Bolatimes.com - Ralf Rangnick menyampaikan kritik pedas terhadap mantan klubnya, Manchester United.
Pelatih asal Jerman itu struktur kepemimpinan Manchester United, di balik layar dan kebijakan transfer yang dianggapnya tidak rasional.
Dalam wawancara bersama media Sport, Rangnick — yang kini menjabat sebagai pelatih timnas Austria — menyebut bahwa sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013, United mengalami krisis kepemimpinan yang belum kunjung terselesaikan.
Baca Juga:
Final Liga Europa: Manchester United Penuh Masalah Meski Menang Trofi
“Sejak Sir Alex pergi, saya pikir mereka punya masalah besar soal siapa yang benar-benar membuat keputusan di klub ini,” kata Rangnick.
“Saat saya melatih di sana, jujur saya tidak tahu siapa yang bisa diajak bicara ketika ingin mendatangkan pemain baru. Terlalu banyak orang, terlalu banyak birokrasi, tapi di akhir keputusan tetap sulit dibuat.”
Rangnick juga menyinggung kebijakan transfer yang menurutnya tidak efisien, dengan menyindir pembelian pemain berusia 28 tahun ke atas.
Baca Juga:
Manchester United Alami Dua Kekalahan Beruntun, Ruben Amorim Dipecat?
Salah satu yang disorot secara tersirat adalah pembelian Casemiro, gelandang asal Brasil yang didatangkan dari Real Madrid dengan harga 60 juta poundsterling (plus bonus 10 juta poundsterling) saat berusia 30 tahun.
“Kalau saya jadi pemilik atau direktur olahraga, saya hanya akan fokus membeli pemain muda. Tidak masuk akal menghabiskan £50-60 juta untuk pemain berusia 28 atau 30 tahun,” ujar Rangnick.
“Mari kita hitung. Kontrak 5 tahun, gaji rata-rata £15 juta per tahun, itu sudah £75 juta, ditambah biaya transfer dan komisi agen — totalnya bisa mencapai £130 juta untuk satu pemain. Apakah itu efisien?”
Baca Juga:
Ini Nilai Biaya Gila jika Manchester United Benar-Benar Ingin Singkirkan Pelatih Ten Hag
Meski Casemiro telah tampil dalam 125 pertandingan untuk United dan menjadi figur penting di awal masa baktinya, penampilannya musim lalu dinilai mulai menurun — memperkuat argumen Rangnick soal investasi jangka panjang pada pemain muda.
Dengan United kini dalam masa transisi di bawah manajer baru Ruben Amorim, komentar Rangnick menjadi pengingat bahwa membangun ulang klub bukan hanya soal mendatangkan pemain mahal, tapi juga menyusun struktur kepemimpinan yang kuat dan jelas.
“United butuh operasi jantung terbuka, saya sudah bilang itu sejak 2022. Sekarang, apakah mereka berani melakukannya?” tutup Rangnick.
Baca Juga:
VAR Selamatkan Setan Merah dan Gol Telat Casemiro Bikin Manchester United Harus Ladeni Liverpool
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
-
Manchester United Bidik Eks Bintang Bayern Munich: Solusi Pengganti Eriksen?
-
Manchester United Bisa Boncos Gegara Eks Rekan Elkan Baggott
-
Diincar Serius Barcelona, Marcus Rashford Tolak Duit Arab
-
Legenda Serbia Sarankan Dusan Vlahovic Tinggalkan Juventus: Manchester United Opsi Ideal
-
Alhamdulillah! Louis van Gaal Menang Lawan Kanker, Kembali Latih Timnas?
-
Presiden Napoli Ajak Alejandro Garnacho Hijrah Biar Dua Kali Lebih Hebat
-
Here We Go! Anak Rio Ferdinand Gabung Klub Premier League
-
Manchester United dan AC Milan Rebutan Pemain Spanyol 22 Tahun, Siapa Dia?
-
Rasmus Hojlund di Persimpangan Jalan: Bertahan di MU atau Terima Inter?
-
Dipagari Rp625 Miliar, Manchester United Halangi Andre Onana Hengkang
Terkini
-
Debut Apes Eks Liverpool Andy Carroll di Klub Kasta Keenam: Dibantai 1-5
-
Amarah Fans Memuncak! Suporter Crystal Palace: UEFA Mafia
-
Liverpool Tiru Man United! Siapkan Mahar Fantastis Demi Alexander Isak
-
Juara Piala Dunia Antarklub 2025, Chelsea Diguyur Rp2 Triliun dari Sponsor
-
Ter Stegen Disarankan Angkat Kaki dari Barcelona Jika Mau ke Piala Dunia 2026
-
Liverpool Rela Bayar Rp2 T Demi Vinicius Junior, Real Madrid Ikhlas Lepas?
-
Manchester United Bidik Eks Bintang Bayern Munich: Solusi Pengganti Eriksen?
-
Jadi Pengganti Pemain Keturunan Indonesia, Luka Modric Semringah Gabung ke AC Milan
-
Manchester United Bisa Boncos Gegara Eks Rekan Elkan Baggott
-
Bursa Trasnfer Arsenal: Viktor Gyokeres Segera Diumumkan, 5 Pemain Hengkang