Bolatimes.com - Publik di Indonesia kini tengah gandrung menjalani olahraga padel. Olahraga ini kian populer setelah sejumlah artis dan figur publik.
Dikutip dari macron, olagraga padel kini dimainkan oleh lebih dari 25 juta orang di lebih dari 90 negara.
Dikenal dengan permainan yang cepat dan suasana santai, padel kini tidak hanya menarik minat pemain profesional, tetapi juga para penggemar rekreasi dari berbagai usia.
Padel, yang ditemukan oleh Enrique Corcuera di Acapulco pada tahun 1969, awalnya merupakan modifikasi dari lapangan squash dengan tenis.
Dari olahraga pinggiran, padel kini menjadi industri bernilai 2 miliar euro per tahun dan diperkirakan akan terus tumbuh, bahkan masuk dalam agenda Olimpiade 2032 bila mencapai target 75 federasi nasional.
Apa Itu Padel?
Padel umumnya dimainkan oleh dua pasangan (ganda) di lapangan berukuran 10x20 meter, lebih kecil dari lapangan tenis dan dikelilingi oleh dinding kaca atau kawat.
Salah satu ciri khas padel adalah pantulan bola dari dinding tetap dianggap sah dalam permainan—mirip dengan squash.
Peralatan padel juga unik. Raket padel tidak memiliki senar seperti raket tenis, melainkan berupa permukaan padat berlubang.
Bola padel mirip bola tenis, tetapi lebih lembut dan lebih kecil. Servis dilakukan di bawah pinggang dan selalu menggunakan teknik underarm.
Kenapa Padel Jadi Tren Global?
Popularitas padel melonjak saat pandemi COVID-19 karena bisa dimainkan di luar ruangan dan minim kontak fisik langsung.
Olahraga ini juga dikenal dengan suasananya yang santai dan sosial, berbeda dari formalitas tenis.
Musik sering mengiringi permainan, dan pemain mengenakan pakaian kasual.
Menurut proyeksi Deloitte, jumlah lapangan padel global bisa mencapai 84.000 pada 2026. Bahkan di AS, biaya pembangunan satu lapangan padel berada di kisaran $60.000–$80.000, dengan banyak klub tenis mulai mengonversi lapangan mereka demi alasan ekonomi, satu lapangan tenis bisa menampung tiga lapangan padel.
Aturan Dasar Padel
- Format: Ganda adalah format paling umum. Ada juga format tunggal dengan lapangan lebih sempit.
- Servis: Dilakukan di bawah pinggang, bola harus memantul terlebih dahulu sebelum menyentuh dinding.
- Skor: Sama seperti tenis, tetapi beberapa turnamen menerapkan golden point saat skor deuce.
- Dinding: Permainan tetap berlangsung meski bola memantul ke dinding setelah menyentuh lantai.
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Profil Carlos Alcaraz, Juara Wimbledon 2023 Calon Petenis Bernilai Miliaran Dollar
-
Raffi Ahmad Tantang Desta di "Lagi-Lagi Tenis", Lebih Seru karena Ada Ganda Campuran dan Putri
-
Profil Gege Elisa, Perempuan yang Diduga Selingkuhan Desta yang Jago Olahraga
-
Profil David Jacobs, Legenda Para Tenis Meja Indonesia yang Meninggal Dunia
-
Atlet Para Tenis Meja David Jacobs Meninggal Dunia di Usia 45 Tahun
-
Bos RANS Nusantara FC Bangun Lapangan Tenis, Keisuke Honda Gercep Komentar
-
Potret Jordi Amat Asah Skill Tenis Meja, Coach Shin Tae-yong Dibikin Tak Berdaya
-
Begini Jadinya jika Shin Tae-yong Beradu Skill dengan Nova Arianto dalam Hal Tenis Meja, Siapa yang Paling Jago?
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028
-
Membangun Ekonomi Inklusif: Komitmen Pemuda di Youth Economic Summit 2024