Bolatimes.com - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali mempertanyakan hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepdaa PS Mojokerto Putra (PSMP) dan salah satu pemainnya, Krisna Adi Darma. Akmal menilai hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI terlalu prematur.
Langkah awal untuk memberantas mafia sepak bola dalam pengaturan skor di Liga Indonesia sudah mulai ditunjukkan oleh PSSI. Belum lama ini Komdis PSSI menjatuhi hukuman kepada PS Mojokerto Putra dan satu pemainnya pada Sabtu (22/12/2018).
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, Komdis PSSI menemukan bukti bahwa PSMP terbukti melakukan praktek pengaturan skor sebanyak empat kali di Liga 2 2018.
Praktik kotor tersebut dilakukan ketika PSMP berjumpa dengan Kalteng Putra pada 3 dan 9 November 2018. Ditambah ketika PSMP berhadapan dengan Gresik United pada 23 September dan Aceh United pada 19 November.
Sedangkan Krisna Adi Darma, ia juga diduga terlibat dalam pengaturan skor yang dilakukan PSMP ketika melawan Aceh United. Pada saat itu tendangan penalti yang dieksekusinya melenceng jauh dari gawang.
Atas hal itulah Komdis PSSI kemudian menjatuhkan hukuman larangan untuk ikut kompetisi di musim 2019 untuk PSMP, sedangakan Krisna Adi Darma mendapat hukuman larangan bermainan seumur hidup.
Keputusan Komdis PSSI ini ternyata mendapat kritikan dari Akmal Marhali di akun Instagramnya. Akmal mengunggah video tendangan penalti Krisna Adi saat melawan Aceh United dengan dibubuhi caption yang mempertanyakan keputusan Komdis PSSI.
Kasus yang menimpa Krisna ini dinilai Akmal mirip dengan kasus sepak bola gajah pada tahun 2014 yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang. Menurut Akmal, Krisa Adi Darma hanya wayang yang dimainkan dalam kasus pengaturan skor tersebut.
''Jangan sebatas mengorbankan Krisna Adi. Ini sama dengan kasus sepakbola gajah pada 2014 yang melibatkan PSS dan PSIS. Pemain dan sejumlah ofisial yang dikorbankan. Tak menelisik lebih dalam untuk mengejar aktor intelektualnya,'' terang Akmal Marhali.
''Krisna Adi hanya seorang pemain yang mengambil beban tanggung jawab mengeksekusi penalti yang 'digagalkan'. Masih ada pelatih, manajer, dan lainnya. Ada juga tim lawan. Hukuman terhadap Krisna Adi terlalu prematur,'' sambungnya.
Lebih lanjut, Akmal Marhali juga mempertanyakan keputusan Komdis PSSI yang hanya menjatuhi hukuman larangan bermain selama setahun untuk PSMP.
''Hukuman terhadap PSMP juga lelucon. Entah apa legal standing yang dipakai. Dihukum 'cuti' setahun. Lalu setelah itu mereka akan main di mana? Tetap di Liga 2? Hukuman yang sulit diterima nalar sehat,'' tutur Akmal.
Dalam kasus yang menimpa PSMP dan Krisna Adi Darma ini, Akmal Marhali meminta kepada PSSI untuk mengejar dalang dibalik pengaturan skor tersebut. Karena menurut Akmal, percuma memangkas rumput, tapi akarnya dibiarkan tetap hidup.
Tag
Berita Terkait
-
Bhayangkara FC Depak Mario Gomez Jelang Lawan Madura United
-
Pemain Muda Persib Dihukum Berlipat Gara-gara Dua Masalah Ini
-
Dua Pemain Muda Persib Disanksi Komdis PSSI, Ini Penyebabnya
-
Buntut Lawan Persib, Bali United Didenda Puluhan Juta
-
Akmal Marhali Siap Digugat Setelah Tuduh Jordy Amat Liburan ke Spanyol Saat Timnas TC, Ogah Minta Maaf
-
Terlibat Match Fixing, PSS Sleman dan Madura United Terancam Degradasi, Begini Komentar Erick Thohir
-
Termasuk Frets Butuan, Tiga Mantan Pemain Persib Jumpa Sebagai Lawan di Singaperbangsa: Saling Jegal Hingga Tukar Jersey
-
Eks Persib Jajang Sukmara Balik Bandung
-
Sama-sama Pernah Berjersey Persib, Dua Pemain Ini Cetak Gol Bantu Persiraja Menang Telak
-
Persib Disanksi Puluhan Juta, Tiga Orang Bobotoh Dihukum Berat Komdis PSSI
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk