan Prancis terhadap Mbappe dan teman-teman, sebagai contoh. Dari wilayah asal Mbappe, yakni pinggiran Paris, Bondy, warga Prancis baik tua maupun muda dengan bangga mengusung spanduk sepak bola Prancis. Mereka mengenakan jersey yang dipakai Mbappe dan meneriakkan kalimat penyemangat untuk anggota tim," tulis Peniel Joseph, seperti dikutip dari CNN, Senin (16/7/2018).
Pendeknya, juara Piala Dunia ini mengingatkan publik bahwa di era globalisasi, keberagaman ras dan etnis mewakili ketangguhan di seluruh lapisan masyarakat.
"Ini merupakan hal yang membangun jembatan kultural dan politis di dalam maupun di antara negara-negara, negara bagian, maupun lingkungan masyarakat," tulis Joseph.
Untuk jutaan fan sepak bola di seluruh dunia, Afrika baru saja memenangkan Piala Dunia. Ini bukan angan-angan belaka. 'Kekuatan' tim Prancis mewakili response yang dahsyat melawan dinding untuk menahan dan merendahkan populasi imigran.
Berita Terkait
-
Dua Kali Selamat dari Kanker, Ann-Katrin Berger Bawa Jerman ke Semifinal Euro 2025
-
Tragedi di Lapangan Hijau: Bocah 14 Tahun Tewas Usai Duel di Udara
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Jawaban Didier Deschamps saat Ditanya Ibu Negara Kenapa Tidak Panggil Junya Ito ke Timnas Prancis
-
Bojan Hodak Borong Jersey Persib untuk Tim Futsal di Kroasia
-
Kalah Dari Spanyol 4-0 Pada 2012, Presiden FIGC Gravina Sesumbar Tidak Ada Tim Yang Tidak Bisa Dikalahkan Italia
-
Terjebak di Group Neraka, Spanyol Bakal Keluarkan Seluruh Amunisi Sejak Laga Pertama Euro 2024
-
SENGIT! Ini Hasil Undian Euro 2024: Prancis dan Belanda akan Saling Sikut, Spanyol dan Italia Gabung Grup B
-
Jadwal Pertandingan Final Piala Dunia U-17 Indonesia: Prancis vs Jerman
-
Jalan Terjal Prancis hingga Tantang Jerman di Partai Pucak Piala Dunia U-17, Ambisi Juara Berturut-turut
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa