Bolatimes.com - Ni Nengah Widiasih menjadi sosok yang banyak dibicarakan jagat sosial media Indonesia kemarin. Dia adalah sosok yang menyumbang medali pertama buat kontingen Merah Putih di Paralimpiade Tokyo 2020.
Ni Nengah Widiasih meraih medali perak pada cabor angkat besi. Turun di kelas 41 kg, Widiasih mencatatkan angkatan terbaik 98 kg di babak final pada Kamis (26/8/2021).
Bagi Widiasih sendiri, capaian ini merupakan peningkatan. Di Paralimpiade Rio 2016, Widiasih membawa pulang medali perunggu.
Baca Juga:
Kisah Per Weihrauch, Eks Pemain Chelsea yang Meninggal di Usia 32 Tahun
Profil Ni Nengah Widiasih
Lahir di Karangasem, Bali, pada 12 Desember 1992, Ni Nengah Widiasih mulai mengenal olahraga angkat besi pada tahun 2006.
Ni Nengah Widiasih mengenal olahraga ini karena kakak laki-lakinya ternyata berkompetisi di para powerlifting.
Baca Juga:
PT Arkadia Digital Media Gelar RUPS dan Pubex 2021, Ungkap Inisiatif Baru
Widiasih awalnya cuma iseng memainkan alat-alat gym, tetapi pelatih akhirnya mengundangnya untuk ikut berlatih. Ni Nengah pun langsung ikut kompetisi di tahun 2006.
Saat itu Widiasih turun di kelas 40 kg Para Games Pelajar Nasional 2006 dan langsung berhasil menyabet medali emas.
Widiasih sendiri memulai debutnya di ajang Paralimpiade pada 2012 di London, Inggris. Kala itu, Widi menempati posisi kelima dengan angkatan 78kg di kelas 40 kg.
Baca Juga:
5 Klub Liga 1 dengan Market Value Termahal, Tak Ada Persija
Sebelum mentas di Paralimpiade 2012 London, Widiasih sempat kesulitan menemukan sponsor yang mau membiayainya untuk mentas di Kejuaraan Dunia di Dubai sebagai persiapan.
Tiga pekan sebelum pendaftaran ditutup, Widiasih dan NPC Indonesia akhirnya mendapatkan sponsor. Widiasih membuktikan diri dengan membawa pulang perunggu Kejuaraan Dunia.
Menurut Antara, Ni Nengah Widiasih sudah banyak mengoleksi medali dari berbagai ajang setelah terjun ke dunia olahraga angkat besi.
Baca Juga:
Profil Shin Sang-gyu, Calon Pelatih Fisik Baru Timnas Indonesia
Di antaranya adalah dua medali di Paralimpiade, Rio 2016 dan Tokyo 2020. Selain itu, ada satu emas Powerlifting World Cup Thailand 2021, perak Asian Para Games 2014 dan 2018, emas ASEAN Para Games 2015, dan emas European Championship 2018 di kabinet medali Ni Nengah Widiasih.
Berita Terkait
-
Profil David Jacobs, Legenda Para Tenis Meja Indonesia yang Meninggal Dunia
-
Ratu Para-Badminton Kembali Sumbang Medali Emas untuk Indonesia
-
Paralimpiade Tokyo: Fredy Setiawan Tambah Koleksi Perunggu Bagi Indonesia
-
Kasus Pertama di Paralimpiade, Atlet Dilarikan ke RS karena Covid-19
-
Negara Dikuasai Taliban, Atlet Afghanistan Akhirnya Debut di Paralimpiade
-
Tiga Medali Diraih, Bonus Atlet Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Sama
-
Paralimpiade Tokyo 2020, Indonesia Koleksi Tiga Medali
-
Jadi Korban Bom Orang Tua, Atlet Ini Wakili AS di Paralimpiade Tokyo 2020
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Fabio Quartararo Tak Ingin Kendorkan Semangat di MotoGP Jerez
-
Jadwal MotoGP Spanyol 2024, Diggia dan Bezzecchi Mengaku Optimistis
-
Alex Rins Bertekad Mengulang Kesuksesan di MotoGP Amerika 2024
-
Jadwal MotoGP Amerika Serikat 2024: Marc Marquez Bertekad Akhiri Puasa Kemenangan
-
MotoGP Resmi Dibeli Liberty Media dari Dorna Sports
-
Tim Monster Energy Yamaha Gelar Uji Coba Privat Jelang MotoGP Amerika Serikat
-
Ajang Balap MotoGP Disebut akan Diambil Alih Liberty Media Senilai 4 Miliar Dolar AS
-
Dani Pedrosa hanya Perlu Mengatakan 'Iya', Direktur KTM Buka Peluang untuk Jadi Wildcard Kembali
-
Peroleh 10 Besar di Portugal, Duo VR46 Bezzecchi dan Diggia Belum Puas
-
Lupakan Insiden di Portugal, Alex dan Marc Marquez Fokus Menatap MotoGP Amerika Serikat