Galih Priatmojo
Salah seorang suporter Liverpool atau dikenal dengan The Kop saat menyaksikkan laga final Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool, (26/5/2018). [OLI SCARFF / AFP[

Bolatimes.com - Sayup-sayup teriakan allez, allez, allez saling bersambut mengiringi para penggawa Liverpool saat memasuki Anfield. Malam itu, para suporter The Reds sukses meneror Manchester City hingga takluk dengan tiga gol tanpa balas di perempat final leg pertama Liga Champions 2017/2018 lalu. Malam itu, mereka tak hanya 'dibunuh' oleh Mohamed Salah dkk, tetapi juga chant anyar Liverpool.

Liverpool memang tampil trengginas di musim kemarin. Kelihaian Jurgen Klopp meracik taktik ditambah materi mumpuni selevel Mohamed Salah, Sadio Mane serta Firmino membuat klub yang didirikan pada 1892 itu menjelma jadi tim berbahaya.

Buktinya mereka sukses melenggang ke final. Torehan itu merupakan pertama kalinya sejak dicapai Chelsea enam tahun silam. Yang lebih keren, Liverpool jadi tim paling subur di kompetisi Liga Champions dengan mencetak 46 gol di satu musim.

Pemain Liverpool; Trent Alexander-Arnold, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah merayakan gol ke gawang Tottenham Hotspur (AFP)

Namun, percaya atau tidak, kesuksesan Liverpool di musim kemarin tak hanya lantaran memiliki trisula tajam Salah, Mane dan Firmino semata. Mereka ternyata memiliki senjata rahasia yang dipekikkan para suporter lewat pinggir lapangan.

Ya, senjata rahasia itu berupa chant anyar yang berjudul allez, allez, allez. Seperti sejatinya yel yel yang diteriakkan suporter, chant bertajuk allez, allez, allez menjadi suplemen anyar tiap kali Liverpool berlaga. Chant tersebut sukses menggugah adrenalin dan hasrat para penggawa The Reds hingga mereka mampu menapaki laga final Champions.

"We've conquered all of Europe. We're never going to stop. From Paris down to Turkey. We've won the f*cking lot. Bob Paisley and Bill Shankly, the fields of Anfield Road. We are loyal supporters, and we come from Liverpool! Allez, Allez, Allez, Allez, Allez ..."

Begitulah lirik lagu atau chant yang sering dinyanyikan para fans Liverpool sepanjang musim kemarin. Mereka yang mencintai Liverpool tak pernah berhenti bernyanyi sampai akhirnya membawa tim kecintaan melaju final Liga Champions di Kiev menghadapi Real Madrid.

Seperti dikutip dari liverpoolecho.co.uk, lagu tersebut pertama kali mulai terdengar riuh saat Liverpool bertandang ke markas Porto di bulan Februari dalam leg pertama babak 16 besar. Tim besutan Jurgen Klopp menang 5-0 di pertandingan itu.

Load More