Bolatimes.com - Arsenal baru saja memenangkan laga pekan kedelapan melawan Fulham dengan skor telah 5-1, ini merupakan kemenangan keenam The Gooners secara beruntun di Liga Primer Inggris.
Bahkan Arsenal di bawah tangan pelatih anyar, Unai Emery belum pernah terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Meskipun di awal musim sempat diragukan setelah kalah dari Manchester City dan Chelsea, Unai Emery membuktikan kualitasnya dengan membawa Arsenal ke posisi empat dengan koleksi 18 poin dari delapan laga.
Catatan impresif ini sudah lama tidak dilakukan oleh Arsenal, terakhir mereka melakukannya pada tahun 2015 saat masih diasuh Arsene Wenger.
Berikut tiga alasan kenapa Arsenal bisa kembali garang:
1. Tangan Dingin Unai Emery
Unai Emery datang ke Stadion Emirates dengan kondisi Arsenal yang terbiasa dengan warisan Arsene Wenger yang melatih selama 22 tahun.
Emery selalu mengandalkan sesi pelatihan yang intens dan rekaman video yang membantu meningkatkan pemahaman para pemain mereka untuk menemukan kelemahan lawan dan kekuatan tim.
Ketelitian Emery terhadap setiap detail yang ada di dalam tim membuatnya cepat beradaptasi dengan para pemain Arsenal, permainan tempo tinggi dan mengandalkan serangan balik jadi andalannya.
Mesut Ozil dipaksa bekerja lebih giat untuk membuktikan dirinya masih berkualitas dan lepas dari tudingan miring selama berseragam timnas Jerman.
2. Sukses memaksimalkan Lacazette dan Aubameyang
Emery sukses menemukan formula yang tepat untuk Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang untuk menjadi lini depan Arsenal yang menakutkan bagi lawan mereka..
Sebelumnya di era Wenger, Lacazette kerap kali bermain di balik bayang-bayang Aubameyang. Kini keduanya kerap langsung dimainkan sejak menit awal.
Aubameyang sering kali dipasang di sayap kiri untuk mengalirkan bola ke tengah yang sudah ditunggu Lacazette, keduanya kini jadi mesin gol The Gunners, Lacazette telah mencetak lima gol sementara Aubameyang sudah enam gol.
3. Lawan tim medioker
Sembilan kemenangan boleh jadi prestasi baik bagi Arsenal, namun kualitas racikan Unai Emery belum terbukti ketika berhadapan dengan tim-tim besar.
Sembilan kemenangan Arsenal itu didapat setelah mengalahkan West Ham, Cardiff, Newcastle, Everton, Watford dan Fulham di Liga Primer, Brentford dikalahkan di Piala Liga, dan Vorskla Poltava dan Qarabag di Liga Europa.
Pertemuan dengan Liverpool pada pekan ke-11 akan menjadi ajang pembuktian Unai Emery, laga ini akan digelar di Stadion Anfield, lolos dari teror suporter Liverpool akan jadi poin plus tersendiri jika Arsenal dapat mengatasinya.
Berita Terkait
-
Geger di Old Trafford! Suporter Man United Batalkan Demo Besar, Ada Apa?
-
Benjamin Sesko Rp1,4 Triliun: Senjata Rahasia MU untuk Hancurkan Arsenal di Old Trafford?
-
Arsenal Minat Boyong Rodrygo dari Real Madrid tapi Ada Satu Syarat
-
Revolusi di Old Trafford: Suporter Man United Berontak Lawan Glazer dan Ratcliffe
-
Tuntutan Hukum Belum Selesai, Thomas Partey Tetap ke Villarreal: Fans Meradang
-
Eks Bintang Arsenal Thomas Partey Hadapi 5 Tuduhan Pemerkosaan
-
Eks Arsenal Pelaku Pelecehan Seksual Dirumorkan Gabung ke Villarreal
-
Bantah Dipecat, Takehiro Tomiyasu Bongkar Alasannya Hengkang dari Arsenal
-
Habiskan Rp1 Triliun Buat Noni Madueke, Arteta Masih Mau Belanja Lagi?
-
Update Transfer Viktor Gyokeres: Manchester United Siap Tikung Arsenal!
Terkini
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Mario Lemos Kirim Pesan Perang untuk Persib: Kami Tak Akan Mundur!
-
Antonio Conte Sindir PSG Soal Belanja Gila-Gilaan: Kami Pilih Jalan Berbeda
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Dari Blunder Fatal ke Pahlawan Adu Penalti: Debut Penuh Drama Lucas Chevalier
-
Transfer Fantastis! Malick Thiaw Gabung Newcastle dengan Harga Selangit
-
Debut Langsung Juara! Luca Chevalier Buktikan Depak Donnarumma Keputusan Tepat
-
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa
-
Lucas Chevalier Jadi Pahlawan! PSG Raih Piala Super Eropa Pertama
-
Kamu Akan Dirindukan! Surat Cinta Mohamed Salah untuk Darwin Nunez