Bolatimes.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan tidak ikut campur atas keputusan Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) yang mundur dari Kejuaraan Dunia 2021 di Huelva, Spanyol, pada 12-19 Desember mendatang.
"Kebijakan untuk berangkat, mengirim, 'try out', itu kebijakan cabor (cabang olahraga) masing-masing. Pemerintah tidak mengatur sampai se-detail begitu," kata Menpora dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/12/2021).
Menurut dia, peran pemerintah hanya sebatas memfasilitasi persiapan tim dalam menghadapi pertandingan, seperti menggelar pelatihan nasional.
Ia mencontohkan PSSI yang menggelar pelatnas untuk mempersiapkan diri menghadapi gelaran FIFA World Cup U-20 2023.
"Namun, latihan di mana, berangkat di mana itu urusan cabor, bukan pemerintah. Demikian juga dengan (cabang olahraga) yang lain," ujar Amali.
Ia menjelaskan dukungan diberikan pemerintah kepada cabang olahraga sesuai dengan ketentuan yang ada.
Apalagi, kata dia, sudah ada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 86/2021.
"Jangan seolah-olah semua yang berkaitan orang tidak bisa berangkat, mengirim, ditimpakan Kemenpora," tutur Amali.
"Ada independensi cabor, kapan berangkat, kapan mengirim (atlet), ada hitungan-hitungannya. Terutama soal poin dan beberapa hal. Itu diatur cabor sendiri, kami tidak tahu," tegasnya.
Seperti diketahui, PP PBSI mengeluarkan keputusan resmi penarikan timnas dari keikutsertaan ajang Kejuaraan Dunia BWF 2021 yang memasuki edisi penyelenggaraan ke-26.
Menurut keterangan resminya di Jakarta, Rabu pagi, keputusan itu diambil langsung oleh Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dengan alasan keamanan dan keselamatan timnas di tengah merebaknya penyebaran varian baru virus COVID-19 Omicron.
Keputusan besar itu diambil setelah melalui pembahasan dan masukan dari pengurus, pelatih dan Kabid Binpres Rionny Mainaky. Mereka menilai penyebaran varian Omicron tidak menentu sehingga menjadi alasan utama di balik penarikan diri tersebut.
"Kami tidak mau mengambil risiko. Keselamatan dan kesehatan atlet lebih utama. Para pemain juga sudah kami ajak berdiskusi dan mereka setuju untuk menarik diri dari kejuaraan dunia," ungkap Rionny seperti dimuat Antara.
(Suara.com/Arief Apriadi)
Berita Terkait
-
Shin Tae-yong Targetkan Lolos 16 Besar,Wakil ketua PSSI Zainudin Amali Tak Ingin Muluk-muluk
-
Di Hadapan Menpora, Bos Persib Ajak Semua Pihak Perbaiki Sepak Bola Indonesia
-
Susunan Lengkap Pelatih Peltnas PBSI, Herry IP Resmi Tangani Ganda Campuran
-
Profil Thomas Indratjaja, Calon Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI yang Gantikan Herry IP
-
PBSI Disebut sebagai Federasi Olahraga Paling Benar di Indonesia
-
Prestasi Bulutangkis Indonesia 5 Bulan Terakhir: Cuma 2 Gelar dari 10 Turnamen
-
PBSI Bidik Dua Gelar di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023, Tunggal Putra dan Ganda Putra Jadi Andalan
-
Usai Diskusi dengan Frank Wormuth, Waketum PSSI Sebut Banyak yang Perlu Dibenahi dari Timnas Indonesia U-17
-
Menpora Beri Bocoran Venue Piala Dunia U-17 2023 Hanya di Pulau Jawa
-
Kekayaan Menpora Dito Ariotedjo Jadi Sorotan, Tiga Kali Lipat Lebih Besar dari Presiden Jokowi
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028