Bolatimes.com - Wasit merupakan salah satu elemen penting yang ada dalam dunia olahraga. Lantas, bagaimana cara untuk menjadi wasit, terutama di kancah sepak bola itu sendiri?
Peran sebagai wasit dalam dunia sepak bola merupakan peran yang sakral. Sebab, seorang wasit memiliki peran utama sebagai pengadil atau penengah di antara dua kesebelasan.
Tugas wasit pada olahraga sepak bola yakni memastikan pertandingan berjalan dengan baik dan adil serta bertanggung jawab atas pertandingan yang berlangsung.
Oleh karenanya, peran wasit menjadi peran yang begitu disorot di pertandingan, apalagi terkait keputusan-keputusan yang dikeluarkan sepanjang laga.
Banyak kasus di mana wasit kerap mengeluarkan keputusan-keputusan yang terbilang berat sebelah maupun kontroversial.
Karena keputusan berat sebelah dan kontroversial itu, para wasit kerap menjadi sasaran cemooh para penikmat sepak bola.
Baca Juga:
Soal Daftar Pemain Timnas Indonesia vs Curacao, Asisten Shin Tae-yong: Sudah di PSSI
Sebut saja nama seperti Tom Henning Ovrebo yang pernah mengeluarkan keputusan berat sebelah di leg kedua semifinal Liga Champions 2008/2009 antara Chelsea vs Barcelona.
Karena keputusannya yang merugikan Chelsea itu, dirinya menjadi sasaran para penikmat sepak bola. Bahkan ia mengaku keputusan kelirunya di laga tersebut mengubah hidupnya secara keseluruhan.
Meski kerap mendapat serangan, profesi wasit tetap menggiurkan, mengingat besarnya bayaran yang diterima oleh para pengadil lapangan ini.
Baca Juga:
Nova Arianto Beberkan Siasat Staf Pelatih Agar Pemain Timnas Indonesia U-19 Tak Tinggi Hati
Lantas jika berminat menjadi seorang wasit di sepak bola, apa saja langkah-langkah yang harus ditempuh agar bisa menjadi pengadil lapangan yang resmi?
Cara Menjadi Wasit
Untuk menjadi seorang wasit atau pengadil di sepak bola, seseorang harus memenuhi beberapa syarat umum.
Di Indonesia saja, terdapat syarat-syarat umum untuk menjadi wasit seperti:
- Berbadan sehat dan memiliki penglihatan yang baik
- Berusia antara 24 hingga 40 tahun
- Lulusan SMA atau sederajat
- Memahami dan melaksanakan janji wasit
Syarat-syarat tersebut harus dipenuhi sebelum seseorang menjadi wasit profesional, terutama di kancah sepak bola Indonesia.
Untuk menjadi seorang wasit profesional di Indonesia, seseorang harus melewati berbagai tahapan. Tahapan tersebut antara lain mengikuti kursus.
Tahapan pertama untuk menjadi wasit di sepak bola Indonesia adalah mengikuti kursus wasit C3 yang diselenggarakan oleh cabang PSSI yang ada di tingkat Kabupaten atau Kota.
Dalam kursus ini, para calon wasit akan diberikan pelatihan mengenai hal-hal dasar dalam dunia wasit. Setelah kursus ini, para wasit akan mendapat lisensi dan memimpin pertandingan sebelum naik tingkat.
Usai memimpin pertandingan selama setahun, wasit C3 akan naik tingkat dan diperbolehkan mengambil kursus C2 yang diselenggarakan oleh PSSI tingkat Provinsi.
Dalam kursus C2 ini, wasit akan mendapat pelatihan yang lanjut, seperti teori permainan hingga latihan kebugaran sesuai dengan standar FIFA.
Nantinya, wasit C2 yang sudah mendapat lisensi berhak memimpin laga tingkat Provinsi. Jika ingin memimpin pertandingan nasional, maka harus mengikuti kursus C1.
Kursus C1 sendiri terbilang rumit karena diisi oleh materi yang lebih sulit dan lebih kompleks. Namun hal ini bertujuan agar wasit makin memahami Law of the Game dalam sepak bola.
Selain itu, di kursus C1 sendiri para wasit akan menjalani tes fisik standar FIFA dengan lari 8x40 meter dalam 6 detik dan lari 20x150 meter dalam waktu 30 detik per 150 meter.
Usai kursus C1, nantinya wasit berhak memimpin laga-laga di tingkat nasional seperti laga-laga di kancah liga ataupun kancah domestik lainnya.
Berita Terkait
-
Resmi! Liga 1 Musim 2024/2025 Tetap Pakai Wasit Asing
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia, Bung Towel Tetap Kritik Shin Tae-yong: Tidak Sesuai Kinerja dan Janji
-
Timnas Indonesia Lapor AFC usai Merasa Dirugikan oleh Wasit di Piala Asia 2023 Qatar
-
Kecewa dengan Wasit Beri 'Hadiah' Gol bagi Irak, Marselino Ferdinan: Kami Tidak Beruntung
-
Tiga 'Ritual' Stefano Beltrame Sebelum Bertanding, Sudah Dipraktikkan di Persib, Belum?
-
Ini Wasit yang Pimpin Bali United vs Persib: Royal Kartu Kuning!
-
Wasit Jepang Futoshi Nakamura dan Yusuke Araki Kembali Bertugas di Liga 1, Tuan Rumah Dirugikan
-
Di Hadapan Menpora, Bos Persib Ajak Semua Pihak Perbaiki Sepak Bola Indonesia
-
Wasit Jepang Pimpin Laga Liga 1, Ryo Matsumra: Tak Perlu Lagi Pemain Tiduran di Lapangan
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Pelatih Prawira Harum Bandung David Singleton Kemenangan Kebanggan Semua
-
Prawira Harum Bandung Ikuti Jejak Pelita Jaya di BCL Asia 2024
-
Prawira Harum Bandung Jalani Laga Hidup Mati di BCL Asia 2024
-
Duel Mike Tyson vs Jake Paul: Pertarungan Ekshibisi akan Tayang di Netflix
-
Unik! Kartu Merah Berbentuk Lingkaran Pada Laga FA Cup Brentford kontra Wolves
-
Kamu Bisa Seperti Shella Bernadetha, Perhatikan 4 Teknik Dasar Main Bola Voli untuk Pemula
-
Mengenal Sosok Pebasket Cantik Dewa Ayu Made Sriartha, Kamu Harus Tahu Ini Posisi dan Tinggi Badan Ideal Atlet Basket
-
Kamu Harus Tahu Ini 5 Model Bikini untuk Atlet Renang, Kenali juga Bahan yang Nyaman
-
Kamu Harus Tahu, Ini Luas Lapangan Sepakbola Standar Nasional
-
Ditinggal Nikah Pratama Arhan, Sang Mantan Marshella Aprilia Tegaskan Baru Sebulan Putus