Irwan Febri Rialdi
Potret pemain PSM Makassar. (Instagram/@psm_makassar)

Bolatimes.com - Isu tak sedap tengah menerpa klub jawara Liga 1 musim lalu, PSM Makassar. Skuad berjulukan Juku Eja ini dikabarkan terlilit hutang Rp5,6 miliar dan mulai mendapatkan somasi.

Isu tunggakan utang sebesar Rp5,6 miliar yang tak kunjung dilunasi manajemen PSM Makassar ini muncul setelah sosok perempuan bernama Shesie Erisoya memberikan pengakuan di media sosial.

Pengakuan ini dituangkan Shesie Erisoya melalui sebuah surat terbuka di akun Instagramnya. Dalam unggahan itu, dia turut menandai petinggi-petinggi PSM Makassar seperti Sadikin Aksa, Rafi Razak, hingga Munafri Arifuddin.

Shesie Erisoya mengaku sebagai mantan Sekretaris dari Komisaris Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Sebelumnya, lelaki yang pernah masuk dalam jajaran Direksi PT LIB ini juga pernah menjadi Chief Executive Officer (CEO) PSM.

Menurut pengakuan Erisoya, manajemen PSM Makassar masih memiliki tanggungan utang kepada dirinya. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai operasional skuad Juku Eja selama tahun 2016 hingga 2019.

“Sejak ditandatangani perjanjian utang-piutang PSM Makassar hingga saat ini, saya sangat kecewa dengan sistem pembayaran dari pihak manajemen PSM Makassar,” tulis Erisoya melalui Instagram pribadinya, @erisoya_jrm, Selasa (22/8/2023). 

“Karena sampai saat ini yang digunakan untuk kepentingan operasional tim tahun akhir 2016 hingga 2019 (tiket, hotel tim away, dan lain-lain bahkan gaji pemain) belum terselesaikan, tepatnya pembayaran tidak sesuai perjanjian,” lanjutnya.

Dia mengakui, pihaknya dan manajemen PSM sebetulnya sudah menyepakati sejumlah perjanjian pembayaran. Namun, sejauh ini perjanjian tersebut tak dipenuhi oleh pihak Juku Eja. Padahal, upaya penagihan sudah dilakukan berulang kali.

“Saya sudah mengikuti segala keinginan yang PSM ajukan dalam sistem pembayarannya dilakukan secara bertahap atau dicicil tanpa bunga atau lainnya yang tertuang dalam perjanjian tertulis. Namun tetap saja tak sesuai kenyataan walaupun sudah beberapa kali diadakan pertemuan,” ujar Erisoya. 

“Segala upaya penagihan sudah saya lakukan dari pembicaraan kekeluargaan, menyurat secara resmi ke pihak manajemen untuk memohon agar dana saya dikembalikan sesuai kesepakatan,” tutur Erisoya. 

Sebetulnya, dia tak menyebut secara spesifik soal nominal utang yang belum diselesaikan oleh manajemen PSM. Namun, dari kabar yang beredar, utang tersebut ditaksir mencapai Rp5,6 miliar.

“Selama ini saya secara pribadi tetap diam karena ingin menjaga nama besar PSM. Namun dengan rasa keputusasaan untuk menagih ke manajemen, saya akhirnya mengambil keputusan mengangkat masalah ini ke media agar menjadi perhatian PSM Makassar,” ucapnya. 

Load More