Bolatimes.com - Negara Afghanistan kekinian dikuasai oleh Taliban yang berhasil merebut wilayah dan pemerintahan. Buntut dari itu, seorang atlet sempat kesulitan berlaga untuk Paralimpiade Tokyo 2020.
Ialah Zakia Khudadadi, atlet Taekwondo dari Afghanistan. Beruntung, setelah dievakuasi secara diam-diam, Khudadi bisa keluar dari negaranya.
Khudadi melakoni debutnya di Paralimpiade Tokyo 2020 untuk cabang olahraga taekwondo K44 -49kg putri.
Atlet berusia 22 tahun itu serta kompatriotnya, Hossain Rasouli, tiba di Tokyo pada 28 Agustus dari Paris.
Khudadi merupakan atlet perempuan pertama dari Afghanistan yang tampil di Paralimpiade sejak Athena 2004.
Sebelumnya, Khudadadi membuat sebuah video meminta pertolongan agar ia keluar dari Kabul demi menghidupkan kembali mimpinya menjadi atlet putri pertama dari negaranya di Paralimpiade.
Khudadadi menelan dua kekalahan atas wakil Ukraina Viktoriia Marchuk dan wakil Uzbekistan Isakova Ziyodakhon saat berlaga Makuhari Messe, Chiba.
Ia yang mengenakan jilbab putih tidak berbicara kepada wartawan setelah pertandingan. Sementara lawannya buka suara.
"Saya khawatir dengan situasi di Afghanistan, tetapi saya senang karena dia berhasil datang ke Tokyo dan bertanding dengan saya,” kata Marchuk usai mengalahkan Kudadadi di babak repechage, dikutip Reuters.
Sebelumnya, Hossain Rasouli, juga telah melakukan debutnya dalam cabang lompat jauh T47 pada 31 Agustus lalu. Ia menempati peringkat terakhir dari 13 peserta yang berlaga dalam nomor tersebut.
Namun belum diketahui apa yang akan dilakukan para atlet Afghanistan tersebut usai melakukan debutnya di Paralimpiade Tokyo 2020.
Aktivis HAM Human Rights For All Alison Battison yang terlibat dalam proses evakuasi mengatakan kepada Reuters kalau Australia telah menjamin visa kemanusiaan bagi dua atlet Afghanistan tersebut.
"Australia telah memberi mereka visa, tetapi ini semua dilakukan dengan terburu-buru yang luar biasa sehingga mereka membutuhkan ruang bernapas untuk memutuskan apa yang terbaik bagi mereka," ujar Battisson dikutip Kyodo.
(Antara)
Berita Terkait
-
Profil Seyed Hossein Mousavi, Pemain Afghanistan yang Ejek Timnas Futsal Indonesia
-
Afghanistan dan Suriah Mendadak Mundur dari Asian Games 2022, Timnas Indonesia U-24 Ketiban Berkah?
-
4 Pemain Asing Liga 1 Bawa Filipina Jungkalkan Afghanistan di FIFA Matchday, Bek Mualaf Cetak Gol
-
Kualifikasi Piala Asia U-23: Sayonara! 12 Negara Ini Resmi Gugur, Angkat Koper Lebih Cepat
-
Curhat Shayne Pattynama Temukan Pacar Baru saat Berkarier di Liga Norwegia, Dapat Gadis Afghanistan
-
Timnas Futsal Indonesia Wajib Waspada, Arab Saudi Sempat Bikin Kejutan Tumbangkan Juara Piala Asia Futsal 2022
-
3 Rival Indonesia di Kualifikasi Piala Asia Futsal 2024, Ada Arab Saudi
-
Profil David Jacobs, Legenda Para Tenis Meja Indonesia yang Meninggal Dunia
-
Deretan Negara yang Kemungkinan Berebut Masuk AFF jika Piala AFF Masuk Kalender FIFA
-
Sejak Shin Tae-yong Melatih, Berikut 5 Negara yang Pernah Kalahkan Timnas Indonesia
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028