Husna Rahmayunita
Situasi offside Roberto Firmino di laga kontra Aston Villa. (Twitter/@premierleague).

Bolatimes.com - Peraturan offside menjadi salah satu unsur dalam pertandingan sepak bola yang begitu krusial saat ini. Tidak jarang peraturan ini menghadirkan berbagai kontroversi.

FIFA selaku badan tertinggi sepak bola di dunia, sudah mencoba berbagai hal untuk mengurangi kesalahan wasit dalam memberikan hukuman offside kepada sebuah tim.

Beberapa keputusan diambil mulai dari menambah asisten wasit hingga terbaru munculnya teknologi video assistant referee (VAR).

Kendati begitu, hadirnya beberapa inovasi tersebut belum sepenuhnya menghilangkan keputusan-keputusan kontroversi, terkhusus menyoal offside.

Lantas, bagaimana asal usul offside dan siapa sebetulnya yang menciptakan peraturan ini untuk pertama kalinya? Berikut ulasannya!

Pengertian Offside

Dalam permainan sepak bola seorang pemain jika berada lebih dekat ke garis gawang lawan daripada bola maka dikenai hukuman offside. 

Apa arti offside? Offside dalam sepak bola adalah istilah pelanggaran yang berarti pemain penyerang berada pada posisi lebih dekat ke gawang lawan daripada pemain bertahan lawan sebelum bola diumpan oleh rekan satu tim-nya. 

Peraturan offside sendiri sudah diatur oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) berdasar regulasi dalam Laws of the Game.

Penemu Offside

Dikutip dari lama remi Olympic, offside pertama kali diperkenalkan pada tahun 1883 oleh Federasi Sepak Bola Inggris (FA) dan diresmikan oleh mereka.

Sejarah Offside

Adapun, pada awalnya offside dalam sepak bola mengacu pada olahraga rugby, seperti yang dikutip dari situs resmi FIFA.

Konsepnya pun sama, yaitu melarang seorang pemain hanya diam menunggu umpan di depan gawang musuh. Dalam perjalanannya, peraturan offside mengalami berbagai perubahan karena kurang jelasnya aturan itu sendiri.

Pada akhir tahun 1863, aturan offside pertama kali disesuaikan dalam permainan sepak bola. Pada awal aturan ini diterapkan, seorang pemain akan dianggap offside jika ada tiga pemain (termasuk kiper) lawan di depannya.

Peraturan ini berubah pada tahun 1952. Pada saat itu, seorang pemain akan dianggap offside jika ada dua pemain belakang lawan (termasuk kiper) berdiri di depannya.

Peraturan offside kembali mengalami perubahan di medio 1990-an oleh FIFA dan IFAB. Offside saat itu berlaku bagi pemain yang di hadapannya hanya ada satu pemain (biasanya kiper, tetapi bisa juga pemain lain).

Setelah bongkar pasang peraturan dan revisi, aturan offside kembali diubah pada 1995. Revisi itu membuat aturan jadi lebih longgar, karena pemain bebas dari offside jika tidak terlibat dalam permainan.

Pada tahun 2003, FIFA membuat tambahan peraturan tentang offside yang lebih lunak (penjabaran offside aktif dan offside pasif). Ketika seorang penyerang berada dalam posisi offside, belum tentu akan dinyatakan offside.

Selain itu, FIFA juga memberikan pengecualian offside untuk situasi tendangan gawang, tendangan sudut, lemparan ke dalam, dan ketika pemain berada di separuh wilayah lapangan timnya sendiri.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More