Muhammad Ilham Baktora
Ilustrasi sepak bola. (Antara/Mohammad Ayudha)

Bolatimes.com - Permainan sepak bola tak hanya menjadi hiburan semata. Bahkan kesenangan itu bisa berubah miris karena ambisi sebagian pemain untuk menang dari rivalnya.

Beberapa catatan sejarah sepak bola, terdapat pertandingan yang cukup ganjil. Di mana satu tim bola justru tersambar petir dan 11 pemainnya dinyatakan tewas.

Hal itu terjadi pada medio 1998 di Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga:
Punya Target Tinggi di Piala AFF 2022, Witan Sulaeman Tak Ingin Timnas Jadi Runner-up Lagi

Melansir dari media terkemuka di Republik Demokratik Kongo, L'Avenir, Jumat (9/12/2022). Sebanyak 11 pemain meninggal dunia dan 30 orang mengalami luka bakar serius hingga dilarikan ke rumah sakit. Anehnya tim lawan tak mengalami cedera.

Peristiwa itu sempat buat geger dan tak sedikit yang menuding ada kejanggalan. Kejadian itu dikait-kaitkan dengan unsur sihir bahkan santet yang dilayangkan oleh klub Basanga kepada lawan, mengingat tak ada pemain Basanga yang cedera.

Afrika Barat dan Afrika Tengah menganggap bahwa santet itu hal lumrah dilakukan di tempat ini untuk hal apapun. Tudingan adanya santet itu diperkuat juga dengan surat kabar yang menulis bahwa sambaran petir ini seakan memilih dan membagi populasi secara tepat orang yang akan tersengat.

Baca Juga:
Momen Rachmat Irianto Jadi Tukang Parkir, Netizen Syok saat Lihat Uang yang Dihitung

Hal itu juga digunakan untuk jimat dalam permainan sepak bola. Bahkan tim sepak bola di Kongo kerap menyewa dukun untuk melayangkan kutukan kepada lawan bahkan rivalnya.

Lebih lanjut, mengutip dari The Independent, peristiwa ini sering dilakukan di belahan bumi Afrika. Meskipun tidak sampai mematikan, beberapa pemain pernah terluka saat bertanding.

Namun catatan kematian 11 pemain tersambar petir dalam waktu serentak ini diketahui sebagai tragedi memilukan sepanjang sejarah sepak bola berkembang.

Baca Juga:
Tak Dibawa ke Piala AFF 2022, Stefano Lilipaly Cetak Gol Berkelas Lawan PSIS Semarang di Liga 1

Load More