Husna Rahmayunita
Mohammad Ahsan saat jadi wakil kapten tim Indonesia hadapi Piala Sudirman 2019. [king.chayra / Instagram]

Bolatimes.com - Mengenal Mohammad Ahsan, pebulutangkis ganda putra andalan Indonesia yang telah menorehkan beragam prestasi membanggakan.

Mohammad Ahsan dan pasangannya, Hendra Setiawan, meneruskan kembali kiprahnya dengan berhasil menembus final BWF World Championship atau Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022.

Pasangan berjuluk The Daddies ini berhasil melangkah ke final usai mengandaskan kompatriotnya, yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di semifinal, Sabtu (27/8).

Dalam perang saudara tersebut, The Daddies mampu mengalahkan juniornya itu lewat Rubber Game dengan skor 23-21, 12-21, dan 21-16.

Keberhasilan melangkah ke final ini otomatis membuat The Daddies kian dekat meraih gelar juara BWF World Championship ke-4 nya sejak berpasangan.

Ahsan/Hendra sebelumnya telah meraih 3 gelar juara BWF World Championship masing-masing di tahun 2013, 2015 dan 2019.

Secara pribadi, gelar juara di BWF World Championship 2022 akan membuat raihan Hendra menjadi 5 gelar di sektor ganda putra dan 4 bagi Ahsan di sektor yang sama.

Atas pencapaian ini, nama keduanya pun melambung dan menjadi perbincangan di kalangan Badminton Lovers Tanah Air.

Karenanya, Bolatimes.com mencoba mengupas salah satu sosok dari pasangan berjuluk The Daddies itu, yakni Mohammad Ahsan.

Berikut profil Mohammad Ahsan.

Spesialis Ganda Putra

Mohammad Ahsan merupakan pebulutangkis spesialis ganda putra yang lahir 7 September 1987 di Palembang, Sumatera Selatan.

Ahsan telah jatuh hati kepada olahraga bulu tangkis sejak usia 6 tahun, kala dirinya banyak menonton pertandingan bulu tangkis di televisi.

Ia pun mulai menekuni dunia tepok bulu selepas SMP, di mana ia kemudian bergabung dengan klub bulu tangkis kenamaan Tanah Air, PB Djarum.

Kiprahnya di klub ternama itu membuat Ahsan kemudian masuk pelatnas, di mana ia kemudian dipasangkan dengan Bona Septano.

Kiprah keduanya pun terbilang membanggakan saat pertama kali dipasangkan, yakni kala menjuarai World University Championship di Portugal pada 2008 dan juga SEA Games 2011.

Meski mampu menjadi juara, pasangan ini tak luput dari kritik. Hal ini tak lepas dari gaya bermain keduanya yang disebut-sebut tak cocok bisa dipasangkan.

Alhasil, Ahsan kemudian dipasangkan dengan Hendra Setiawan yang baru berpisah dengan Markis Kido. Pasangan ini melakoni debutnya di Denmark Open pada 2012.

Sejak saat itu, keduanya saling bahu membahu dan menjadi salah satu ganda putra terbaik yang dimiliki Indonesia.

Tercatat, Ahsan/Hendra mampu meraih peringkat 1 dunia di nomor ganda putra pada 21 November 2013, usai menjuarai berbagai ajang BWF Superseries dan juga menjuarai BWF World Championship.

Pada 2013 silam, Ahsan/Hendra mampu menjuarai BWF World Championship dengan mengalahkan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, di babak final.

Sejak saat itu, pasangan Ahsan/Hendra mendominasi sektor ganda putra dengan meraih beragam gelar, seperti All England, World Superseries Finals, dan Asian Games.

Bahkan duetnya bersama Hendra membuat Ahsan kerap memenangi gelar pribadi seperti Best Male Player dan Best Athlete dari BWF Awards maupun KONI Awards.

Kini Ahsan/Hendra duduk di ranking 3 dunia, kendati usia keduanya tak lagi muda, yakni masing-masing 34 tahun dan 38 tahun.

Meski demikian, keduanya masih akan bertarung hingga tahun 2024 mendatang, menyusul adanya keinginan menjuarai Olimpiade Paris 2024.

Kontributor: Felix Indrajaya
Load More