Galih Priatmojo
Suporter Inter melempar Flare saat pertandingan Derby Della Madonnina antara Inter-Milan vs AC Milan pada babak pertempat final Liga Champions leg kedua di Stadion San Siro (12/4/2005).

Bolatimes.com - ''Il derby รจ sempre un gioco speciale,'' begitu terang Sinisa Mihajlovic mantan juru taktik AC Milan yang pernah membela Inter kepada Calciomercato.com beberapa waktu lalu.

Betul, duel sekota antara AC Milan dan Inter tak diragukan memang selalu menarik untuk disimak. Duel yang lebih akrab dengan sebutan derby della Madonnina itu senantiasa menyajikan laga bertensi tinggi dihiasi dengan gol-gol berkelas.

Hingga saat ini, baik AC Milan ataupun Inter masih tercatat sebagai tim terkuat kedua setelah Juventus di Serie A. Keduanya kompak mengoleksi sebanyak 18 scudetto sejak kali pertama kompetisi tertinggi Italia dihelat.

Baca Juga:
Dibantai 4-1 di Babak Pertama, Ban Kapten Nurhidayat Dicopot

Di antara sederet laga derby Della Madonnina, era 1960 ada derby duo Milan yang paling megah.

Ya di era 1960 keduanya merajai Serie A dan juga level internasional. Di mana allenatore kedua tim, Helenio Herrera (Inter) dan Nereo Rocco (Milan), menjadi sosok pengembang taktik legendaris catenaccio yang diciptakan pelatih asal Austria, Karl Rappan dan menjelma menjadi dua tim raksasa yang mendominasi kompetisi Serie A dan juga level internasional.

Rocco bersama I Rossoneri dengan pemain andalan seperti Gianni Rivera, Jose Altafini dan Kurt Hamrin meraih dua scudetto (1962, 1968) dan satu Coppa Italia (1967), dua titel European Cup (1963, 1969), satu Winners' Cup (1968) dan satu Piala Interkontinental (1969).

Baca Juga:
Setelah 264 Jam, Bima Sakti Akhirnya Resmi Jadi Pelatih Timnas

Sementara itu, Herrera bersama I Nerazzurri mengemas tiga scudetto (1963, 1965, 1966), dua trofi European Cup (1964, 1965) dan dua Piala Interkontinental (1964,1965). Inter saat itu dimotori oleh Luis Suarez, Sandro Mazzola, Jair da Costa dan kuartet empat bek nya yang terkenal dengan sebutan 'Il Mago' yakni Giacinto Facchetti, capitano legendaris Inter, Tarcisio Burgnich, Aristide Guarneri dan Armando Picchi.

Rivalitas Inter - Milan juga menjalar ke Timnas Italia. Mazzola dan Rivera menjadi dua ikon masing-masing klub yang bersaing dalam memperebutkan posisi trequartista di skuad inti Gli Azzurri. Namun, Ferruccio Valcareggi lebih memilih Mazzola sebagai starter Timnas Italia saat meraih trofi EURO 1968 dan saat dikalahkan 1-4 oleh Brasil di final Piala Dunia 1970.

Kembali ke Mihajlovic, masih dikutip dari Calciomercato mantan juru taktik AC Milan ini menyebut bahwa derby Della Madonnina memiliki daya magis yang tinggi. Siapa yang difavoritkan akan kalah.

Baca Juga:
Karim Benzema Dituding Jadi Otak Penculikan, Ini Faktanya

"Derby selalu menjadi pertandingan spesial. Siapa yang jadi favorit biasanya kalah," kata Mihajlovic.

Lalu, siapa yang menjadi favorit pada Derby della Madonnina? Jawabannya tentu Inter Milan. Selain menyandang status tuan rumah, Inter juga menempati posisi yang lebih baik dibanding AC Milan di papan klasemen Serie A.

Ini Lima Aksi Keren Tifosi di Derby Della Madonnina

Baca Juga:
Lima Tahun Tak Makan Nasi, Presenter Olahraga Ini Seksinya Kekal

Saat ini Inter Milan berada di peringkat ketiga dengan 16 poin dari lima kemenangan dan satu kali imbang. Sementara AC Milan tengah berjuang naik dari posisi ke-10 dengan koleksi 12 poin dari tiga kemenangan dan tiga hasil imbang.

Namun, tren kedua tim menunjukkan hal positif, di mana sama-sama belum terkalahkan dalam lima laga terakhir. Untuk Inter, tren positif itu termasuk dalam kemenangan mereka atas PSV di pentas Liga Champions.

''Kedua tim memiliki lini serang hebat, seperti Gonzalo Higuain (Milan) dan Mauro Icardi (Inter), demikian pula banyak pemain kuat lain di seluruh area lapangan. Saya harap ini akan menjadi pertandingan yang bagus dengan stadion penuh,'' tandasnya.

Load More