Stephanus Aranditio
Pemain Manchester United, Marcus Rashford (kanan) menghadang pemain Liverpool, James Milner saat pertandingan Liga Primer Inggris di Stadion Anfield, Liverpool (17/10/2016) (AFP)

Bolatimes.com - Gelandang Liverpool, James Milner bercerita tentang masa kecilnya yang dibesarkan di keluarga suporter setia Leeds United klub kebanggaan kota Leeds, kota kelahirannya.

Milner bercerita bagaimana ia dibesarkan untuk membenci klub rival dari Manchester yaitu Manchester United, ia sampai dilarang mengenakan atribut berwarna merah khas MU.

Petualangan sepak bola Milner dimulai di Leeds United pada 2002, kemudian ia sempat bermain di Newcastle United dan Aston Villa, bahkan pada 2010 ia mencari uang di Manchester tapi bersama Manchester City bukan Setan Merah. Terakhir ia kini membela Liverpool sejak 2015.

Baca Juga:
Jadwal Siaran Langsung Liga 1 Pekan ke-23, Persib vs Persija

Kebencian Milner terhadap MU tumbuh seiring rivalitas antara Leeds dan United yang memiliki sejarah rivalitas sejak dulu meski kini sudah mulai mereda seiring prestasi minor Leeds United.

''Tentunya suporter Leeds dibesarkan untuk benci Manchester United, sebagai rival, jadi warna merah itu dilarang,” kata Milner dilansir Bolatimes.com dari fourfourtwo.

Pemain Liverpool, James Milner menjebol gawang Manchester United yang dikawal kiper David de Gea saat pertandingan Liga Primer Inggris di Old Trafford, Manchester (15/1/2017) (AFP)

Keputusannya untuk bergabung dengan Liverpool yang notabene klub jersey merah pertama yang ia bela justru membuat sang ayah semakin bangga karena Liverpool memiliki 'musuh' yang sama dengan Leeds yaitu Manchester United.

Baca Juga:
5 Pemain yang Tampil Impresif di Pekan Pertama Liga Champions

''Ayah saya bercanda ketika saya bergabung dengan Liverpool, dengan mengatakan bahwa itu adalah kali pertama dia merasa senang untuk melihat saya secara reguler memakai warna merah,'' cerita Milner.

Kini usianya sudah 32 tahun, sudah saatnya bagi Milner untuk memikirkan masa depan, jalan menjadi pelatih adalah jalan satu-satunya yang kini sedang ia tata.

''Saya pikir itu akan sia-sia jika tidak menggunakan pengalaman yang telah saya bangun selama lebih dari 16 tahun,” lanjut Milner. Saya harap saya bisa menggunakan itu sekarang dengan para pemain muda di sini di Liverpool, dengan membantu mereka sebanyak mungkin,'' jelas Milner.

Baca Juga:
Prediksi Timnas Indonesia U-16 vs Iran di Piala Asia U-16

Sebagai catatan, Leeds adalah sebuah tim Inggris yang sukses pada era 1990-an dengan koleksi gelar Piala FA 1972, Piala Liga 1968, menjadi finalis Piala Eropa (kini Liga Champions -red) 1975, dan bahkan menjuarai Liga Inggris sebanyak tiga kali (1969, 1974, dan 1992). Namun krisis financial membuat mereka bangkrut dan terpuruk turun kasta ke divisi championship pada 2004.

Load More