Husna Rahmayunita
Hun Sen, PM Kamboja. (FB/Samdech Hun Sen)

Bolatimes.com - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, membuat keputusan mengejutkan dengan menanggung semua biaya untuk semua negara peserta SEA Games 2023.

Termasuk di antaranya dari keputusan itu adalah menggratiskan transportasi, akomodasi, dan makan. Keputusan ini melanjutkan keputusan Hun Sen sebelumnya yang menggratiskan semua tiket masuk ke semua acara SEA Games 2023.

Dia mengumumkan bahwa hak siar untuk acara tersebut juga akan gratis. Hal ini menjadikan Kamboja sebagai tuan rumah pertama dalam sejarah SEA Games yang menanggung semua biaya negara peserta.

Baca Juga:
Klasemen Terbaru Liga Inggris 2022-2023: Bungkam Fulham, Manchester City Kudeta Arsenal dari Puncak

Kami melakukan ini agar negara lain dapat memahami ketulusan rakyat Khmer,” kata Hun Sen dalam pidatonya di Phnom Penh, Senin, seperti dikutip oleh Khmer Times .

Kementerian Ekonomi dan Keuangan Kamboja mengumumkan pada bulan Januari bahwa langkah-langkah ini dapat membuat total biaya penyelenggaraan SEA Games 2023 menjadi $200 juta.

Menurut Bank Dunia, PDB Kamboja pada tahun 2021 adalah $27 miliar. Itu berarti anggaran mereka untuk SEA Games 32 menyumbang 0,74% dari angka itu.

Baca Juga:
Hasil Liga Italia Semalam: Salernitana Tunda Pesta Juara Napoli, Juventus Ditahan Imbang Bologna

Lantas, siapa Hun Sen sebetulnya?

Profil Hun Sen

Sosok dengan titel lengkap Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen ini lahir Kamboja pada 5 Agustus 1952. Ia telah menjabat nyaris empat dekade lamanya sebagai Perdana Menteri.

Baca Juga:
Hasil Liga Inggris Semalam: Manchester City Menang Tipis, Liverpool Hajar Tottenham

Ia adalah kepala pemerintahan terlama di Kamboja, dan salah satu pemimpin terlama di dunia. Ia juga merupakan Presiden Partai Rakyat Kamboja (CPP) dan anggota Majelis Nasional untuk Kandal.

Selain politisi, Hun Sen juga merupakan mantan komandan militer. Karier politiknya bermula pada 1960-an ketika dia bergabung dengan Partai Komunis.

Hun Sen menjadi komandan tempur Khmer Merah dalam perang melawan rezim Pol Pot pada 1970-an. Pada pertempuran April 1975, Hun Sen kehilangan mata kirinya pada sebuah baku tembak.

Baca Juga:
Intip Kans Elkan Baggott Balik ke Ipswich Town usai Pramosi ke Divisi Championship Musim Depan

Pada 1977, Hun Sen membelot dari Khmer Merah dan bergabung dengan pasukan Vietnam untuk menggulingkan pemerintahan Kamboja.

Pada pemerintahan yang baru, karier Hun Sen moncer. Berawal dari posisi Menteri Luar Negeri, dia ditunjuk jadi Perdana Menteri di pemerintahan Kamboja yang pro-Vietnam pada 1985. Usianya kala itu baru 33 tahun.

Selama menjadi pemimpin Kamboja, Hun Sen dikenal sebagai tangan besi. Kekuasaan Hun Sen yang hampir empat dekade di Kamboja menjadi bukti bagaimana mendominasi dirinya.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More