Bolatimes.com - Berikut Bolatimes menyajikan berbagai informasi mengenai olahraga tolak peluru, mulai dari pengertian, sejarah, hingga peraturannya.
Tolak peluru adalah salah satu nomor perlombaan pada cabang olahraga atletik yang termasuk dalam kategori lempar.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian, sejarah, dan peraturan olahraga tolak peluru.
Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu nomor yang terdapat pada nomor lempar cabang atletik yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam.
Tolak peluru dilakukan dengan melontarkan logam tersebut dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.
Aspek terakhir ini menjadi penting. Sebab, tujuan dari tolak peluru adalah mencapai tolakan yang sejauh-jauhnya.
Sesuai dengan namanya, tolak peluru bukanlah melempar, tetapi menolak atau mendorong dengan satu tangan yang diletakkan di pangkal bahu.
Sejarah Tolak Peluru
Awalnya, tolak peluru sudah dilakukan lebih dari 2000 tahun yang lalu. Ini adalah olahraga yang digemari oleh laki-laki Britania atau Inggris untuk menguji kekuatannya.
Baca Juga
Pada mulanya, benda yang digunakan bukanlah logam seperti sekarang ini, melainkan batu. Pada zaman pertengahan, mulai ada perlombaan melempar peluru Meriam yang menjadi senjata mematikan di masa itu.
Kejuaraan tolak peluru pertama diselenggarakan pada tahun 1986. Memasuki tahun 1950, olahraga tolak peluru mengalami kemajuan pesat.
Saat itu, Parry O’Brien melakukan tolakan dengan membelakangi sektor lapangan. Selanjutnya, teknik ini dikenal sebagai metode O’Brien atau teknik membelakangi.
Peraturan Tolak Peluru
Peluru yang digunakan harus terbuat dari besi utuh keras alias solid iron, kuningan, atau logam lain yang tidak lebih lunak dari kuningan.
Peluru juga harus berbentuk bola bulat dengan permukaan yang halus licin. Rata-rata permukaan harus tidak kurang dari 1,6 um atau mikrometer.
Sementara itu, berat peluru yang digunakan untuk putri adalah 3 dan 4 kilogram, sementara berat peluru untuk putra adalah 5, 6, dan 7 kilogram.
Luas lingkaran tolak peluru adalah 2.135 meter dengan balok penahan 1,22 meter. Sektor lemparan membentuk sudut 45 derajat dari titik tengah lingkaran tolak pelempar.
Penolak peluru tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah dan keluar dalam posisi berdiri melalui lingkaran bagian belakang.
Kontributor: Muh Adif Setiawan
Berita Terkait
-
Pecah Rekor, Erling Haaland Perpanjang Kontrak 10 Tahun di Manchester City
-
Selangkah Lagi Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong Ukir Sejarah di Piala Asia 2023
-
Calon Top Skor Timnas Indonesia Diminati Klub Eropa, Pemain Ini Berpotensi Catat Sejarah
-
Sejarah Panahan, Salah Satu Olahraga Tertua di Dunia
-
Mengenal SEA V League, Kejuaraan Voli Antartim Asia Tenggara yang Diikuti Indonesia
-
Sejarah Piala Kaisar, Kompetisi Domestik Jepang yang Jadi Ajang Pratama Arhan Pukau Dunia
-
Sejarah Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17, Tuan Rumah dan Tim Debutan
-
Sejarah Piala Indonesia, Kompetisi yang Terakhir Kali Digelar pada 2018
-
Sejarah, Israel Berhasil Lolos ke Perempat Final Piala Dunia U-20 2023, Jadi Debutan Terbaik
-
Mengulas Sejarah Piala Sudirman: Asal Usul Nama Kejuaraan Resmi BWF yang Diambil dari Legenda Bulu Tangkis Indonesia
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028