Galih Priatmojo | Andiarsa Nata
pogba/instagram

Bolatimes.com - Kesempatan kedua Paul Pogba untuk melanjutkan karirnya di Manchester United bisa saja tiba-tiba berhenti di musim panas nanti. Sinyal itupun makin kuat setelah pelatih Jose Mourinho kehilangan kesabaran dengan gelandang 89 juta poundsterling itu (sekitar Rp 1,7 Triliun itu).

Seperti yang diungkapkan secara eksklusif oleh Sportsmail dari laman Daily Mail, Mourinho memasukkan Pogba ke dalam daftar pemain yang bakal dilego di bursa transfer nanti.

Meskipun keputusan itu masih bisa ditentang di Old Trafford, namun akan sulit untuk melihat Pogba dan Mourinho menjalin kerjasama yang harmonis lagi, apalagi belakangan hubungan mereka santer dikabarkan memburuk.

Ya, hubungan Pogba dan Mourinho semakin buruk di musim ini. Salah satu sebabnya pelatih berusia 55 tahun itu sering mengkritik penampilan Pogba di depan umum.

Paul Pogba

Berikut Bolatimes rangkum jalinan fluktuatif antara Paul Pogba dan Jose Mourinho.

Bagian 1 - Pembelian Kontroversial Manchester United

Sejak remaja memang Paul Pogba sudah menjadi perbincangan sebagai pemain yang berbakat di Prancis. Pada usia 16 tahun, ia masuk akademi Manchester United dengan kontrak selama 2 tahun dari Le Havre.

Saat itu, Le Havre sangat marah dengan cara Manchester United mengontrak Pogba. Le Havre menuduh pihak Manchester United memikat Pogba dengan menawarkan uang besar kepada orang tuanya.

Semenjak di Manchester United, Pogba terus berkembang dari tim U-18 sampai masuk ke tim cadangan dalam waktu cepat. Saat itu, Pogba membantu skuat setan merah memenangkan Piala FA Youth 2011 bersama Jesse Lingard, Michael Keane, dan Ravel Morrison.

Bagian 2 - Berselisih dengan Fergie

Mengingat publisitasnya secara berlebihan, Pogba tentu saja akan mengharapkan debutnya akan naik untuk skuat utama Manchester United, namun itu tidak terjadi.

Hubungannya dengan Ferguson secara cepat memburuk dan pada akhir musim, Pogba meninggalkan Old Trafford untuk bergabung dengan Juventus setelah menolak kontrak baru.

Hal itu menjadi perpecahan sengit, Fergie pun mengaku kecewa dengan sikapnya.

"Ini mengecewakan, saya tidak berpikir dia menunjukkan rasa hormat kepada kami sama sekali, jujur," ungkap Fergie.

Belakangan diketahui, Fergusen mengungkapkan penyebab sebenarnya keluarnya Pogba dari Old Trafford secara tiba-tiba ke agennya, Mino Raiola. Fergusen mengatakan bahwa kepribadian Pogba lebih besar dari kehidupannya, yang menyebabkan dia tidak bisa melaluinya.

Bagian 3 - Kebangkitan Pogba di Juventus

Di bawah bimbingan Antonio Conte dan kemudian Massimiliano Allegri, Pogba sepenuhnya menyadari semua potensi yang dimilikinya dan mengumpulkan banyak trofi bersama Juventus.

Bersama Juventus selama empat musim, Pogba memenangkan gelar Serie A, dua kemenangan Piala Italia, dan lolos Final Liga Champions 2015.

Bersama Allegri, Pogba diberikan kebebasan lebih besar dalam bermain dan di musim 2015/16, Pogba memimpin sebagai penyumbang asisst terbanyak di Serie A.

Paul Pogba juga masuk dalam 10 pemain terbaik dunia dan berada di posisi kelima dalam penghargaan Ballon d'Or 2015.

Bersinar bersama klub, Pogba juga menjadi andalan di Timnas Prancis. Setelah melakukan debutnya melawan Georgia pada Maret 2013, Pogba dengan cepat menjadi bagian tak terpisahkan bagi tim nasional dan itu adalah penampilannya yang mengesankan dalam membantu Prancis ke final Euro 2016.

Bagian 4 - #Pogback

Pada 8 Agustus 2016, Pogba diperkenalkan kembali sebagai pemain Manchester United. Memecahkan rekor transfer pada saat itu dengan mahar 89 juta poundsterling (sekitar Rp 1.7 Triliun) untuk membawa Pogba kembali ke Old Trafford. Saat itu juga Manchester United menciptakan tagar twitter #Pogback yang menghiasi jagad maya.

"Aku baru saja kembali ke Carrington dan sepertinya aku pulang ke rumah. Sepertinya saya hanya pergi untuk liburan, saya kembali dan melihat orang yang sama, ini takdir. Aku ditakdirkan untuk kembali. Ini tantangan yang bagus untuk kembali ke tempat kamu dibesarkan. Saya tidak menyesalinya apa yang saya mulai di sini, saya datang untuk menyelesaikannya," ucap Pogba.

Bagian 5 - Performa Bersama Manchester United

Performa Pogba terlihat bagus ketika meraih kemenangan 4-1 atas juara bertahan Leicester City pada awal musim. Tetapi pada saat itu juga performanya dinilai tidak efektif saat skuat setan merah alami kekalahan derby dari Manchester City.

Beban dari harga transfernya, ditambah dengan kelelahannya kala pertandingan Euro 2016 membuat Pogba gagal tampil baik seperti apa yang menjadi ekspektasi banyak orang.

Musim pertama Pogba di Old Trafford terbilang sukses. Pogba mencetak sembilan gol dan menyumbang enam assist dalam 51 pertandingan di semua kompetisi. Ia juga membantu The Red Devils memenangkan Piala EFL dan Liga Europa.

Namun awal yang positif itu harus terganggu oleh cedera hamstring yang membuatnya absen selama 12 pertandingan.

Kemudian berlanjut sampai hubungannya dengan Mourinho yang mulai memburuk. Akibatnya Pogba tidak dimainkan di menit awal pada sejumlah pertandingan termasuk pertandingan leg kedua Liga Champions dengan Sevilla dan kemenangan kandang atas Liverpool.

Pada malam derby Manchester awal bulan ini, Pep Guardiola mengungkapkan bahwa Raiola telah menawarkan Pogba ke Manchester City.

Buruknya performa Pogba sewaktu kekalahan melawan West Brom itu semakin meningkatkan tensi renggangnya hubungan Mourinho dan Pogba. Waktu bersama The Red Devils pun terancam akan segera berakhir. Mourinho diketahui ingin melepas Pogba musim panas nanti.

 

Bolatimes.com/Andiarsa Nata

Load More