Rauhanda Riyantama
Pesepakbola Mesut Ozil saat mengikuti ibadah Salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Bolatimes.com - Di bulan suci Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah sunah sebagai amalan sehari-hari. Salah satunya adalah Salat Tahajud.

Di bulan Ramadhan ini, Allah membuka pintu maaf seluas-luasnya dan juga memberikan janji pahala berlipat ganda bagi siapa saja yang melakukan ibadah.

Karenanya, banyak umat Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba melaksanakan ibadah baik wajib maupun sunnah guna memanen pahala di bulan yang identik dengan puasa ini.

Amalan sunah yang dilakukan pun bisa bermacam-macam. Seperti melakukan Salat Rawatib sebelum dan setelah Salat Fadhu.

Lalu ada pula yang melakukan Salat Tarawih setelah melakukan Salat Isya. Salat Tarawih sendiri kerap dianggap sebagai amalan Sholat Malam.

Meski telah melakukan Tarawih sebagai amalan Salat Malam, umat Muslim ternyata masih bisa melakukan Salat Tahajud.

Menurut ulama Mazhab Syafi'i, Sholat Tahajud di bulan Ramadan boleh dilakukan, meski telah melakukan Salat Witir untuk menutup Salat Malam pada saat Salat Tarawih.

Dengan kata lain, nantinya Sholat Tahajud tak perlu lagi menggunakan Sholat Witir jika sudah melakukan Witir pada saat melakukan Sholat Tarawih.

Untuk rakaatnya sendiri, berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW, Sholat Tahajud bisa dilakukan 11-13 rakaat. Dalam riwayat lain, tak ada batasan untuk jumlah rakaat di Sholat Tahajud.

Untuk waktunya sendiri, terbagi dalam tiga waktu, yakni sepertiga malam pertama, sepertiga malam kedua, dan sepertiga malam ketiga.

Di sepertiga malam pertama, Sholat Tahajud bisa dilakukan setelah Ba’da Isya hingga jam 10.30. lalu untuk sepertiga malam kedua, Sholat Tahajud bisa dilakukan pada pukul 10.30 sampai 01.30.

Sedangkan di sepertiga malam ketiga, Sholat Tahajud bisa dilakukan antara pukul 01.30 hingga memasuki waktu subuh.

Lantas, seperti apa doa Sholat Tahajud beserta maknanya sebagai amalan di bulan suci Ramadan? Berikut bunyi doanya.

                                                

Allahumma lakal hamdu Anta qayyimus sawamati wal ardhi wa man fihinn. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fihin. Wa lakal hamdu anta nurussamawati wal ardhi wa man fahihin wa lakal hamdu antal haqq wa wa’dukal haq, wa liqauka haqq, wa qauluka haq, wal jannatu haqq, wan naru haqq, wannabiyyuna haqq, Muhammadun shallalahu ‘alahi wa sallama haqq, wassa’atu haqq.

(Artinya: “Ya Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji Bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji Engkau (Allah) benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar, Muhammad adalah benar, hari kiamat adalah benar.)

Dilanjutkan dengan doa berikut ini.

                                       

Allahuma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khashamtu wa ilaikan hakamtu, faghfirli, ma qaddamtu, wama akkhartu, wama asrartu, wama a’lantu, wama anta a’lamu bihi minni, antal muqaddimu wa antal muakhiru, la ilaha illa anta, wala hawla wala quwwata illa billah. 

(Artinya: Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, Kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu), aku menjatuhkan hukum. Ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang disembah kecuali Engkau.")

Kontributor: Felix Indrajaya
Load More