Rauhanda Riyantama | Irwan Febri Rialdi
Pemain Manchester United, Ander Herrera merayakan gol ke gawang Cardiff City di Cardiff City Stadium, Sabtu (22/12/2018). (AFP)

Bolatimes.com - Mantan pemain Bayern Munchen dan juga Timnas Prancis, Willy Sagnol, memberikan komentar cukup pedas terkait transfer Paris Saint-Germain (PSG). Ia merasa klub raksasa Prancis itu memiliki kebijakan kurang tepat dalam melakukan pembelian pemain.

PSG sudah menjadi tim yang sukses di Prancis, terbukti dengan gelar Ligue 1 yang sudah dimenangkan secara lima kali berturut-turut sejak 2012/2013. Trofi liga musim ini pun sudah terlihat gamblang di depan mata.

Namun, impian PSG untuk memenangkan Liga Champions masih terlihat cukup berat. Prestasi terbaik Les Parisien hanya mampu melaju ke babak semifinal, itu pun terjadi pada 1995 silam. Terbaru, Kylian Mbappe cs disingkirkan oleh Manchester United pada babak 16 besar Liga Champions 2018/2019.

Baca Juga:
Dikalahkan Vietnam, Indra Sjafri: Sepak Bola Indonesia Tidak akan Mati

Menurut Willy Sagnol, salah satu hal yang harus diperbaiki PSG adalah cara membeli pemain anyar. Ia cukup syok dengan perekrutan Leandro Paredes pada bursa transfer musim dingin 2019. Dibeli seharga 50 juta euro, performa pemain 24 itu dianggap tidak sesuai harga.

Meski demikian, ia lebih senang PSG membeli Paredes daripada gelandang Manchester United, Ander Herrera. Pasalnya, pemain asal Argentina tersebut dianggap lebih pantas berseragan Les Parisiens dibanding Herrera.

"Bagi saya, ini bukan level yang harus ditargetkan PSG untuk melaju ke tahap berikutnya. Saat ini, PSG harus lulus kursus. Saya terus mengatakan ini, saya tidak tahu mengapa mereka membayar 50 juta euro untuk Paredes. Bagi saya, dia masih merupakan teka-teki. Dan Ander Hererra tidak lebih baik dari Paredes," kata Sagnol, dikutip dari Metro, Senin (25/3/2019).

Baca Juga:
Kalahkan Indonesia, Pelatih Timnas Vietnam U-23 Justru Marah-marah

Lebih lanjut, Sagnol menyarankan PSG membeli pemain yang telah terbukti kualitasnya jika ingin melangkah lebih jauh di Liga Champions. Salah satunya adalah pemain yang berposisi gelandang yang mampu mengangkat performa tim.

"Dia adalah tipe pemain yang sama dan bukan pemain seperti mereka yang membuat Anda melewati tahapan. Jika Anda ingin menjadi klub besar dan memenangkan Liga Champions, Anda membutuhkan pemain besar. Anda membutuhkan seorang jenderal di tengah," tutup pria 42 tahun itu.

Baca Juga:
Indra Sjafri Gagal untuk Kedua Kali di Ajang Asia Saat Berstatus Juara AFF

Load More