Irwan Febri Rialdi
Sergio Aguero resmi berseragam Barcelona. (Instagram/kunaguero)

Bolatimes.com - Saran dokter menjadi salah satu faktor Sergio Aguero memutuskan pensiun sebagai pesepak bola profesional, meskipun solusi jangka pendek terhadap penyakitnya sudah dilakukan.

Sebagai penutup tahun 2021 para penikmat sepak bola dunia dikejutkan dengan pensiunnya Sergio Aguero dari karier profesional pesepak bola dunia.

Sergio Aguero mengumumkan pensiun sebagai pesepak bola pada Rabu (15/12/2021), penyakit jantung yang menyerangnya jadi alasan kuat.

Baca Juga:
Janji Dion Cools untuk Antarkan Malaysia Juara Piala AFF 2020

Kejadian tak terduga dialami Aguero saat membela Barcelona melawan Alaves pada pekan ke-12 Liga Spanyol 2021-2022, 31 Oktober 2021.

Dalam pertandingan itu, Aguero mengalami sesak napas, sakit dada dan mengeluh pusing hingga harus mendapatkan penanganan serius dari tim medis.

Setelahnya, pemain asal Argentina ini didiagnosa mengalami aritmia jantung alias kondisi dimana detak jantung tidak normal.

Baca Juga:
Ngeri! Ada Virus Misterius yang Menggerogoti Tubuh Sergio Aguero

Dilansir dari Marca, penanganan jangka pendek sekaligus pertama sudah dilakukan oleh tim medis terhadap jantung Aguero.

Namun demikian, penanganan pertama itu memiliki dampak negatif terhadap kelanjutan karier Aguero sebagai pesepak bola profesional.

Hal ini diungkap Roberto Peidro, dokter yang menangani kasus Aguero sekaligus pemberi saran pensiun untuk sang pemain.

Baca Juga:
Dibagikan di Medsos, Terungkap Jenis Kelamin Anak Kembar Cristiano Ronaldo

Peidro mengaku langsung memasang kateter pada Aguero sebagai penanganan pertama sekaligus solusi jangka pendek karena memang kondisinya bisa berubah sewaktu-waktu.

Menurutnya, beberapa kondisi yang menyabkan jantung Aguero kambuh adalah seperti stres fisik dan mental yang signifikan dalam beberapa jam sehari.

"Saya sangat cemas dan ketika saya melihat hasil tes, hal pertama yang saya katakan adalah, 'Jika Anda adalah anak saya, saya akan menyarankan pensiun'," ucap Peidro.

Baca Juga:
Dion Cools Tiba di Singapura, Netizen Malaysia: Indonesia Ketar-ketir

"Dia mungkin bisa terus bermain dan aritmia mungkin tidak akan pernah terjadi lagi, tetapi kami tidak bisa memastikannya.

"Apa yang dilakukan dengan kateter adalah menangani area asal aritmia itu. Kami percaya bahwa itu akan bekerja dengan sangat baik dan akan memecahkan masalah.

"Akan tetapi saran kami adalah untuk tidak melakukan olahraga performa tinggi yang melibatkan tingkat stres fisik dan mental yang signifikan selama beberapa jam sehari." imbuhnya.

Kontributor: Eko
Load More