Bolatimes.com - Selain Eka Dwi Susanto, pengaturan skor yang dilaporkan tim Liga 2 Perserang Serang juga menyeret nama lainnya yakni Fandy Edy.
Nama Fandy Edy menjadi salah satu nama yang mendapatkan hukuman berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI setelah menelusuri laporan pengaturan skor dari Perserang.
Eka Dwi dan Fandy menjadi dua dari lima pemain yang dipecat oleh Perserang karena diyakini terlibat pengaturan skor grup B Liga 2 2021.
Usai Komdis PSSI melakukan penyelidikan, kelima pemain yang dilaporkan Perserang mendapat sanksi larangan sekaligus denda.
Eka Dwi menjadi pemain yang mendapat sanksi paling berat yakni larangan beraktivitas di sepak bola selama 60 bulan, larangan masuk stadion 60 bulan dan juga denda sebesar 30 juta rupiah.
Hukuman yang diterima Eka Dwi sendiri tak lepas dari pengakuannya yang dirayu dengan uang Rp150 juta oleh pihak lain untuk mengatur skor saat Perserang tumbang dari RANS Cilegon FC dan Persekat Tegal.
Kendati tak menerima uang tersebut dan tak memenuhi pengaturan skor yang diminta, Komdis PSSI menilai adanya upaya pengaturan skor sehingga pemain berusia 26 tahun itu mendapat sanksi berat.
Sedangkan sanksi berat lainnya menyasar ke Fandy Edy. Ia dijatuhi sanksi larangan beraktivitas selama 48 bulan di sepak bola, larangan masuk stadion selama 48 bulan dan denda sebesar Rp20 juta.
Lalu, siapakah sosok Fandy Edy tersebut dan bagaimana rekam jejaknya di sepak bola Tanah Air?
Fandy Edy merupakan salah satu dari lima nama yang dipecat oleh Perserang akibat dugaan pengaturan skor. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini, lahir di Polewali Mandar pada 19 Oktober 1989 silam.
Sepak terjang Fandy Edy di sepak bola nasional bisa dibilang cukup mentereng. Pada gelaran Indonesia Super League (ISL) 2009 lalu, ia tercatat membela PSM Makassar.
Fandy Edy membela Pasukan Ramang dengan total 32 caps sebelum ia dilepas dan bergabung dengan Persis Solo pada 2014.
Perjalanan pemain berusia 32 tahun ini Persis tak berlangsung lama. Dilansir dari Transfermarkt, setelah membela Laskar Sambernyawa, Fandy Edy kerap bergonta-ganti klub.
Pada awal tahun 2015, Fandy Edy bergabung Perserang hingga Oktober 2016. Setelahnya ia merantau ke Persepam Pamekasan hingga 2017.
Selepas membela Persepam, Fandy Edy merapat ke Perspin Pinrang dan kemudian melanjutkan kariernya bersama PSIM Yogyakarta.
Di PSIM, karier Fandy Edy tak berlangsung lama. Hanya enam bulan bergabung, ia lantas dipinjamkan ke tim Liga 2 lainnya Kalteng Putra.
Usai membawa Kalteng Putra promosi ke Liga 1 2019, Fandy Edy dipulangkan ke PSIM pada Januari 2019 dan kembali bermain di Liga 2 bersama Laskar Mataram hingga Agustus 2019.
Setelah membela PSIM, Fandy Edy kemudian dilepas ke Madura FC yang berkompetisi di Liga 2. Barulah pada Maret 2020, ia kembali ke pangkuan Perserang.
Di Perserang, Fandy Edy menjadi andalan di lini belakang hingga memasuki Liga 2 2021. Sayangnya, kariernya bersama Singa Daru harus berakhir dengan cara tak mengenakkan.
Usai tampil empat laga untuk Perserang di Liga 2 2021, Fandy Edy harus menerima namanya dipecat akibat dugaan pengaturan skor.
Kini dengan sanksi yang diberikan Komdis PSSI selama 48 bulan, bisa dikatakan karier Fandy Edy di sepak bola Tanah Air telah sepenuhnya usai.
Tag
Berita Terkait
-
Bhayangkara FC Depak Mario Gomez Jelang Lawan Madura United
-
Terlibat Match Fixing, PSS Sleman dan Madura United Terancam Degradasi, Begini Komentar Erick Thohir
-
Termasuk Frets Butuan, Tiga Mantan Pemain Persib Jumpa Sebagai Lawan di Singaperbangsa: Saling Jegal Hingga Tukar Jersey
-
Eks Persib Jajang Sukmara Balik Bandung
-
Sama-sama Pernah Berjersey Persib, Dua Pemain Ini Cetak Gol Bantu Persiraja Menang Telak
-
Beredar Foto Surat Pelepasan Pemain Persib atas Nama Frets Butuan ke Klub Liga 2, Ini Penampakannya!
-
Sempat Direkrut Persib Lalu Menghilang, Pemain Ini Terdampar di Liga 2
-
Edy Rahmayadi Terkepung, Drama Pengepungan Bus PSMS Medan oleh Suprter Persiraja Aceh, Pelatih PSMS Singgung Mau Perang
-
Deretan Pelanggaran Keras di Liga 2, Striker Naturalisasi Sampai Kolaps
-
Terlalu Gacor, 3 Pemain Asing Liga 2 Ini Patut Direkrut Klub Liga 1?
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk