Galih Priatmojo
Wayne Rooney memberikan tepuk tangan setelah pertandingan terakhirnya membela Timnas Inggris saat melawan Amerika Serikat pada 15 November 2018 (Ian Kington/AFP)

Bolatimes.com - Wayne Rooney tampaknya urung mampu lepas dari kebiasaannya dengan alkohol. Buktinya ia kembali bermasalah gara-gara alkohol hingga sempat diamankan oleh pihak berwajib Amerika Serikat.

Peristiwa yang sempat tak terendus media itu terjadi pada bulan lalu. Pemain yang kini berseragam DC United tersebut ditangkap pihak berwajib saat berada di bandara Metropolitan Washington, Virginia pada 16 Desember lalu.

Rooney ditangkap karena berkelakukan tak baik dan mengganggu ketertiban umum lantaran dalam pengaruh alkohol. Seperti dilansir dari Goal, berdasarkan laporan dari Loundoun General District Court, Rooney diwajibkan membayar denda awal sebesar 25 dollar amerika ditambah 91 dollar amerika pada awal Januari kemarin. Beruntungnya ia tak mendekam di penjara lantaran pelanggarannya tergolong ringan.

Baca Juga:
Kalah Telak dari India, Thailand Pecat Pelatih Milovan Rajevac

Meski begitu kelakukan Rooney tampaknya membuat petinggi federasi sepakbola Inggris (FA) naik pitam. Seperti dilansir dari The Sun, Ketua FA mengancam akan menghentikan acara penggalangan dana bertajuk jamuan makan malam yang akan dihelat di Wembley.

Acara itu digelar sekaligus untuk memberi penghormatan pada Rooney. Pemain yang didapuk sebagai pencetak gol sepanjang masa Timnas Inggris dengan torehan 33 gol tersebut baru saja melakoni laga ke-120 bersama skuat The Three Lions saat menghadapi laga ujicoba kontra Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

"Ketua FA akan mengadakan pembicaraan dengan tim PR Rooney minggu ini sebelum memutuskan apakah akan membatalkan acara secara diam-diam," tulis laporan yang dikutip dari The Sun.

Baca Juga:
Hasil Lengkap La Liga Hingga Dini Hari Tadi: Barcelona Kukuh, Madrid Keok

Sebelumnya di tahun 2017 Rooney juga pernah kepergok tengah mabuk saat berkendara. Ia kemudian diganjar hukuman larangan mengemudi selama dua tahun.

Load More