Gagah Radhitya Widiaseno
Dengan tangan kosong, emak-emak ini mengusir suporter bola yang hendak rusuh (Twitter/thecasualultra)

Bolatimes.com - Emak-emak ini memberikan cara yang lebih manusiawi usir penonton yang masuk ke lapangan. Tak perlu menggunakan gas air mata.

Petugas penjaga lapangan atau kerap dikenal dengan steward memiliki tugas untuk menjaga keselamatan dan keamanan para pemain dan staff di lapangan dari semua penonton.

Profesi sebagai steward ini tidak mengenal gender. Perempuan atau emak-emak pun bisa menjadi steward ini.

Baca Juga:
Klub Liga Belanda Bentangkan Spanduk yang Bikin Fans Indonesia Terenyuh, Netizen: Danke

Ketika ada penonton masuk, para steward ini bakal mengejarnya guna mengamankan para pemain yang berada di lapangan.

Kali ini, sebuah potret yang memperlihatkan aksi steward menjadi sorotan publik. Hal ini tampak dalam sebuah unggahan akun Twitter @thecasualultra yang kemudian viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat sosok steward emak-emak yang mencoba mengamankan para penonton yang turun ke lapangan.

Baca Juga:
Langsung Tanggap, Ketum PSSI dan Menpora Puji Timnas Indonesia U-16 Usai Kalahkan Palestina

Penonton tersebut diduga hendak membalas ejekan suporter rival. Tetapi emak-emak tersebut langsung gercep untuk mengamankannya.

Emak-emak tersebut menghalangi suporter yang hendak rusuh tersebut dengan tangan kosong. Lalu ia menariknya dan menyuruh untuk kembali ke tribun.

Baca Juga:
Profil Sulthan Zaky Pramana, Sepupu Asnawi Mangkualam yang Jadi Andalan Timnas Indonesia U-16

Tidak diketahui pasti insiden ini terjadi dimana. Tetapi tentunya insiden tersebut tak terjadi di Indonesia.

Aksi ini pun kemudian direspons oleh netizen Indonesia dengan menanggapi di kolom komentar.

"Gak perlu gas air mata," tulis @roke***.

"Kalau di Indonesia mungkin sudah ditembak gas air mata pas mukanya orang itu," beber @simb***.

Penggunaan gas air mata di lapangan sepak bola memang akhir-akhir ini tengah disorot publik. Hal ini lantaran tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 131 orang meninggal dunia. Penggunaan gas air mata memang sudah dilarang di FIFA karena tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan.

Load More